Lima Saran Kepemimpinan Bagi Seorang Introvert

Ada satu kesepakatan tak tertulis bagi para pemain dunia startup, yakni kebutuhan mental yang kuat ketika memutuskan untuk terjun ke dunia startup karena ini bukan dunia yang mudah untuk diarungi. Terlebih lagi bila peran yang dimainkan adalah sebagai pemimpin. Dan itu bukan perkara gampang bagi introvert.

Sebelum membahas lebih jauh, ada satu hal yang harus dipahami bahwa semua introvert sadar sikap keterbukaan adalah hal ideal yang dirayakan dan dihormati di masyarakat. Umumnya para pemimpin yang keras namun karismatik memiliki sikap ini, extrovert. Tapi, tak selamanya pemimpin yang dibutuhkan harus berjiwa extrovert.

Terkadang, pemimpin yang memiliki sikap tenang, menunjukkan kemampuan menyimak yang baik, mampu menganalisis situasi yang kompleks sebelum mengambil keputusan, dan bisa memancarkan ketenangan di masa konflik juga dibutuhkan.

(Baca juga: Kiat Sukses Menjalin Relasi Bisnis Bagi Introvert)

Aristoteles pernah mengatakan:

“Mengetahui diri sendiri adalah awal dari semua kebijaksanaan.”

Anda tahu satu kesamaan di antara tiga tokoh besar dunia seperti Einstein, Gandhi, dan Buffet? Ya, mereka adalah orang dengan jiwa introvert. Dan sudah bukan rahasia lagi bahwa beberapa pemimpin terbesar dalam sejarah umat manusia adalah seorang introvert.

Jadi, bagaimana caranya agar seorang introvert bisa menjadi pemimpin yang lebih baik ketika dia juga sering berjuang keras untuk bisa membangun relasi? Lima saran sederhana dari Scott Christ berikut ini bisa jadi pertimbangan diri.

Mendengarkan, baru berbicara

Mendengarkan kemudian berbicara adalah sesuatu yang datang secara alami bagi introvert dan ini merupakan keterampilan yang sering kurang dimanfaatkan dalam dunia bisnis. Padahal, salah satu kunci untuk dilihat sebagai pemimpin yang dihormati adalah aktif mendengarkan dan menyimak, baik itu teman, klien, atau pengikut. Kemudian tindak lanjuti dengan memberikan bimbingan atau jawaban yang sepadan.

Maju selama masa krisis

Krisis adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan, dan bagaimana Anda menanggapi masa-masa sulit tersebutlah yang penting. Pemimpin introvert biasanya melihat masa krisis sebagai sebuah kesempatan. Jadi, menurut Scott, maju dan jadilah “voice of reason” ketika hal-hal buruk terjadi. Toh apa yang bisa dipelajari dari masa krisis itulah hal terpenting yang harus bisa dipetik.

Keluar dari zona nyaman

Ini adalah hal paling sulit bagi seorang introvert karena introvert biasanya lebih nyaman bekerja sendiri daripada dengan orang. Bahkan besar kemungkinan tidak ingin berbicara di depan kelompok. Namun kenyataannya adalah, hal-hal kecil tersebut adalah yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin.

Jadi, Scott menyarankan agar introvert dapat mulai memaksakan diri untuk berpatisipasi dalam pembicaraan kecil sesekali, bahkan bila itu dianggap tidak berguna. Mengambil kelas public speaking atau jadi sukarelawan untuk memimpin proyek baru juga patut dipertimbangkan.

Yang perlu ditekankan di sini adalah, keinginan untuk mau bekerja lebih agar bisa menjadi lebih baik pada hal-hal yang tidak begitu dikuasai setiap minggu.

Masuk ke zona nyaman

Introvers sering menghabiskan banyak waktu di kepala mereka sendiri. Ini adalah waktu ketika mereka mengisi ulang tenaga, hingga datang dengan ide-ide besar. Mereka perlu masa-masa ini, terutama setelah berjuang untuk keluar dari zona nyaman.

Scott menyampaikan, “Jadi, luangkan waktu setiap hari. Bahkan jika itu 15 menit. Cari tempat yang tenang untuk duduk dan hanya bernapas. Biarkan pikiran mengalir melalui kepala Anda seperti awan. Dan ketika Anda sudah selesai, tuliskan ide-ide baru yang datang ke pikiran, yang mengarah ke ujung berikutnya.”

Menulis

Introvert cenderung lebih baik dalam menulis ketimbang berbicara. Ini sebabnya mengapa introvert harus menuliskan ide-ide yang datang sebelum membicarakannya.

Scott menyampaikan, “Buat dokumen 1 atau 2 halaman sederhana yang menyimpulkan poin-poin penting Anda, jawab pertanyaan yang diantisipasi dan sanggahan, dan coba menawarkan untuk menjawab pertanyaan tambahan.”

Anda mungkin akan melihat sebagian dari saran kepemimpinan tersebut adalah saran yang populer. Tapi, perhatikan juga bahwa sebagian besar dari saran itu datang secara alami dalam diri introvert. Jadi, manfaatkan itu. Akui, terima, dan perbaiki kelemahan yang dimiliki.