Kemenkominfo Dorong Pertumbuhan Talenta Digital Tanah Air

Kemenkominfo Dorong Pertumbuhan Talenta Digital Tanah Air

Di tengah tantangan situasi ekonomi global,industri teknologi Indonesia dengan ekosistem startupnya masih memiliki yang pandangan optimis. Pasalnya, walau diwarnai sejumlah kabar kurang sedap, startup tanah air masih berada di dalam tren pertumbuhan yang stabil. Pada Q3 tahun 2022, DailySocial.id mencatat bahwa terdapat 62 startup yang berhasil mengantongi pendanaan dengan total nilai mencapai  983 juta Dollar AS, dengan jenjang pendanaan mulai dari pre-seed hingga seri A.

Di balik hal itu, industri startup Indonesia masih menjumpai sejumlah tantangan, yang bisa dikatakan, menjadi pekerjaan rumah bagi para founder. Salah satu tantangan yang dimaksud adalah terkait dengan kebutuhan talenta digital yang berkualitas. Indonesia berada di peringkat 87 pada Global Innovation Index 2021 dan Human Capital menjadi salah satu variabel yang mendapat peringkat rendah dari 7 pilar yang ada, yakni peringkat 91. Lalu bagaimana langkah strategis yang tepat untuk mengatasi tantangan tersebut?

Kebutuhan di atas tentu patut menjadi perhatian bagi berbagai pihak terkait dan stakeholder. Salah satunya adalah Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), yang berinisiatif menghadirkan solusi untuk mengembangkan kualitas talenta digital tanah air. Melalui berbagai program yang dijalankan seperti Sekolah Beta, Gerakan Nasional 1000 Startup Digital, Hub.id, dan Startup Studio yang diklaim merupakan dukungan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing talenta digital Indonesia.

Program-program yang diinisiasi oleh Kemenkominfo telah berhasil memberikan dorongan yang signifikan. Hingga detik ini, terdapat lebih dari 1200 startup yang telah dirintis melalui Gerakan Nasional 1000 Startup, yang juga pada 2024 mendatang ditargetkan terdapat sekitar 150 startup yang diharapkan berhasil mengakselerasi perkembangan skala bisnisnya melalui program Startup Studio.

Berdasarkan Mapping & Database Startup Indonesia 2021 dari MIKTI,Indonesia memiliki 1.190 startup dengan berbagai skala yang tersebar di sejumlah wilayah mulai dari tier 1 hingga tier 4. Berbicara mengenai wilayah, laporan “Unlocking The Next Wave Of Digital Growth: Beyond Metropolitan Indonesia” yang dirilis oleh Alpha JWC Ventures dan Kearney pada 2021 lalu mengklasifikasikan sistem tiering yang diukur berdasarkan aspek-aspek krusial seperti pengeluaran per kapita, ukuran populasi, penetrasi internet, pertumbuhan PDB provinsi, dan juga kepadatan populasi. Disebutkan dalam laporan, berdasarkan pencatatan terhadap total 514 kota, sebanyak 15 kota dikategorikan sebagai Metropolitan (tier 1) yang mencakup wilayah-wilayah seperti Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Sedangkan untuk klasifikasi Rising Urbanites (tier 2) terdapat 76 kota seperti Semarang, Makassar, dan juga Denpasar. Untuk klasifikasi tier 3 atau bisa disebut dengan “Slow Adopters” disebutkan mencakup 101 kota seperti Magelang, Prabumulih, hingga Bangli. Sedangkan untuk 322 kota lainnya diklasifikan sebagai Rigid Watchers (tier 4) seperti misalnya Kabupaten Jepara atau pun juga Kabupaten Jayapura.

Prediksi menarik bisa disimak pada wilayah tier 2 dan tier 3. Dalam laporan tersebut dikatakan, kota-kota tier kedua dan ketiga Indonesia seperti Denpasar dan Magelang, diprediksi memiliki proyeksi pertumbuhan ekonomi digital yang bisa tumbuh hingga lima kali lipat dalam lima tahun ke depan. Salah satu faktor pendorongnya adalah pesatnya pertumbuhan   dari startup-startup yang spesifik menjalankan bisnis di bidang eCommerce, dan juga finansial teknologi (financing, payments, dll).

Melalui fakta di atas, dukungan berkelanjutan patut dilestarikan. Salah satu stakeholder terkuat terkait ini yaitu pemerintah dipandang perlu untuk terus menjalankan program-program dan intervensi yang bertujuan untuk mengakselerasi skala pertumbuhan ekosistem digital seperti misalnya dukungan dalam akses permodalan, SDM, pasar, sampai mentorship dari para ahli.

Dalam mendukung upaya tersebut, pemerintah saat ini tengah mempersiapkan inisiatif strategis melalui program Dana Merah Putih. Inisiatif ini menargetkan Indonesia dapat melahirkan “unicorn-unicorn” baru yang tak hanya kuat secara permodalan, namun juga memiliki fundamental dan fondasi yang kuat menatap dinamika pasar modern di masa mendatang. Rencana peluncuran Dana Merah Putih akan diluncurkan pada Q2 di tahun 2022, menjadi salah satu bentuk konkrit pemerintah untuk memperkuat ekosistem startup di Indonesia.

Bekerja sama dengan Kemenkominfo, DS/innovate akan merilis report mengenai Digital Ecosystem Indonesia, yang akan memberikan gambaran yang utuh terkait ekosistem digital di Indonesia. Nantikan report selengkapnya di DailySocial.id!