Mendekati akhir tahun 2013 kemarin, Panasonic menggemparkan industri fotografi dengan merilis kamera mirrorless termungil yang mereka juluki Lumix GM1. Ukurannya bahkan lebih ringkas dari kamera pocket standar ketika tidak ada lensa yang terpasang di bodinya, akan tetapi ia mengemas sensor Micro Four Thirds yang berukuran cukup besar. Maka dari itu, tidak heran apabila ia termasuk dalam 5 kamera mirrorless pilihan berharga terjangkau versi TRL.
Selang dua tahun kemudian, rekor tersebut tampaknya bakal dipatahkan oleh sebuah perusahaan asal Tiongkok, Z Camera. Melalui Kickstarter, mereka memperkenalkan Z Camera E1, yang bahkan berukuran lebih kecil lagi ketimbang Lumix GM1 tadi.
Secara statistik, dimensi Z Camera E1 ini berkisar 75 x 56 mm, dengan tebal sekitar 27,5 mm tanpa dipasangi lensa. Bobot kosongnya berkisar 167 gram, atau 209 gram ketika dijejali baterai berdaya 2.000 mAh-nya.
Dari luar, rangka berbahan magnesiumnya tampak menganut gaya desain action cam besutan GoPro, lengkap hingga panel atasnya, dimana hanya terdapat tombol shutter dan layar indikator kecil. Di belakang, hadir sebuah LCD berukuran 2,5 inci dengan resolusi 320 x 240.
Info menarik: Panasonic Lumix GX8 Bawa Sensor Baru dan Sistem Image Stabilization Unik
Namun yang pantas menjadi sorotan utama adalah jeroannya, dimana telah tertanam sensor Four Thirds beresolusi 16 megapixel. Dimensi fisik sensor ini (4/3 inci) bahkan sedikit lebih besar dari yang dimiliki lini kamera Micro Four Thirds besutan Panasonic dan Olympus. Sebagai info tambahan, sensor milik Z Camera E1 ini dipasok oleh Panasonic sendiri.
Menemani sensor tersebut adalah prosesor A9 buatan Ambarella. Perpaduan ini memungkinkan Z Camera E1 untuk merekam video beresolusi 4096 x 2160 pada kecepatan 24 fps, atau 3840 x 2160 pada kecepatan 30 fps. Yup, kamera mirrorless mungil ini bisa merekam video 4K, dan dalam format MOV menggunakan codec H.264.
Melihat bentuknya, kamera ini jelas kurang bisa disebut ergonomis. Pihak pengembangnya sendiri menghimbau bahwa Z Camera E1 memang dirancang untuk digunakan bersama tripod ketika merekam video. Dan karena ditujukan khusus untuk video, tingkat sensitivitas ISO-nya bisa diatur hingga mencapai angka 102.400 – ideal untuk pembuat film dokumenter yang sering berhadapan dengan lokasi super-gelap.
Info menarik: Sony A7R II, Kamera Mirrorless dengan Sensor Full-Frame 42,4 Megapixel
Soal konektivitas, Bluetooth dan Wi-Fi tentu saja turut disematkan sehingga kamera bisa dikontrol via aplikasi pendamping di smartphone. Yang menarik, firmware update untuk kamera akan diteruskan melalui aplikasi tersebut, bukan via instalasi menggunakan memory card seperti pada umumnya.
Bicara soal memory card, karena keterbatasan ruang, Z Camera E1 lebih memilih memakai microSD ketimbang SD Card, dengan dukungan kapasitas maksimum hingga 128 GB.
Z Camera E1 saat ini sudah bisa dipesan di Kickstarter via pledge terendah senilai $599, body only. Ia kompatibel dengan semua lensa Micro Four Thirds yang ada di pasaran, baik yang diproduksi oleh Panasonic, Olympus, Sigma maupun merek-merek lainnya.
Via: PetaPixel.