Tahukah Anda, apa pengertian dari marketing funnel? Jadi, marketing funnel atau bentuk lain dari customer journey ini biasanya digunakan oleh pebisnis untuk merencanakan perjalanan bagaimana seseorang menjadi pelanggan.
Ingin mempelajari lebih lanjut tentang marketing funnel? Baca terus artikel hingga selesai.
Apa itu Marketing Funnel
Menurut Neil Patel, marketing funnel atau corong pemasaran adalah representasi visual dari langkah-langkah yang diambil pengunjung dari pertama kali mencari tahu tentang merek Anda hingga mereka berkonversi. Marketing funnel akan menjangkau pelanggan melalui aktivitas pemasaran, lalu mereka akan membeli produk Anda.
Terdapat beberapa tahapan pada marketing funnel, dan yang paling umum digunakan adalah AIDA atau Awareness, Interest, Desire, dan Action. Tetapi, kali ini DailySocial akan membahas tahapan lainnya, yaitu Acquisition & Awareness, Consideration, Conversion, dan Loyalty.
Berikut adalah pengertian dari masing-masing tahap di atas :
- Acquisition adalah proses penargetan ke audiens baru untuk mendapatkan pelanggan baru.
- Awareness atau kesadaran adalah sebuah pendekatan pemasaran dimana perusahaan berfokus untuk membuat merek dikenali oleh pelanggan potensial.
- Consideration atau pertimbangan adalah ketika pelanggan telah mendengar tentang brand atau produk Anda dan/atau sedang mempertimbangkan untuk membeli produk Anda.
- Conversion adalah serangkaian aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan tingkat konversi atau jumlah pengguna yang mengunjungi situs dan berkonversi menjadi leads atau pelanggan, bergantung pada tujuan Anda.
- Loyalty adalah strategi dalam membangun, menumbuhkan, mempertahankan pelanggan yang sudah ada, dan memberi penghargaan sesuai kebutuhan
Mengapa Bisnis Membutuhkan Marketing Funnel
Funnel Mendorong Pertumbuhan Lebih Baik
Marketing funnel memberi Anda cara yang lebih jelas untuk mengatur strategi marketing dan memudahkan untuk memahami strategi mana yang berfungsi di setiap tahap funnel.
Mengembangkan Hubungan Dengan Pelanggan Lebih Baik
Apakah Anda sudah memahami target audiens bisnis Anda? Apa yang mereka suka? Jenis marketing apa yang mereka tanggapi dengan baik?
Menentukan marketing funnel akan membantu Anda lebih memahami konsumen dan apa yang mereka butuhkan agar merasa senang saat membeli produk Anda.
Melacak Leads yang Menghilang
Dalam digital marketing, leads adalah orang yang mempunyai minat terhadap suatu produk sehingga orang tersebut berpotensi menjadi pelanggan. Tetapi, bagaimana jika di tengah jalan Anda kehilangan mereka?
Dengan marketing funnel, Anda bisa melacak leads dan melihat pada tahap mana Anda kehilangan mereka. Lalu, Anda akan tahu persis apa yang harus disesuaikan dan akhirnya bisa mengubah strategi marketing Anda.
Cara Mengembangkan Marketing Funnel
Sekarang, DailySocial akan menjelaskan langkah-langkah untuk mengembangkan marketing funnel Anda.
Kenali Target Market Anda
Langkah pertama adalah memahami siapakah target market Anda. Jika Anda belum menentukan target market, Anda bisa melakukan analisis buyer persona terlebih dahulu. Atau Anda bisa mempelajari cara menentukan target market di sini.
Setelah itu, Anda bisa mulai menarik kesimpulan dari data tersebut. Data-data tersebut akan menginformasikan saluran dan strategi marketing apa yang bisa Anda gunakan.
Misal, jika target market Anda adalah anak remaja, maka Anda hanya perlu menggunakan media Instagram dan TikTok, tidak perlu menggunakan LinkedIn.
Tetapkan Average Order Value dan Periode Consideration
Average order value (AOV) adalah nilai rata-rata pembelian pelanggan Anda. Misalnya, jika pendapatan bisnis Anda sebesar 5 juta dan Anda berhasil menjual 100 produk, maka nilai AOV bisnis Anda sebesar Rp 50.000.
Tetapi, bayangkan Anda menjual produk dengan nilai AOV sebesar Rp 150.000. Ada kemungkinan akan membutuhkan waktu lama untuk produk Anda terjual dibandingkan jika nilai AOV Rp 50.000.
Mengapa bisa begitu? Sebab, pelanggan cenderung berpikir lebih lama saat melakukan pembelian dalam jumlah besar daripada melakukan pembelian dalam jumlah kecil.
Lalu, apa kaitannya marketing funnel dengan average order value? Simak penjelasannya berikut ini :
- AOV tinggi : periode consideration menjadi lama. Anda akan menginvestasikan lebih banyak energi dan uang untuk mengembangkan konten yang dapat menarik orang ke tahap consideration.
- AOV rendah : periode consideration hanya sebentar. Anda akan lebih fokus untuk mendapatkan pelanggan baru dan membelanjakan uang marketing Anda di sana.
Tahap 1 : Acquisition dan Awareness
Tentunya, tahap pertama untuk mengembangkan funnel marketing dengan membuat orang-orang mendengar tentang produk dan bisnis Anda. Strategi di tahap ini bergantung pada target market dan AOV Anda.
Namun, ada beberapa strategi yang bisa digunakan di tahap pertama ini. Misalnya, menjalankan iklan berbayar di Google Adwords untuk menjangkau audiens lebih luas lagi dan membuat social media campaign.
Lalu, Anda bisa bekerja sama dengan micro-influencers. Sebab, konten promosi yang dibagikan oleh influencer cenderung lebih dipercaya oleh follower.
Tahap 2 : Consideration
Tahap ini, orang-orang sudah mulai mempertimbangkan produk Anda tetapi masih perlu diyakinkan lagi. Maka, Anda perlu meyakinkan mereka untuk menggunakan produk Anda dibandingkan produk milik kompetitor.
Adapun cara yang bisa digunakan adalah membuat blog untuk membantu Anda menghasilkan traffic melalui SEO serta membantu calon pelanggan yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang produk Anda. Jika belum memiliki blog, Anda bisa membuatnya di WordPress.
Anda juga bisa mengembangkan kontn organik atau konten yang diunggah ke media sosial tanpa menggunakan iklan berbayar. Di sini calon pelanggan bisa memahami brand Anda lebih baik lagi dan dapat mengajukan pertanyaan, mengirim komentar, atau berbagi konten dengan teman mereka.
Tahap 3 : Conversion
Perlu diingat, tahap ini bukan berarti pelanggan telah berhasil membeli produk yang ditawarkan. Melainkan, Anda harus memastikan bahwa pelanggan benar-benar melanjutkan perjalanannya hingga mencapai pembelian.
Yang perlu Anda lakukan hanya membuat pengalaman positif ke calon pelanggan dengan customer conversations. Pelanggan akan menghubungi Anda saat tertarik membeli produk Anda.
Mungkin mereka akan bertanya mengenai klarifikasi produk, masalah pengiriman, hingga apakah produk tersebut bisa custom. Anda harus menjawab dengan baik dan sedetail mungkin.
Sebab, berbicara dengan pelanggan dapat membangun kepercayaan, memberi mereka gambaran tentang brand Anda, dan dapat menghilangkan kekhawatiran yang tersisa.
Tahap 4 : Loyalty dan Membuat Repeat Order
Berhasil membuat pelanggan melakukan konversi dan membeli produk belum tentu mengarah ke loyalitas pelanggan dan repeat order. Supaya bisnis Anda berjalan lancar, Anda harus mampu mempertahankan pelanggan lama.
Misalnya, mintalah mereka membuat user-generated content atau konten review produk. Setelah mereka mengirimkan konten, Anda bisa memberikan voucher atau kode diskon untuk pembelian selanjutnya.
Selain mendapatkan konten baru untuk tahap acquisition & awareness, Anda dapat membawa orang kembali ke situs web dan mendorong mereka untuk menggunakan kode diskon mereka. Cara lainnya dengan membuat program loyalitas atau memberikan diskon pelanggan setia.
Begitulah penjelasan lengkapnya mengenai marketing funnel. Jangan lupa untuk langsung mempraktikkannya, ya!