Berhasil mendulang untung dari hasil kerja keras itu sebenarnya butuh waktu sedikit lebih lama dari apa yang Anda bayangkan, karena pertama-tama Anda harus merasakan sedikit rasa “sakit” terlebih dahulu. Kunci yang harus Anda patuhi adalah mengetahui urutan fase arus kas. Bila Anda patuhi ini, niscaya pundi-pundi keuntungan akan datang sendiri ke hadapan Anda.
Doug dan Polly White, founder startup konsultasi bisnis Whitestone Partners, mengungkapkan pihaknya membutuhkan waktu selama dua tahun agar dapat menyamakan gaji mereka dengan kantor lamanya. Menurut mereka, pengalaman berharga ini membuat mereka jadi menyadari bahwa pada umumnya ada lima fase arus kas yang terjadi di early stage startup, terutama saat bisnis mulai bertumbuh.
Artikel ini akan membahas apa saja urutan fase arus kas yang bakal Anda alami. Berikut rangkumannya:
1. Menempatkan uang pribadi ke dalam bisnis
Jika Anda memulai bisnis dari nol, fase ini biasanya bakal Anda alami. Di sini, Anda tidak mengambil uang dari bisnis, melainkan Anda menempatkan uang pribadi ke perusahaan untuk membayar biaya operasional, membeli barang modal, dan lainnya. Contohnya, perusahaan Anda itu bukanlah padat modal, maka itu mengharuskan Anda untuk berinvestasi ke pemasaran dan beberapa peralatan komputer.
Doug White mengatakan, pada fase ini pihaknya memutuskan untuk menjadikan uang pribadinya sebagai hutang ke perusahaan karena harus menutupi biaya-biaya sementara. Selain itu, mereka juga harus membayar tagihan rutin lainnya. “Selama ini kita hidup dari tabungan,” ujar White.
2. Bisnis belum mandiri, tidak bakar uang pribadi
Setelah beberapa bulan bisnis berjalan, ada saat di mana Anda sudah merasa waktu berjalan sangat lambat yakni ketika bisnis perusahaan sudah cukup mampu menopang dirinya sendiri, tidak dari uang pribadi. Kendati demikian, Anda masih harus menomboki beberapa pengeluaran perusahaan dengan pakai uang pribadi.
Jika Anda terlahir dari kalangan berada, sudah pasti Anda mampu melewati fase ini lebih cepat daripada yang tidak. Berada di fase ini terlalu lama, tentunya akan menguras uang Anda secara perlahan-lahan.
Beberapa pengusaha pemula mengatasi fase ini dengan cara bekerja paruh waktu di tempat lain sembari membangun bisnis mereka. Memang terbukti cukup membantu, tapi di sisi lain akan membuat satu kaki Anda terkekang harus mematuhi aturan dari tempat kerja kedua. Pada akhirnya, Anda sendiri yang harus menunjukkan komitmen, langkah apa yang harus diambil.
3. Bisnis masih bakar uang, sementara founder masih membayar beberapa biaya rutin
Beberapa bulan kemudian, setelah Anda dinyatakan lulus dari fase kedua. Anda masih harus melewati tiga fase berikutnya. Yakni, saat bisnis sudah mulai menghasilkan uang yang cukup untuk membayar tagihan rutin, Anda juga sudah merasakan hasilnya sendiri. Namun, gaji yang Anda dapat belum menutup biaya pribadi.
Malah, perusahaan harus membayar cicilan pinjaman yang sebelumnya sudah Anda tentukan sendiri besarannya saat memulai bisnis. Anda mungkin akan mengenakan beban biaya ke perusahaan dengan tingkat bunga yang wajar. White menyarankan, agar Anda menggunakan jasa akuntan untuk menghitung berapa besar biaya yang harus dibayarkan perusahaan dengan berapa lama tingkat pengembaliannya. Di titik ini, Anda harus terus lakukan subsidi silang dengan tetap mengambil uang dari tabungan.
4. Pengeluaran perusahaan dan pribadi dibayarkan dari kas
Anda beserta tim melakukan perayaan makan malam bersama, karena telah dapat mengambil gaji ruti dari bisnis. Pada fase ini Anda mulai melihat untuk sampai ke fase ini butuh waktu yang lebih lama dari yang dibayangkan, tapi Anda sadar telah berhasil lampaui fase yang berat.
Bisnis Anda sudah mampu menyediakan uang tunai dengan jumlah yang cukup untuk memungkinkan Anda membayar tagihan. Dan, gaya hidup Anda bisa jadi seperti semula.
Ketika ada di fase ini, Anda tidak boleh cepat puas karena Anda belum cukup kaya untuk mengisi hidup saat masa pensiun nantinya. Anda harus bergerak ke titik di mana bisnis tersebut yang dapat menghasilkan arus kas yang melebihi pengeluaran Anda.
5. Tahap investasi
Ini adalah tujuan akhir. Anda ingin bisnis yang dapat membuang uang yang cukup dengan melebihi apa yang Anda butuhkan untuk mempertahankan gaya hidup. Tentu saja, selama ini Anda telah berinvestasi untuk perusahaan, dan sekarang ini Anda sudah memiliki pengelolaan dana sendiri (dicretionary fund).
Anda bebas menempatkan uang ke tempat invetasi yang Anda mau demi mengembangkan bisnis. Pilihan ini adalah yang terbaik. Strategi alternatifnya, Anda melakukan diversifikasi investasi. Mungkin dengan membeli perusahaan lain, berinvestasi di pasar saham atau properti. Pilihannya jadi tidak terbatas.
White menerangkan, ke lima fase arus kas ini cenderung dialami oleh seluruh pengusaha saat bisnis mulai bergerak tumbuh. Berapa lama satu per satu fase yang harus dilewati sangat bergantung pada pergerakan bisnis perusahaan, pertumbuhan ekonomi, dan sejumlah variabel lainnya.
Yang terpenting adalah Anda harus memahami lima fase arus kas ini memiliki rencana dan tujuan akhir yang jelas untuk pergerakan keuangan perusahaan. Pastikan Anda memilik sumber daya manusia yang cukup ketika arus kas kembali ke angka negatif di fase tertentu. Kemudian, pastikan Anda memiliki cadangan uang yang cukup dan memadai untuk menutupi biaya tambahan.