Founder & CEO Goers Sammy Ramadhan

Klaim Telah Profitable, Goers Segera Galang Pendanaan Seri B

Sebagai startup binaan Indigo Creative Nation (ICN), Goers awalnya hadir sebagai penyedia direktori untuk pencarian tiket acara dan atraksi. Kemudian mereka berkembang untuk membantu penyelenggara dalam mempromosikan acara mereka memanfaatkan inovasi teknologi yang mereka miliki.

Saat ini ketika kondisi sudah mulai pulih saat pandemi, mulai banyak minat wisatawan lokal, pemilik venue, hingga tempat wisata yang beroperasi kembali. Hal tersebut dimanfaatkan oleh Goers untuk menambah informasi dari sisi pencarian venue dan atraksi kepada pengguna mereka. Tercatat saat ini Goers telah memiliki sekitar 1,5 juta pengguna.

Disinggung seperti apa strategi Goers untuk bersaing dengan perusahaan teknologi seperti Traveloka dan Tiket melalui kanal experience dan attraction mereka, Founder & CEO Goers Sammy Ramadhan menegaskan, pada dasarnya dengan layanan secara terpadu yang mereka tawarkan juga dengan teknologi yang lebih relevan, persaingan tersebut tidak menjadi kendala. Kebanyakan kanal tersebut hanya fokus kepada penjual saja, tidak terlalu membantu pemilik tempat wisata, atraksi dan venue untuk digitalisasi.

“Kita juga memberikan kebebasan kepada mereka untuk memanfaatkan channel tersebut untuk menambah jumlah penjualan mereka. Namun untuk teknologi dan layanan terpadu hanya Goers yang bisa menyediakan semua,” kata Sammy.

Terkait pendanaan Goers menyebutkan hingga saat ini memang tidak terlalu gencar memberikan informasi seputar kegiatan penggalangan dana mereka. Hal tersebut sengaja mereka lakukan agar bisa fokus mengembangkan bisnis. Tercatat pendanaan pra-seri A yang telah diterima oleh mereka adalah tahun 2016 lalu dari grup Mahaka Media. Sebelumnya Oktober 2015 Goers memperoleh pendanaan awal dari sejumlah investor.

Selama dua tahun terakhir mereka mengklaim telah menerima pendanaan baru dari 2 investor. Di antaranya adalah investor asal Malaysia dan Indonesia. Investor Goers saat ini di antaranya adalah Prasetia Dwidharma, MDI Ventures, dan Mahanusa Capital.

Rencananya di kuartal 3 tahun ini, Goers akan melakukan penggalangan dana seri B. Mengklaim perusahaan sudah profitable tahun lalu, dana segar tersebut jika nanti sudah dikantongi akan digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan Goers Experience Manager (GEM) dan mulai menjajaki pengembangan teknologi yang sedang popular saat ini seperti NFT, Blockchain dan lainnya.

“Saat ini menjadi menarik lagi buat kita ketika NFT dan blockchain sudah mulai ramai diperbincangkan oleh semua penggiat startup dan perusahaan teknologi. Goers pun memiliki rencana untuk menjelajahi peluang tersebut ke dalam teknologi Goers,” kata Sammy.

GEM untuk B2B

Setelah diluncurkan pada tahun 2019 lalu, Goers Experience Manager yang merupakan inovasi teknologi dari Goers mengalami pertumbuhan yang positif. Bukan hanya menyediakan teknologi dan layanan secara end-to-end, teknologi ini juga membantu berbagai tipe destinasi, seperti waterpark, taman hiburan, galeri, museum, tempat wisata alam & buatan, untuk meningkatkan pendapatan dan beroperasi guna membantu pemerintah mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata nasional.

Badan Pusat Statistik mencatat bahwa Indonesia memiliki hampir 3.000 destinasi wisata-rekreasi pada 2019. Sayangnya, belum semuanya terdigitalisasi. Sistem pengelolaan manual memiliki pilihan pembayaran yang terbatas dan sangat rentan terhadap kebocoran data dan keuangan karena human error, kebocoran kunjungan karena pemalsuan tiket, serta keterbatasan dalam memonitor jumlah pengunjung.

Manajemen pengelolaan digital yang terautomasi dan mandiri, seperti GEM Solution, memungkinkan operator destinasi wisata-rekreasi untuk memiliki sistem penjualan online dan onsite, penanganan kunjungan hingga promosi yang terautomasi, efisien dan akurat.

“Jika sudah terdigitalisasi, maka destinasi akan lebih mudah ditemukan dan berdampak pada peningkatan kunjungan wisata di Indonesia. Hal ini selaras dengan rencana Kementerian Pariwisata RI untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mengakselerasi pemulihan sektor pariwisata nasional,” kata COO Goers Niki Tsuraya Yaumi.

Tercatat saat ini Goers telah bekerja sama dengan lebih dari 50 destinasi wisata-rekreasi, antara lain Taman Impian Ancol, Go! Wet Grand Wisata Bekasi, Faunaland Ancol, Dunia Fantasi Ancol, dan Rumah Atsiri Indonesia. Mereka juga telah menjalin kemitraan strategis dengan Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI). Harapannya dengan kemitraan ini anggota dari PUTRI juga bisa menggunakan teknologi Goers untuk mempermudah proses adopsi digital. Target Goers tahun ini selain mengembangkan GEM juga ingin menambah jumlah portofolio mereka hingga 100.

“Fokus kita saat ini adalah bagaimana tempat wisata dan atraksi bisa mengembangkan bisnis mereka lebih baik lagi dengan digitalisasi dan layanan yang mereka butuhkan. Bukan hanya fokus kepada penjualan namun pengembangan bisnis dari berbagai area lainnya” kata Sammy.

Application Information Will Show Up Here

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.