Kolabo Targetkan Bantu 1000 UKM dalam Setahun untuk Manfaatkan Penjualan Melalui Internet

Kemajuan dunia digital membawa banyak hal. Di antaranya adalah tersedianya peluang bagi para pengusaha berskala kecil untuk bisa mengembangkan sayapnya serta untuk menjangkau konsumen secara luas. Andy Dwonch, CEO Kolabo, saat ditemui DailySocial di kantornya mengatakan beberapa tahun ke belakang perusahaan besar telah memanfaatkan Internet untuk menguatkan usahanya. Ia menilai UKM (Usaha Kecil dan Menengah) sangat tertinggal dalam hal ini. Untuk itu Kolabo ingin berpartisipasi dalam mendongkrak kemajuan UKM di Indonesia.

Melalui toko online, pelaku usaha kecil dapat menjangkau, memperluas,dan meningkatkan pemasarannya tanpa harus mengeluarkan modal yang besar. Tidak memiliki pengetahuan atau sumber daya memadai sering membuat UKM kurang tertarik untuk memasuki ranah digital. Padahal UKM dapat memanfaatkan layanan jasa pembuat situs bagi pelaku UKM. Saat ini, startup yang menawarkan layanan jasa pembuatan situs bagi pelaku UKM lumayan banyak, sebut saja  Sirclo, Klakat, Jarvis Store, Jejualan, dan sekarang Kolabo.

Bagi para startup ini, men-support UKM dalam mengembangkan sayapnya secara online merupakan sektor yang menjanjikan, dan bisa berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia. Andy Dwonch, mengatakan bahwa jumlah UKM yang ada di Jakarta saja bisa mencapai 475 ribuan jumlahnya. Faktanya, jumlah usaha kecil yang besar berpotensi untuk mendorong perekonomian Indonesia.

Andy juga memandang sektor ini sebagai kue yang besar bagi perusahaan jasa pembuatan toko online. Setiap UKM memiliki kebutuhannya masing-masing dalam upaya mengembangkan bisnisnya yang bisa dipenuhi dengan layanan pembuatan toko online yang menurut mereka sesuai dengan usahanya.

“Kami yang mendatangi pelaku UKM dan mengerjakan semuanya, mulai dari pembuatan website, pemotretan barang, SEO, termasuk kampanye pemasaran,” ujar Andy. Melalui layanan full service yang diberikan Kolabo, Andy mengatakan programnya akan fokus untuk Jakarta lebih dulu. Saat ini, staf Kolabo sudah ada sekitar 22 orang dan semuanya berperan aktif dalam mengerjakan toko online untuk UKM.

“Kami mengirim staf Kolabo untuk membantu UKM mengenal teknologi, bisnis online dan juga fotografer,” ujar Andy.

Andy mengatakan untuk saat ini sulit memberikan layanan penuh bagi UKM di luar Jakarta. Jika Kolabo sudah mantap dan berhasil di Jakarta, pihaknya akan mencoba mulai membuka cabangnya di kota-kota lain.

Lebih jauh lagi, para pengelola Kolabo mengerti betul arti penting perangkat mobile bagi Indonesia. “Indonesia dan negara-negara Timur Tengah banyak yang mengenal teknologi pertama kali melalui ponsel,” tutur Andy. Maka tak heran bila tampilan situs yang ditawarkan sudah desain yang responsif sehingga toko online yang dibangun dapat dengan nyaman diakses lewat perangkat mobile. Ini akan memudahkan pengguna toko online untuk mengelola tokonya.

Sejauh ini kendala yang dihadapi oleh Kolabo saat ini adalah mengatur waktu dengan pengusaha UKM. “Mereka pemilik usaha kecil sangat sibuk karena harus mengatur segalanya sendiri. Seperti pembukuan, produksi dan sebagainya, jadi sangat sulit untuk mengatur waktu dengan mereka.”

Andy mengatakan target yang ingin dicapai dalam satu tahun ke depan adalah menjaring 1000 UKM untuk bekerja sama dengan Kolabo. Untuk program-program yang akan dijalaninya, Andy mengatakan bahwa fokusnya ikut mengembangkan usaha kecil serta lebih menyasar industri tekstil, fashion, dan hasil kerajinan tangan etnik.

“Bila UKM dan wirausaha yang bergerak dibidang industri seperti kerajinan tangan dan fashion berkembang otomatis akan menyerap lebih banyak lagi tenaga kerja,” ujarnya saat menceritakan alasannya mendirikan Kolabo.  Untuk mendukung program ini Kolabo telah menjalin kerja sama dengan Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI).

[Foto: Dok. DailySocial]

Leave a Reply

Your email address will not be published.