Berawal dari dari permsalahan sampah di tempat kos miliknya, Adi Saifullah Putra menggagas startup MallSampah. Sebuah startup yang mampu menghubungkan pengepul atau pemulung dengan mereka yang memiliki sampah. MallSampah menjadi layanan yang hadir dengan solusi untuk menangani sampah, selain dampak lingkungan peningkatan penghasilan bagi pengepul juga menjadi tujuan layanan ini.
Kepada DailySocial, Adi bercerita bahwa di samping tempat kosnya terdapat TPS (Tempat Pembuangan Sampah), karena merasa terganggu akhirnya Adi mencari ide untuk bisa mengurangi sampah tersebut. Dimulai dari 2015, MallSampah mulai aktif mengurangi sampah. Dari penuturan Adi, semenjak Agustus hingga Desember ini sekitar tiga sampai lima ton sampah berhasil diolah.
MallSampah menguhubungkan pengguna, yang memiliki sampah dengan para pengepul. MallSampah juga bekerja sama dengan beberapa vendor pengelola sampah untuk menghubungkan pengepul dengan pengguna.
“Karena mitra kami banyak yang tidak punya smartphone, kami atasi dengan mencantumkan profil lengkap mereka di dalam web, jadi user dapat lihat profil pengepul beserta jenis sampah, layanan dan harga jual. Jika mau order, user cukup klik tombol panggil dan terhubung langsung dengan telfon, bisa pilih call atau SMS,” terang Adi.
MallSampah saat ini juga bekerja sama dengan unit-unit pengelola sampah dari hulu ke hilir. Setelah pengepul mendapatkan sampah dari pengguna yang menggunakan MallSampah biasanya pengepul kemudian meneruskannya ke vendor sampah selanjutnya akan mengekspor sampah tersebut ke Surabaya, Jakarta, atau Tiongkok untuk didaur ulang menjadi produk baru. Ada juga yang masuk ke pabrik daur ulang Makassar untuk dijadikan biji plastik.
Selain berhasil mengurangi sampah, MallSampah juga berperan dalam meningkatkan penghasilan pengepul. Informasi dari Adi, penghasilan para pengepul yang normalnya berkisar 3 jutaan dengan MallSampah bisa meningkat mencapai angka 6 juta.
Namun yang disayangkan apa yang dilakukan MallSampah tidak berhasil melirik pemerintah atau institusi terkait untuk kerja sama. Padahal berkat ide dan solusi yang ditawarkan MallSampah sempat dihadiahi penghargaan Asean Rice Bowl Startup Award untuk kategori Most Social Impact Startup.
“Kalau pemerintah sampai sekarang belum ada kabar sama sekali. Saya sudah berkali-kali masukan proposal kerja sama tapi gak pernah di-respon sampai saat ini, baik di Pemkot maupun Kementerian Lingkungan Hidup. Justru kemarin dapat tawaran kerja sama dengan lembaga pengelolaan dari Malaysia. Mereka bahkan mau bicarakan terkait pembukaan layanan MallSampah di sana,” papar Adi.
Selain layanan pengelolaan dan daur ulang sampah MallSampah juga memiliki fitur marketplace yang menjajakan produk daur ulang sampah, tetapi belum terlalu di-push untuk diperkenalkan karena masih fokus pada proses jual sampah, donasi sampah dan daur ulang.
Selain layanan yang disebutkan MallSampah juga menyediakan layanan premium. Sebuah layanan yang menyediakan recyling box untuk daur ulang berbagai jenis sampah. Setiap sampah disediakan tempat yang berbeda, misal sampah dapur, kantong plastik dan sampah-sampah lainnya.
Update : MallSampah menghubungkan pengepul dengan pengguna, yang memiliki sampah. Hubungan dengan vendor dilakukan di luar platform MallSampah