Lima Hal yang Perlu Ditekankan Saat Merekrut Talenta Baru

Perekrutan talenta startup masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup kompleks untuk dipecahkan. Merekrut saja mungkin tidak sulit dengan target kuantitas, namun ketika yang dicari adalah anggota tim yang memiliki visi sama dan kompetensi yang mumpuni mungkin tidak mudah.

Meskipun sulit, ada beberapa hal yang bisa dilakukan startup untuk bisa mendatangkan talenta yang sesuai, baik secara kompetensi maupun keselarasan dengan visi. Lima tips berikut dapat diikuti startup sebagai upaya menjaring talenta terbaik – dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung.

Pencarian kandidat dilakukan secara berkelanjutan

Sederhananya, tampung sebanyak mungkin calon kandidat untuk masing-masing job desk yang ada. Cara yang paling umum dilakukan ialah membuka pintu selebar-lebarnya melalui sistem job-listing online, yakni dengan menampung sebanyak mungkin resume atau CV dari kandidat pekerja. Cara ini cukup efektif karena startup bisa memiliki opsi dan pertimbangan yang lebih banyak.

Namun tidak mudah juga bagi startup baru. Karena mekanisme ini umumnya baru bisa dilakukan setelah brand startup memiliki nilai yang signifikan di mata publik, atau harus menawarkan benefit yang sangat menggiurkan bagi para calon pelamar.

Membagikan visi startup

Selain iming-iming yang sifatnya materi, sebenarnya startup juga dapat membagikan visinya, baik secara langsung empat mata dalam diskusi ataupun disampaikan dalam berbagai kesempatan seperti konferensi. Untuk itu penting juga bagi startup untuk melakukan show off di atas panggung, mengikuti berbagai ajang – menjadi narasumber. Karena di sana ada kesempatan untuk meyakinkan orang-orang (bisa jadi calon talenta) tentang visi startup tersebut.

Pada kenyataannya ada banyak orang yang berminat ke gabung ke sebuah startup karena rasa segan, baik dengan visi yang dimiliki startup ataupun founder.

Fokus ke kemampuan, bukan hanya kredensial

Terkadang untuk posisi tertentu – khususnya di bagian teknis, fokus pencarian kandidat bisa didasarkan pada kemampuan yang dimiliki kandidat tersebut. Caranya bisa memberikan soal ujian yang relevan. Karena untuk hal teknis, kemampuan praktis kadang bermanfaat. Sehingga kalaupun kandidat belum memiliki kredensial atau track record bagus di sana-sini, bisa juga dipertaruhkan asalkan kompetensi sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Rasa memiliki berpengaruh pada kinerja

Ekuitas atau kepemilikan bisa menjadi nilai tambah untuk membuat pekerja nyaman dan betah untuk berinovasi di sana. Dengan rasa memiliki, maka keinginan membangun menjadi lebih kuat. Namun bukan berarti harus diumbar, tawarkan pada saat yang tepat, ketika seseorang sudah berada di titik tertentu. Artinya meyakinkan talenta tersebut bahwa pintu kepemilikan terbuka untuk siapa saja, yang memberikan sumbangsih baik bagi bisnis.

Jangan berhenti memotivasi

Founder memegang peran kunci di sini. Motivasi tidak selalu terkait kata-kata indah yang disampaikan sehari-hari, namun bisa berupa pemaparan fakta tentang laju bisnis yang membaik, penerimaan inovasi, atau memberikan kesempatan bagi para talenta untuk mengeksplorasi hal-hal baru. Sampaikan nilai-nilai tentang ini pada para kandidat, sehingga mereka tahu bahwa tempat yang didatangi adalah yang terbaik untuk masa depannya.