Salah satu pemain bisnis e-commerce di kawasan Asia Tenggara Lazada Group di tahun ketiganya beroperasi telah membubuhkan pendapatan kotor tahunan sebesar $1 miliar. Jumlah ini meningkat 350 persen dari apa yang didapat Lazada pada tahun sebelumnya.
Sebagai salah satu marketplace terbesar yang beroperasi di berbagai negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Philippines, Thailand, Vietnam, dan Singapura, Lazada memang menjadi salah satu rujukan masyarakat Asia tenggara untuk berbelanja secara online. Sejak beroperasi tiga tahun lalu, Lazada perlahan-lahan menjelma menjadi salah satu pemain utama di bisnis e-commerce Asia Tenggara.
Di Indonesia misalnya, situs Lazada sudah mendapatkan kunjungan sebanyak 37 juta kali pada Desember tahun 2014 silam. Selain itu Lazada Indonesia sudah memiliki kurang lebih 2.000 penjual terdaftar dan 1.500 karyawan yang membantu operasional di daerah Indonesia.
Pendanaan yang didapat juga cukup berperan dalam kemajuan bisnis Lazada. Seperti yang kita ketahui bersama Lazada telah beberapa kali mendapatkan pendanaan dari beberapa investor seperti J.P Morgan, Summit Partners, Kinnevik, dan Tesco.
Persaingan marketplace semakin ketat
Semakin ketatnya persaingan bisnis marketplace memaksa inovasi yang terus dikembangkan untuk tiap-tiap pelakunya. Untuk menjawab tantangan itu Lazada Indonesia menawarkan layanan pengiriman cepat dan percaya sebagai salah satu senjata untuk tetap diberi kepercayaan oleh masyarakat.
“Saat ini Lazada memiliki dua warehouse yang beroperasi di area Jakarta. Ke depannya kami akan berinvestasi untuk dapat membangun jaringan logistik yang lebih baik di seluruh Indonesia, karena wilayah Indonesia sendiri sangat luas dan itu merupakan tantangan bagi kami dalam memberikan pelayanan e-commerce terbaik untuk konsumen,” ujar CEO Lazada Indonesia Magnus Ekbom beberapa waktu lalu.