Lockheed Martin dikenal sebagai perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan asal Amerika dengan buah karya seperti pesawat jet F-22 Raptor dan C-130 Hercules. Uniknya mereka tidak selalu fokus dengan hal-hal berbau militer, tapi bersama dengan Intel dan KMel Robotics, mereka ciptakan satu tim robot drone yang dapat bermain musik.
Dalam sebuah video singkat berdurasi hampir empat menit ini, tim robot memainkan tiga buah lagu. Yang pertama adalah theme-song dari film 2001 A Space Odyssey, diikuti oleh lagu Carol of the Bells, lalu ditutup oleh versi bertempo lambat lagu kebangsaan Amerika Serikat, The Star-Spangled Banner.
Yang menjadi pertanyaan terbesar saya adalah apakah para drone tersebut dikontrol oleh manusia, atau mereka memang diprogram dari awal untuk bermain musik?
Hasilnya mereka dapat bermusik dengan akurat, dalam video ini para drone memainkan musik dengan sangat mulus dan tak ada kesalahan. Penasaran? Silahkan nikmati videonya di sini:
Dari yang bisa Anda simak, beberapa instrumen memang dibuat secara khusus agar drone mudah mengaksesnya, seperti gitar dengan satu string, drum dengan batang pedal tambahan, aksesori untuk piano, bel dengan tambahan gelas karton di atasnya serta seperangkat synthesizer standar.
Proyek musik ‘nirawak’ ini ternyata bukanlah karya KMel Robotics pertama. Perusahaan yang didirikan oleh duo Alex Kushleyev dan Daniel Mellinger dari Unversitas Pennsylvania ini juga pernah mengumpulkan satu tim robot drone quadrotor untuk memainkan theme-song James Bond.
Namun karya terbaru mereka ini jauh lebih rapi dan lebih matang – mungkin karena dibantu oleh nama besar seperti Intel dan Lockheed Martin.
Info menarik: Type–Hover–Swipe, Keyboard Eksperimen dengan Motion Sensor dari Microsoft
Jika belum menyaksikan video sebelumnya, Anda juga bisa menontonnya melalui embedded video di bawah.
Dalam video musik terbaru mereka, kita bisa melihat bagaimana KMel Robotics mengganti drone quadrotor dengan drone hex-rotor (enam baling-baling). Robot terbang jenis ini mungkin digunakan agar kendali jauh lebih akurat dan dapat melakukan manuver yang lebih komplek. Tapi ada sebuah kekurangan: semakin banyak baling-baling yang berputar, semakin lantang juga suara yang dikeluarkannya.
Kita dapat melihat di awal video seperti apa suara sebuah drone, dan setidaknya terdapat tujuh buah robot untuk memainkan tiga buah lagu di atas. Itu artinya tanpa proses sound editing, maka suara rotor drone akan terdengar jelas.
Drone hex-rotor dari KMel Robotics bukanlah satu-satunya robot pemusik yang pernah diciptakan, sebelumnya kita juga pernah menyaksikan bagaimana Z-Machines memainkan lagu.
Untuk urusan tambahan selain terbang yang bisa dilakukan robot drone, kita juga bisa melihat Amazon yang sudah mengambil ancang-ancang untuk mengoprasikan Amazon Prime Air, dimana barang dikirim via drone. Bahkan Facebook-pun sudah merangkul Titan Aerospace agar menjadi bagian dari perusahaan mereka.
Robot drone dan teknologi nirawak memang sangat fungsional dan mengagumkan untuk disimak, saya hanya berharap apa yang mereka buat ini bukanlah awal dari terciptanya Skynet…