Maaduu Resmi Diluncurkan Kembali Untuk Pasar Indonesia

10481476_842772742402682_6775725330927831525_n

Setelah proses akuisisi berhasil dilakukan pada Agustus silam, SyQic secara resmi merilis ulang layanannya, Maaduu, untuk Indonesia pada hari Senin (3/11) kemarin. Sebagai penyedia kanal video premium yang sedang berkembang, skema ini dilakukan guna menancapkan kuku lebih dalam di pasar Asia Tenggara.

Sejatinya, langkah peluncuran ulang brand mereka diyakini demi memperkuat inti dari fokus strategi bisnis perusahaan mereka hingga akhir tahun ini. Sebelum di Indonesia, Malaysia lebih dulu berkesempatan menggelar tayangan langsung perdana siaran online Maaduu bertepatan dengan perilisan ulang mereka pada bulan lalu.

Walau situs Maaduu saat ini masih dalam tahap pembangunan ulang, nyatanya konten Korea mengambil porsi sekurangnya 35% dari kesuluruhan pengakses di situs mereka sejauh ini. Tidak terlalu besar memang menurut pihaknya, namun hal tersebut menjadi pertimbangan jajaran direksi SyQic untuk meningkatkan konten Korea yang lebih terkini lagi demi menjaring lebih banyak pengguna.

Menariknya, 250 juta penduduk Indonesia menunjukkan potensi kepentingan strategis yang ada sejalan dengan visi SyQic. Fakta bahwa 60% pendapatan perusahaan didapatkan hanya dari wilayah Indonesia menjadi acuan perusahaan untuk mendapatkan lonjakan pasar yang signifikan di lingkup Asia Tenggara. Karena tak hanya di Indonesia dan Malaysia, SyQic diberitakan akan terus melakukan ekspansi di beberapa negara Asia Tenggara lainnya hingga tahun 2015 mendatang.

Layanan Maaduu dianggap lebih unggul dengan kemampuan mereka menayangkan drama-drama Korea dan video musik K-Pop terbaru dengan memegang dua hak siar dari tiga penyiar terbesar di Korea yang nampaknya masih digandrungi sebagian besar remaja setidaknya di Indonesia.

Menurut rilis persnya, akuisisi Maaduu oleh SyQic dan perilisan ulang berikutnya dikabarkan dipicu oleh akuisisi Rakuten atas Viki sebesar $200 juta atau senilai Rp 1,2 triliun pada September 2013 silam. Layanan yang ditawarkan Viki serupa dengan Maaduu yang memfokuskan penyediaan konten Asia Tenggara. Berkaca dari akuisisi tersebut, SyQic tidak ingin kehilangan kuenya dengan mengakuisisi Maaduu pada Agustus 2014. Akuisisi serupa juga terjadi oleh DramaFever yang dicaplok SoftBank dengan mahar $100 juta atau senilai Rp 2,4 triliun pada bulan lalu.

“Kami sangat bersemangat untuk menyambut peluncuran kembali layanan Maaduu di Indonesia yang begitu cepat setelah proses akuisisi dan rebranding di Malaysia dengan konten yang telah diperkaya. Indonesia memiliki 250 juta penduduk, dan itu merupakan peluang besar bagi kami,” papar CEO SyQic Jamal Hassim.

Leave a Reply

Your email address will not be published.