Payakumbuh juga ingin terapkan smart city / Shutterstock

Kota Payakumbuh Gandeng ITB Untuk Realiasikan Smart City

Smart city menjadi visi baru di berbagai pemerintahan di Indonesia. Di era teknologi yang mulai memasuki tahap implementasi ini, banyak pemangku kebijakan menjadikan smart city menjadi salah satu program unggulan dari kota yang ia pimpin. Payakumbuh misalnya, sebuah kota di provinsi Sumatera Barat ini juga akan mengadopsi inisiatif smart city bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Disampaikan Walikota Payakumbuh Riza Falepi pihaknya memandang smart city bukan sebagai ajang adu gengsi, melainkan menjadi upaya mengoptimalkan teknologi untuk menunjang sistem pemerintahan (e-government) dan pelayanan publik yang lebih efisien.

Smart city ini lebih kepada pengembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk menunjang e-government yang lebih baik dan terstruktur. Tujuannya demi perbaikan taraf hidup masyarakat,” ungkap Riza seperti dikutip dari Detik.

Selanjutnya selama dua tahun ke depan Payakumbuh akan bekerja sama dengan ITB untuk mengembangkan berbagai macam aplikasi yang menunjang inisiatif tersebut. Target awal dari implementasi smart city di Payakumbuh ialah menciptakan sistem untuk kebutuhan pelacakan dokumen guna meningkatkan efisiensi birokrasi dan mendukung percepatan pembangunan.

“Harapannya e-goverment mampu memberikan informasi serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam urusan bisnis, apalagi dalam penataan administrasi pemerintahan,” terang Riza.

Ke depan Riza juga menginginkan implementasi e-government ini tidak harus menghabiskan banyak dana. Ia menginginkan smart city dikembangkan dengan biaya efisien untuk ukuran kota Payakumbuh, sehingga bisa direplikasi di berbagai kota dan kabupaten lain di Indonesia.

“Saya memang menginginkan blueprint yang cukup baik dan bisa jadi referensi. Tapi implementasinya harus bertahap, karena biaya lebih diprioritaskan untuk infrastruktur, pendidikan dan kesehatan,” ujarnya.

Riza juga mengaku mempunyai strategi sendiri dalam mengembangkan program smart city di kotanya. Bahkan ia mengatakan bahwa sebagai lulusan di jurusan Elektro dan istrinya yang merupakan dosen TI di ITB siap berkontribusi dalam mengembangkan aplikasi-aplikasinya.

Mencuatnya inisiatif smart city di kalangan pemerintahan bisa dibilang sebuah tren positif. Dengan banyaknya adopsi teknologi di sektor pemerintahan tentu kita sebagai warga negara berharap pelayanan dan keterbukaan informasi bisa ditingkatkan. Meski sejatinya smart city tak hanya soal digitalisasi dan penerapan sistem aplikasi, tapi langkah maju seperti yang dilakukan pemerintahan Payakumbuh patut diapresiasi.