Pameran dan konferensi teknologi BEYOND Expo kembali dibuka sejak kemarin (10/5). Selama tiga hari ratusan pembicara, panelis, dan eksibisi digelar dengan mengangkat tiga industri terhangat: healthcare, sustainability, dan consumer tech.
Setiap konferensi diisi dengan jadwal padat diskusi panel dan pameran produk yang mengeksplorasi inovasi teknologi terkini. Khusus di consumer tech, sejumlah pembicara dari perusahaan terdepan berbagi pandangannya tentang berbagai topik, mulai dari kendaraan tak berawak, web3, hingga dampak generatif AI pada industri ritel.
Hari pertama dimulai dengan keynote speech tentang “The Web3 in the New AI Era” oleh Yang Wang, VP for institutional advancement Hong Kong University of Science and Technology.
Dia bilang, “Hong Kong [dan Tiongkok] telah membuat dikenal di dunia: kami ingin mengembangkan ekonomi digital, kami ingin mengembangkan Web3. Ada komitmen yang sangat kuat untuk ini.”
Wang menerangkan, bahwa kemunculan tools kreatif AI generatif, seperti ChatGPT, Midjourney, dan Stable Diffusion telah menawarkan momentum penting untuk kemunculan Web3 yang sebenarnya, dengan memungkinkan lebih banyak orang menghasilkan konten, dan memiliki konten yang mereka buat.
“Teknologi ini telah memungkinkan banyak tugas yang tidak dapat diakses bahkan oleh orang yang paling berpendidikan tinggi”, katanya.
Ia pun menutup pidatonya dengan catatan sebuah optimisme, bahwa Tiongkok merangkul teknologi secara terbuka menandakan banyak peluang untuk memanfaatkan Web3.
Masa depan Web3
Kemudian, diskusi berikutnya mengangkat tema “The Future of the Metaverse” antara CEO Unity China Junbo Zhang dan Editor-in-Chief Phoenix Technology Liu Yukun.
“Akankah teknologi [AI dan Web3] menghasilkan perubahan revolusioner?,” tanya Yukun kepada Zhang.
Zhang menjawab,”Saya pikir kita akan melihat perubahan yang sangat besar dalam tiga sampai lima tahun ke depan.” Menurutnya, disrupsi tidak selalu berarti berkonotasi negatif. Masih banyak yang beranggapan bahwa jika code dihasilkan secara otomatis, maka tenaga manusia tidak akan dibutuhkan lagi di banyak pemrograman di masa mendatang.
“Namun teknologi AI adalah alat yang membantu developer melepaskan kreativitas mereka ke tingkat yang lebih tinggi, dan developer lain hanya akan mendapat manfaat [seiring perkembangan industri].”
Topik ini kemudian berlanjut dalam diskusi panel yang mengangkat tema “Investing in Web3”, dimoderatori oleh Technology Editor-in-Chief Chinaventure, dengan panelis Partner CMC Capital Xu Chen, Founding Partner LingFeng Capital Ma Ning, dan Managing Director UpHonest Capital Rex Zheng.
Ning menyampaikan, sekarang adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di perusahaan Web3. Walau dia tetap bullish karena baru-baru ini terjadi penurunan di pasar global karena perusahaan di Tongkok, terutama yang bekerja di bidang tapi, tapi potensi pertumbuhannya tetap ada secara eksponensial. “Ketika orang lain pesimis, lebih baik aktif,” ujarnya.
Chen menambahkan, Tiongkok memiliki keunggulan inheren dalam ekologi internetnya, merujuk pada besarnya jumlah pengguna internet dan permintaan yang meningkat untuk produk web3 didorong oleh generasi muda yang tertarik dengan dunia internet. “Saat teknologinya matang, peluangnya besar,” tambahnya.
Perbankan semakin terbuka
Teknologi yang muncul seperti blockchain tidak hanya terbatas pengaplikasiannya di perusahaan baru dan berbasis teknologi saja, tetapi pemain tradisional seperti bank juga melihat manfaat dari teknologi semacam itu.
“Meskipun kami adalah bank tradisional, kami memiliki keahlian yang kuat dalam teknologi dan banyak layanan kami telah menggabungkan Web3,” kata Deputy CEO ICBC Macau Zheng Bin kepada panel dengan tema “Crypto Finance: Risks and Rewards”.
Meskipun ICBC adalah bank tradisional, Bin menjelaskan bahwa lembaganya selalu berinvestasi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang sedang berkembang. Menurutnya, blockchain dengan cepat menunjukkan mampu memecahkan banyak masalah bagi klien dan pelanggannya, dengan membuat perbankan lebih efisien.
Pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah Macau untuk menggunakan arsitektur blockchain untuk menerbitkan kartu konsumsi kepada penduduk lokal, meningkatkan kenyamanan dan efisiensi proses. Kartu konsumsi mengacu pada voucher konsumsi elektronik yang dikeluarkan oleh pemerintah Macau untuk mendukung warga selama pandemi Covid-19 dalam tiga tahun terakhir.
Zheng dan panelis lainnya, lead of Web3 ecosystem development for Alibaba Cloud Leo Li, sepakat bahwa pengawasan diperlukan untuk pengembangan Web3. Bagaimanapun, mata uang kripto dan teknologi keuangan lainnya memerlukan beberapa bentuk regulasi untuk meningkatkan kepercayaan pada mereka.
Serta menyepakati bahwa pendekatan sandbox sangat memungkinkan pemerintah untuk menguji peraturan mata uang kripto, yang mampu memberikan solusi dan mendorong lembaga keuangan untuk mengadopsinya.
“Ini adalah teknologi inklusif, tetapi tanpa pengawasan dan kerangka kepatuhan, keserakahan manusia mengambil alih, [menyebabkan kehancuran tahun lalu],” kata Li.
Konferensi consumer tech adalah salah satu dari konferensi BEYOND Expo yang diselenggarakan selama tiga hari di Macau, pada tanggal 10 Mei-12 Mei 2023.
–
Disclosure: DailySocial.id merupakan media partner dari BEYOND Expo 2023