Masalah kelangkaan GPU nampaknya masih lama sebelum bisa berakhir, menurut NVIDIA. Beberapa waktu lalu, NVIDIA menggelar investor day untuk para shareholder mereka. Pada kesempatan tersebut, petinggi NVIDIA membahas soal kelangkaan GPU dan memprediksi berapa lama masalah ini masih akan berlangsung. Sedihnya, masalah ini masih akan terus berlangsung hampir sepanjang tahun 2021.
“Permintaan masih sangat tinggi dan akan terus lebih besar dari suplai yang kita punya dan persediaan barang (channel inventories) kita masih sangat terbatas.” Ujar Collette Kress, CFO dari NVIDIA, dikutip dari laman blog resminya. “Kami memprediksi jika permintaan akan terus lebih tinggi ketimbang penawaran hampir sepanjang tahun ini. Kami percaya kami punya suplai yang cukup untuk mendukung pertumbuhan setelah kuartal pertama.”
Sebelumnya, Kress memprediksi jika keterbatasan suplai di semua partner mereka (channel inventory) masih akan terjadi sampai Mei 2021. Namun nampaknya kelangkaan masih akan terus terjadi sampai beberapa bulan mendatang.
Meski begitu, angka penjualan yang dilaporkan NVIDIA untuk GPU berbasis Ampere nampanya memang sukses. NVIDIA melaporkan bahwa penjualan Ampere lebih dari 2x lipat dibandingkan generasi Turing dalam kurun waktu 6 bulan pertama di Steam dan terus naik penjualannya sampai 18 pekan pertama.
Selain tingginya permintaan dari gamer (yang jumlahnya meningkat karena pandemi), permintaan pun meningkat tajam gara-gara cryptocurrency ataupun orang-orang yang sengaja mencari keuntungan karena kelangkaan GPU.
Di sisi lain, suplai barang menipis karena global supply chain yang terganggu akibat pandemi COVID-19. Kelangkaan GPU ini juga terjadi dengan kartu grafis AMD terbaru yang berbasis pada RDNA 2 alias RX 6000 Series.
Mengerikannya lagi, buat para gamer PC (termasuk saya), Micron juga sebelumnya mengatakan memori DRAM juga bisa mengalami kelangkaan barang dan kenaikan harga juga.