PT Vidio Dot Com (Vidio) awalnya diciptakan sebagai situs berbagi video yang didirikan sejak 2014. Situs ini dikelola PT Kreatif Media Karya (KMK), anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi (Grup Emtek). Seiring berjalannya waktu, kini Vidio bertransformasi menjadi platform over the top (OTT) yang mampu bertahan di tengah kencangnya persaingan platform serupa selama beberapa tahun terakhir.
Pandemi memperkuat posisi Vidio sebagai platform lokal yang menawarkan konten original dan program unggulan mereka, yaitu olahraga. Kepada DailySocial, Chief Product Officer (CPO) Vidio Hadikusuma Wahab mengungkapkan strategi dan dukungan Emtek terhadap Vidio.
Layanan digital unggulan grup
Bagi Emtek, Vidio merupakan produk unggulan digital yang didorong melengkapi portofolio audienceship—dari TV, portal, hingga platform OTT sebagai satu end-to-end audience reach di pasar Indonesia.
“Roadmap Vidio saat ini berfokus pada hal yang dibutuhkan pengguna, mulai dari content journey yang lebih baik untuk eksplorasi konten yang beragam, personalisasi konten yang lebih relevan, sampai perluasan bisnis partnership supaya pengguna bisa akses Vidio lebih murah dan mudah,” kata Hadikusuma.
Secara khusus, Vidio membagi konten mereka antara audiens TV, olahraga, dan entertainment — yang menyukai film, baik lokal seperti original series, sampai konten Asia dan luar negeri. Sports dan Entertainment saat ini diklaim sedang berkembang pesat sesuai dengan animo masyarakat.
“Kami juga melihat bagaimana kekuatan lokal konten, baik di Sports dan Entertainment makin semarak. Penonton Liga 1, Liga 2, dan (nantinya Liga 3), beserta penonton original series lokal Vidio terus menunjukkan peningkatan positif yang memperkuat kedudukan konten lokal sebagai raja konten di Indonesia.”
Beberapa waktu lalu Vidio telah meluncurkan inovasi baru di OTT yang bisa meningkatkan interaksi dengan atau sesama pengguna, dengan meluncurkan fitur Fantasy Team. Pengguna bisa menyusun tim dari klub Liga 1 dan Liga 2 dan berkompetisi sesuai statistik permainan sesungguhnya.
Kerja sama eksklusif dengan Wattpad juga memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Tahun depan Vidio berencana menggandakan jumlah titel original series yang akan diluncurkan. Hal ini diklaim terbanyak dari yang pernah ada di Indonesia.
“Konten original masih relatif baru dan kami harus terus membuat banyak judul. Saat ini Vidio bisa dibilang OTT yang paling agresif memproduksi konten originals dan memanfaatkan data untuk paham audiens user. [..] Kami berencana lebih agresif lagi dengan membuat lebih banyak konten lokal dan juga membeli konten luar, baik sports dan non sports yang menarik bagi pengguna di Indonesia,” kata Hadikusuma.
Dorong pertumbuhan pelanggan berbayar
Selain berlangganan, Vidio juga menyajikan konten-konten gratis dengan iklan. Meskipun demikian, mereka terus mengedukasi masyarakat menikmati konten melalui OTT agar ke depannya bisa dikonversi menjadi pelanggan berbayar.
Di tahun 2021 ini Vidio mencatat peningkatan jumlah pelanggan berbayar lebih dari 2 kali lipat dibandingkan akhir tahun lalu. Hingga saat ini, Vidio sudah memiliki lebih dari 1,5 juta pelanggan berbayar.
“Vidio berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat Indonesia agar bisa menghargai konten premium dengan menyajikan paket berbayar yang sangat terjangkau, 19 ribu Rupiah per minggu dan 29 ribu Rupiah per bulan, dengan konten yang bisa menjangkau semua anggota keluarga,” kata Hadikusuma.
Selama pandemi Vidio mencatat peningkatan jumlah pelanggan yang baik. Pertumbuhan dari sisi revenue pada Q1 2020 meningkat 3-4x lipat dibanding periode tahun sebelumnya. Lonjakan trafik eksponensial terjadi sekitar bulan April 2020. Kala itu, Vidio menggratiskan tontonan untuk memfasilitasi perubahan perilaku konsumen di fase PSBB pertama.