Sempat tenar sebagai platform Online Travel Agency (OTA) di “era Blackberry”, Rajakamar memutuskan untuk tutup layanan. Diumumkan melalui situsnya, perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 2007 tersebut telah menghentikan operasional pemesanan per hari ini (08/5). Adapun bagi konsumen yang masih memiliki pemesanan, masih bisa terlayani melalui kanal online yang disediakan.
Sebelumnya Rajakamar didukung oleh tiga perusahaan perjalanan ternama, yakni yaitu Smailing, Panorama dan Dwidaya. Tahun 2013 mereka sempat menggencarkan ekspansi, manargetkan pasar Asia Dan Australia. Puluhan ribu basis data hotel sudah dimiliki, termasuk kemitraan dengan berbagai pemilik properti di Australia, Jepang, Korea, Makau, Taiwan, Tiongkok dan Vietnam.
Seiring perkembangan OTA yang sangat masif, Rajakamar justru tidak bisa mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar di Indonesia. Dalam survei yang dilakukan DailySocial, popularitas layanan OTA didominasi oleh pemain baru seperti Traveloka, Tiket, Pegipegi, Airy dan lainnya. Bahkan dalam survei tersebut Rajakamar tidak masuk ke dalam 10 besar.
Tahun 2018 digadang-gadang sebagai momentum layanan OTA untuk bertumbuh pesat. Menurut riset yang dilakukan Google-Temasek di pasar Asia Tenggara, online travel dinilai menjadi sektor digital dengan nilai terbesar di tahun 2018, angkanya mencapai $23 triliun.