Investasi Mandiri Capital Indonesia

Mandiri Capital Tunda Empat Investasi Akibat Pandemi

Mandiri Capital Indonesia (MCI), anak usaha ventura dari Bank Mandiri, mengungkapkan penundaan rencana untuk menyuntik startup baru yang akan masuk ke dalam portofolionya karena pandemi Covid-19. MCI disebutkan sedang mengincar empat startup yang bergerak di bidang fintech.

CEO MCI Eddi Danusaputro menerangkan, proses pendekatan sebenarnya sudah terjadi sebelum pandemi, namun dalam proses due diligence mengharuskan kedua belah pihak bertatap muka secara langsung. Pihaknya perlu memverifikasi lokasi kantor startup, mendatangi pengguna, dan sebagainya.

“Kalau untuk diskusi saja, via digital sebenarnya bisa dilakukan. Tapi kita tetap perlu verifikasi kantornya, harus check spot ke lokasi merchant bila bisnisnya B2B,” katanya mengutip dari hasil wawancara bersama CNBC, kemarin (27/5).

Dia menegaskan, meski menunda karena pandemi, tidak mengurangi appetite MCI untuk tetap berinvestasi di sektor fintech.

Secara terpisah, kepada DailySocial, Eddi menuturkan ada empat startup fintech yang tengah melakukan proses due diligence dengan MCI. Meski, dia enggan membeberkan lebih detail terkait nama startup dan vertikal fintech mana yang sedang diincar.

“Sebelum pandemi sudah dimulai [proses pendekatan], tapi prosesnya jadi tertunda gegara pandemi.”

Penundaan ini, lanjutnya, tidak begitu memberikan dampak yang signifikan terhadap kinerja perusahaan, maupun terhadap peta persaingan dengan antar VC. Dia bilang, MCI tidak pernah menargetkan harus investasi ke berapa banyak startup maupun jumlah dana yang disiapkan setiap tahunnya.

Anggaran tahun ini untuk berinvestasi ke startup baru disebutkan mencapai Rp50 miliar. Angka itu tiap tahunnya berubah sesuai dengan suntikan dana yang diberikan induk kepada MCI. “Persaingan dengan antar VC malah tidak ada persaingan. [Kami] malah investasi bareng.”

Dampak pandemi lainnya juga mengharuskan MCI mengundur penggalangan dana eksternal perdana. Oleh karenanya, harus dibagi menjadi dalam dua tahapan dan perusahaan telah selesai untuk tahap pertama.

Dana yang berhasil terkumpul mencapai $50 juta, sudah separuh dari target dana yang direncanakan sejak awal, yakni $100 juta. Eddi belum bersedia membeberkan identitas LP dari pendanaan ini. “Jadi bertahap [karena pandemi]. Ada first closing ($50 juta), kemudian second closing.”

Dalam wawancara sebelumnya, Eddi mengatakan pendanaan eksternal perdana ini akan membantu MCI dalam memenuhi kebutuhan pendanaan startup fintech di Indonesia. Apabila mengandalkan sumber dana dari Bank Mandiri saja, kebutuhan tidak bisa dipenuhi dengan cepat.

Dia menyebut pihaknya telah melakukan roadshow ke Jepang dan Korea Selatan untuk menarik investor masuk Indonesia.