Di tengah perkembangan pesat layanan e-commerce di Indonesia, startup aggregator logistik terlengkap asal Yogyakarta, KiriminAja, klaim berhasil bukukan profit di tahun pertama.
Startup ini diketahui mengalami peningkatan sejak kemunculannya di tahun 2020 dengan raihan pendapatan kuartal pertama 2022 ini (Januari – Maret), setara dengan raihan total pendapatan di Tahun 2021. Hal ini menunjukan cukup pesatnya perkembangan KiriminAja.
Kepada DailySocial.id CEO dan Founder KiriminAja, Fariz GTJ menyebutkan, salah satu faktor pendorong bisnisnya tumbuh dengan cepat adalah platformnya hadir memberikan solusi untuk UMKM atau pebisnis online agar arus kas (cashflow) lebih baik melalui pencairan COD yang lebih cepat.
Dikawal Eks Direktur Coca Cola
Terhitung masih baru terjun sebagai pemain di sektor ekspedisi, KiriminAja tidak ingin tertinggal dan berkomitmen untuk berinovasi serta memperkuat posisinya dengan resmi menunjuk mantan Direktur Coca Cola, Budi Isman, sebagai presiden komisaris pada November tahun lalu. Bergabungnya Budi Isman diharapkan dapat membantu memberikan arahan strategis menyelesaikan masalah logistik di Indonesia.
Adapun sejauh ini Inovasi yang ditawarkan platform KiriminAja fokus untuk mempermudah pengiriman paket, di mana pengirim dapat memilih beragam ekspedisi dalam satu aplikasi dan melayani kebutuhan COD (Cash-On-Delivery) maupun Non-COD.
Salah satu fitur unggulan yang dimiliki aggregrator ini adalah adanya pencairan dana kilat COD yakni 1×24 jam. Pengirim pun tidak perlu repot mengantar sendiri paket yang diinginkan, cukup pesan di tempat dan kurir dari ekspedisi yang dipilih akan mengambil paket di alamat pengambilan.
Sebagai aggregator logistik, KiriminAja memiliki ekosistem yang terintegrasi dengan berbagai pilihan mitra ekspedisi yang tergabung sehingga semakin lengkap menemukan ekspedisi terbaik. Di antaranya seperti JNE, J&T, SiCepat, AnterAja, ID Express, JX ID, dan SAP Express Courier dan sedang dalam pengembangan untuk layanan instant courier. Area pengiriman pun mampu melayani ke 26 provinsi di Indonesia.
Dari kemudahan dan kelengkapan yang ditawarkan, saat ini pengguna KiriminAja tercatat telah mencapai lebih dari 40.000. KiriminAja yang melihat tren pertumbuhan yang baik ini menyatakan siap memperluas sayap dengan menyediakan kebutuhan lain yakni merambah pasar pengiriman luar negeri dan fulfilment.
Masa depan aggregator logistik
Aggregator logistik merupakan jasa yang menghubungkan antara penjual, pembeli serta perusahaan di bidang ekspedisi barang. Jasa ini membantu pebisnis melakukan manajemen pengiriman dengan secara tepat.
Pihak ekspedisi yang sudah disepakati akan datang mengambil pesanan penjual, penjual pun tidak perlu repot datang ke kantor pengiriman. Sangat memangkas waktu terlebih di saat bisnis penjualan sedang sibuk-sibuknya sehingga pesanan pembeli bisa di antar lebih cepat. Peranan logistik ini menjadi sangat krusial terlebih di saat permintaan pengiriman barang dari bisnis online seperti e-commerce di tanah air terus melaju pesat.
Laporan Ken Research 2019 mengatakan, tahun 2022 ini saja konsumen e-commerce diperkirakan naik hingga mencapai 65 juta dan pasar logistik Indonesia diestimasi mencapai nilai $74.9 miliar dengan CAGR 6.0% pada 2023.
Pun selama tiga tahun terakhir, DailySocial.id melihat nilai investasi untuk startup logistik di Indonesia juga terus mengalami pertumbuhan pesat. Hingga Juli 2021 saja, nilai pendanaan yang dikucurkan investor meningkat hampir dua kali (2x) lipat dibanding pendanaan sepanjang tahun 2020. Dari $182,9 juta menjadi $364 juta. Tentunya ini indikasi baik bagi ekosistem dan menjadi pemicu inovasi untuk memecahkan berbagai permasalahan logistik di tanah air.