Lepas dari Inkubasi Telkom, Eresto Hadirkan Solusi SaaS Manajemen Restoran

Maraknya perkembangan bisnis kuliner di tanah air dan meningkatnya kebutuhan restoran/café akan solusi digital berbasis cloud, membuat Yasmin Shahab dan sang kakak, Azmiah Shahab (Ami), memutuskan fokus mengembangkan dan memasarkan aplikasi Eresto di bawah bendera PT. Eresto Digital Indonesia pada tahun 2016.

Yasmin dan Ami masih banyak masalah di sisi manajemen / sistem bisnis rumah makan dan kafe, yang menyebabkan banyak pengusaha kuliner menutup bisnisnya di tahun pertama.

“Mulai dari ketidakefektifan dalam sistem, kurangnya kontrol sampai kendala di marketing, yang mana hal itu bisa diselesaikan dengan pendekatan teknologi (IT),” ujar Yasmin, Founder dan Chief Financial Officer Eresto.

Pengembangan produk Eresto dimulai tahun 2013. Di tahap awal pengembangan, Eresto terpilih untuk mengikuti program inkubasi Telkom di Bandung Digital Valley pada 2013 hingga tahap validasi produk dan market. Ide aplikasi Eresto sempat memenangkan INAICTA ICT Award dari Kemenkominfo RI di tahun yang sama untuk kategori Small Medium Enterprise.

Fitur-fitur unggulan

Untuk konsumen, Eresto menyediakan fitur self-order. Para pengunjung bisa melakukan pemesanan dan pembayaran dari meja masing-masing. Dengan menggunakan Eresto, restoran dan kafe secara otomatis mengurangi pengurangan kertas karena semua order dan receipt diolah secara digital. Eresto untuk konsumen saat ini tersedia untuk platform Android, meskipun saya belum menemukannya di Google Play, sementara versi iOS-nya masih dalam pengembangan.

Untuk versi restoran, pengaksesannya dilakukan melalui browser. Eresto disebutkan bisa digunakan mulai hulu hingga hilir, termasuk manajemen pemesanan, pengaturan inventaris barang, sampai sistem pencatatan keuangan.

Integrated digital management restaurant system kami menyediakan fitur lengkap yang memungkinkan mengelola restaurant mulai dari basic – front end di outlet – sampai ke back end seperti persediaan stok/ gudang (inventory) serta fitur keuangan/akuntansi,” terang Yasmin.

Layanan ini menyediakan konsep berlangganan dengan beberapa paket yang disajikan sesuai kebutuhan, mulai dari Rp 300 ribu per bulan. Sejauh ini kebanyakan klien Eresto adalah restoran-restoran yang berbasis di Bandung.

“Saat ini kami menggunakan sistem pembayaran di awal untuk software dan sistem pembayaran per bulan untuk cloud-nya,” kata Yasmin.

Ia melanjutkan, “Ke depannya, dengan semakin banyak restoran yang bergabung, kami bisa menyewakan sistem ini secara total sehingga lebih banyak lagi restoran yang bisa bergabung.”

Selain untuk restoran independen, Eresto diklaim juga bisa memfasilitasi restoran yang punya cabang banyak secara terintegrasi dan real time. Pihak restoran juga bisa mengelola data para konsumen mereka dengan beberapa fitur CRM.

Sistem ini bisa dijalankan di cloud secara total maupun secara hybrid, sehingga kendala infrastruktur internet tidak menjadi masalah mendasar.

Selain melayani wilayah Bandung dan Jakarta, Eresto mengklaim banyak memperoleh permintaan dari daerah lainnya, seperti Bali, Sumatera dan Kalimantan. Saat ini Eresto disebutkan sedang menjajaki kerja sama dengan local franchise yang telah mempunyai puluhan cabang di kota-kota besar di Indonesia. Salah satu alasan restoran mau bergabung menggunakan Eresto adalah keinginan mereka menggantikan sistem POS yang selama ini digunakan.

Khusus untuk aplikas pengganti POS, tersedia juga Pawoon, meski solusinya tidak selengkap Eresto.

Pendanaan dan harapan ke depan

“Kami sudah pernah mendapatkan pendanaan awal dari perusahaan Telkom di tahap produk validasi dan konsumen validasi,” ujar Yasmin.

Menjadi finalis di ajang Mandiri Hackhathon, event yang diadakan Bank Mandiri dan IBM beberapa bulan lalu, menjadi jalan masuknya investasi dari angel investor yang hadir di event tersebut.

Dengan investasi tahap awal yang sudah ada dan perolehan pendapatan dari model bisnis yang dijalani, Yasmin berharap semakin banyak restoran yang terbantu melalui Eresto. Ke depan, Yasmin berharap bisa memperoleh pendanaan lebih lanjut dari venture capital untuk meningkatkan kualitas produknya.