Sejak kemunculan social networking, internet menjadi sebuah dunia baru, di mana bahasa, kehidupan serta pertemanan masuk dalam sebuah dunia maya yang semakin mirip atau diciptakan semirip mungkin dengan dunia nyata. Kini, percakapan video lewat internet, chat, bertegur sapa, sampai pola pembayaran semuanya bisa dilakukan dengan internet.
Dengan tidak menghilangkan dampak buruk internet, tapi manfaat yang diberikannya adalah sangat besar, dan terus membesar. Bisnis internet di Indonesia masih dalam taraf perkembangan, startup bermunculan dan terus berusaha menemukan model bisnis yang tepat.
User di internet juga semakin menjadi social atau berjejaring, tidak hanya melalui situs yang memang dibuat untuk menambah teman dan berjejaring tapi aplikasi seperti aplikasi bookmark, feed reader, blog, serta startpage/agreggator seperti iGoogle, Netvibes, start page halaman search engine seperti Yahoo!, MSN, juga sudah menambahkan aplikasi real-time content yang memungkinan user menjadi lebih social dengan men-share langsung apa yang mereka lihat.
Tidak ketinggalan aplikasi berbasis video, seperti YouTube yang kini telah memperluas fungsi untuk menjadi lebih social dengan penambahan berbagai aplikasi yang sync dengan Twitter dan Facebook seperti AutoShare, Friend suggestions, fungsi yang lebih memudahkan untuk share dengan user lain, serta aplikasi yang memudahkan mencari akun YouTube yang dimiliki oleh teman anda di Facebook, Yahoo!! dan Bing. Dan yang terbaru adalah fungsi bernama social feature. Seperti yang ditulis di blog resmi YouTube, social feature ini adalah “a feed that pushes the YouTube videos your friends are embedding on Facebook back to your YouTube homepage”.
Aplikasi ini memang masih dalam taraf test, jadi mungkin anda belum bisa menikmatinya atau masih akan banyak penyesuaian, tapi untuk mencobanya anda bisa masuk ke akun YouTube lalu masuk pada fungsi account setting dan merubahย activity sharing anda.
Yes, everybody goes to social! Blog page kini telah dihiasi dengan time line Twitter, login berbagai aplikasi kini telah menggunakan Facebook connect. Belum lagi aplikasi seperti Ibrii, yang memungkinkan user men-share rengkuman berbagai konten di web, Klout yang memungkinkan anda mengukur envolving akun twitter anda, atau statrup lokal seperti Scraplr yang memungkinkan anda mendapatkan masukan ide dari crowd source.
Ini juga menunjukkan social networking masih memegang peranan penting, meski ada yang tumbang tapi yang baru terus bermunculan. Bagaimana dengan anda? Apakah menjadi lebih social di internet adalah sebuah hal mutlak, atau anda punya pendapat lain. Share pendapat anda pada kolom komentar.
Satu hal yang menarik dari jejaring sosial adalah sebagian besar orang akhirnya membuka diri. Kalaupun pakai alias, orang lain juga sudah tahu. Karena telah membuka diri, maka diandaikan akan lebih berhati-hati. Selain itu, dengan membuka diri, disertai track record yang bertebaran, kerja sama dan bahkan rekrutmen menjadi lebih mudah. Memang ada ekses yaitu menipisnya privasi. Kita sudah membatasi, tapi orang lain yang mengabarkan: “Liat mas paman sarungan lagi komen di dailysocial.net.” Ini mengesalkan. ๐
Sepakat paman! Saya pikir privasi itu “semu” di dunia maya, “privacy settings” itu gak sepenuhnya privacy ๐
Btw, ujan2 kok sarungan paman? ๐
Ya, menurut saya memang menjadi sosial adalah hal mutlak yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Saya pernah menulis entry tentang pengertian social networking dan di sana saya mengemukakan bahwa menjadi sosial / bersosialisasi adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Kita itu istilahnya sudah biologically engineered to seek others (mencari orang lain) sebagai tempat berbagi dan dimana kita bisa merasa belong to
Jadi kalau dibilang hal mutlak, mungkin memang benar begitu adanya. Kita bisa memilih untuk tidak ikut-ikutan nyemplung ke dunia social networking tapi dengan demikian kita juga tidak akan menuai hasil yang maksimal.
When the web economy revolves around reputation, being strong in social networking is a tremendous and critical asset.