Bornevia Hentikan Layanan Bulan Depan (Updated)

Melalui milis yang dikirimkan kepada para pelanggannya, pengembang layanan SaaS lokal untuk produk CRM Bornevia memutuskan untuk mengakhiri operasional bisnisnya pada akhir April 2017 mendatang. Dalam email tersebut dikemukakan bahwa para kustomer disarankan untuk melakukan migrasi ke layanan sejenis, seperti Zendesk.

“Sebagai co-founder, kami memutuskan untuk menghentikan layanan kami pada akhir April 2017 dan mengembalikan uang sisa capital dan revenue ke investor secara sah menurut shareholder agreement,” tulis Benny Tjia selaku Co-Founder dan CEO dalam pernyataannya via email.

Benny melanjutkan, “Alasan utama kami adalah karena masalah komitmen sebagai full-time entrepreneur yang dimiliki oleh Co-founder/CTO kami, Tjiu Suryanto, selama 2 tahun terakhir yang mengakibatkan banyak terjadinya miskomunikasi dan kesalahpahaman dengan saya selaku CEO, dan juga investor. Saya melihat hal ini tidak sehat untuk kelangsungan perusahaan kami untuk ke depannya, sehingga kami sebagai pendiri memutuskan untuk menghentikan layanan kami dan mengembalikan uang investor.”

Kabar ini cukup mengejutkan, ketika sebelumnya (kurang lebih 4 bulan lalu) Bornevia baru saja merilis sejumlah fitur baru untuk menguatkan posisinya di pangsa pasar korporasi. Beberapa inovasi terbaru juga belum lama ini digalakkan, seperti melakukan integrasi dengan LINE@.

Sebelumnya Bornevia mengklaim telah memiliki lebih dari 3000 perusahaan yang menggunakan layanan sejenis secara global, dan 50 persennya merupakan perusahaan lokal.

“Kami akan membantu customer kami dalam migrasi sistem ke alternative solution,” ujar Benny.

Bornevia didirikan oleh Benny Tjia dan Tjiu Suryanto pada tahun 2013. Di awal debutnya, Bornevia mendapatkan seed funding dari angel investor. Kemudian sempat mendapatkan pendanaan pre-seri A yang dipimpin oleh East Ventures (EV) dan Beenos Partners dengan nilai yang tidak disebutkan.

Melalui produk berbasis SaaS, Bornevia digadang-gadang sebagai startup lokal yang akan mungkin memberikan pengaruh besar di lanskap produk teknologi korporasi. Ternyata layanan ini harus layu sebelum memenuhi prediksi awalnya.

Tambahan sekaligus klarifikasi dari Benny:

“Saya sudah 10 tahun kenal Tjiu. Hubungan kami saat ini masing baik-baik saja. Ketidakcocokan kami hanya di ruang lingkup sebagai founder.”