Media Sosial Bagi Pimpinan Perusahaan

Di era mobile ini media sosial menjadi salah satu komponen yang cukup berpengaruh, termasuk untuk peningkatan bisnis melalui langkah-langkah personal. Menurut riset yang dilakukan GO-Gulf tahun lalu, sebanyak 82 persen pelanggan cenderung lebih mempercayai perusahaan yang eksekutif serta pemimpinnya terlibat di sosial media.

Namun pertanyaannya seperti apakah media sosial yang cocok untuk pimpinan perusahaan?

Masih diingat temuan pada tahun 1943 tentang “Hierarchy of Need” yang dirumuskan Abraham Maslow. Untuk saat ini hierarki tersebut juga dapat digunakan untuk memetakan media sosial berdasarkan kebutuhan, tentunya yang dapat membantu pengusaha atau pimpinan bisnis untuk mendapatkan kebutuhan media sosial sesuai dengan batasan-batasan yang diinginkannya. Hubspot memetakannya untuk kebutuhan media sosial para CEO.

socmed hierarcy for CEO

Berikut beberapa paduan media sosial yang dapat digunakan untuk para CEO atau pimpinan perusahaan agar dapat bisa memenuhi kebutuhan bermedia sosial secara personal sesuai yang dipetakan Brian Halligan, CEO sekaligus Co-Founder HubSpot:

1. Mempimpin dengan LinkedIn
LinkedIn digunakan untuk jejaring profesional yang menampilkan pengalaman, latar belakang, pendidikan, hingga orang-orang yang merekomendasikan pengguna berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Pada situs ini terdefinisikan dengan jelas karir profesional penggunannya. Untuk menggunakan LinkedIn, pastikan pada halaman yang dibuat terdapat rekomendasi dari orang-orang disekitar atau kolega dan diusahakan untuk menginvestasikan waktu luang untuk berbagi konten bagi para pengunjung halaman profil yang dibuat. Dan pastikan koneksi terbangun dengan baik, ntah itu dengan pelanggan ataupun dengan rekan-rekan profesional lainnya, untuk sekelas CEO setidaknya memiliki koneksi lebih dari 500 agar profil di halaman LinkedIn terlihat lebih meyakinkan.

2. Twitter untuk Mendengarkan Pelanggan
Kebanyakan CEO atau pimpinan perusahaan memiliki jadwal yang sangat padat, sehingga waktu untuk membuka media sosial pun sangat terbatas. Kalaupun ada mereka akan lebih memilih untuk mengakses berbagai informasi online seperti portal berita yang menyediakan informasi Enterprise atau sejenisnya. Namun sebenarnya media sosial ala Twitter bisa digunakan bagi para pimpinan perusahaan untuk mendengarkan berbagai macam repon pelanggan, baik yang berupa pujian, usulan ataupun kritik dan saran.

Media sosial sangat efektif untuk itu. Namun perlu diingat, bahwa perlu dipahami berbagai watak orang-orang di media sosial. Dengarkan semua yang dikeluhkan, namun juga perlu melakukan filter dan pemikiran untuk bertindak menanggapi apa yang mereka katakan. Sesekali juga sangat penting untuk berinteraksi dengan pelanggan, dengan membalas tweet yang dikirimkannya atau memberikan solusi praktis atas apa yang diutarakan pelanggan melalui Twitter.

Namun jika sudah memutuskan untuk turut andil dalam media sosial seperti Twitter, alangkah baiknya secara berkala bisa membagikan sesuatu melalui tweet-tweet pribadi. Penting juga untuk menjaga agar audiens di media sosial mengetahui apa yang diharapkan dari yang sudut pandang dan apa yang dikicaukan si pimpinan perusahaan tersebut. Tak baik untuk terlalu memforsir jargon perusahaan dari akun pribadi, jika bisa sedikit memberikan kicauan-kicauan yang bersifat pribadi, maka pelanggan dan rekan sekalipun akan sangat menghargai. Katakanlah pendapat tentang sesuatu atau cerita perjalanan.

3. Gunakan Media Sosial dengan Tepat
Di media sosial pengguna tidak didesain untuk selalu menutup diri, sebaliknya media sosial didesain untuk penggunanya agar dapat menghabiskan waktu disana untuk memulai percakapan dan dialog aktual dan bermakna antar pengguna. Bagi seorang pimpinan perusahaan, media sosial pribadi sangat baik dan wajar untuk merespon pertanyaan pelanggan, atau untuk mengomentari suatu berita atau artikel yang dikuasai topik pembahasannya. Bisa juga gunakan media tersebut untuk berbagai konten, menyoroti perusahaan lain, memuji karyawan yang bekerja dengan luar biasa atau membagikan profil orang yang dikagumi. Karena pada dasarnya yang diinginkan pelanggan adalah keterbukaan dan sesuatu yang lebih personal.

Bisa dipahami jika seorang pimpinan perusahaan jarang punya quality time untuk media sosial. Namun bisa dicoba apakah akan membawa dampak baik, terutama dalam hal relasi dengan pelanggan? Bisa dibuktikan.

 

[Ilustrasi: Shutterstock, Grafik: Inc.com]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DSenterprise dan ditulis oleh Randi Eka Yonida. 

Leave a Reply

Your email address will not be published.