Pada awal berdirinya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), dalam berbagai kesempatan pihaknya sering menyampaikan, bahwa fokusnya untuk startup digital bukan pada memberikan permodalan, namun membuka kanal seluas-luasnya mempertemukan startup dengan investor potensial. Kwikku menjadi anak asuhan yang membuktikannya. Pengembang layanan media sosial lokal tersebut mengumumkan telah mendapatkan investasi dari hasil intermediasi bersama Bekraf.
Meskipun tidak diungkapkan siapa investor dan besaran investasi yang diberikan, diinformasikan bahwa ada tiga investor yang tertarik membantu Kwikku untuk berkembang. Datu di antaranya telah menyalurkan dana investasinya kepada tim Kwikku untuk seed funding. Menurut Co-founder Kwikku Ifa Alif, investasi ini penting untuk keberlangsungan sebuah usaha rintisan. Alif juga mengakui jika startup pada umumnya unggul pada teknik dan produksi, tapi lemah di pembiayaan.
“Untuk pihak investor dan besaran investasi, masih undisclosed, karena saya belum ijin secara langsung. Bocorannya, pihak investor sudah sangat berpengalaman di dunia media dan memiliki visi yang sama terkait apa yang kami bangun. Besaran investasinya, cukup untuk menjalankan Kwikku selama dua tahun ke depan,” ujar Alif.
Sebelum mendapatkan investasi, Kwikku bertahan dengan membagi waktu bootstrapping yaitu mengerjakan proyek lain untuk mendapatkan dana dan mengembangkan produknya sendiri.
“Ada banyak plan yang sudah kami siapkan untuk investasi ini, hal utama tersebut di antaranya membangun tim, pengembangan produk dan terus membuat aplikasi semakin clean dan easy to use. Di luar production, tim Kwikku juga memanfaatkan dana investasi untuk memperkenalkan Kwikku ke seluruh target market dan mengeksekusi ide terkait fitur baru yang akan dikembangkan. Tentunya juga termasuk riset tentang apa saja yang diinginkan pengguna,” lanjut Alif.
Perjalanan Kwikku bersama Bekraf
Beberapa proses telah dilalui Kwikku sebelum akhirnya mendapat investasi. Kwikku pertama kali mengikuti acara Bekraf pada pagelaran Startup Pitch Day di Malang tahun lalu. Pada kesempatan tersebut Kwikku bertemu dengan startup lain dan para mentor untuk saling berbagi ilmu. Tak berhenti di situ, selanjutnya Kwikku juga sempat mengikuti Startup Mentoring Program yang diadakan Bekraf. Sesi ini memberikan pelatihan khusus untuk pitching di hadapan investor.
Setelah mendapatkan pelatihan berupa teori dan praktik, Kwikku bersama 24 startup lain dipertemukan dengan investor pada acara Pitching Ideatalks pada rangkaian Ideafest 2016 di Jakarta. Para startup dipertemukan dengan investor potensial yang tertarik dengan model bisnis mereka. Hingga akhirnya Kwikku juga menemukan partner strategisnya dalam investasi untuk bersama-sama melakukan akselerasi bisnis.
“Bekraf memfasilitasi pertemuan startup yang dilirik investor dengan harapan kesepakatan antara investor dan startup jejaring Bekraf. Saya melihat Kwikku sebagai startup potensial saat menjadi juri dan mentor Startup Pitch Day Roadshow Malang. Alhamdulillah, Kwikku bisa memanfaatkan intermediasi Bekraf dengan baik,” tutur Direktur Akses Non Perbankan Bekraf Sugeng Santoso.
Kiat Kwikku untuk bisa memperoleh pinangan investor
Setidaknya Kwikku sudah melakukan tiga kali presentasi untuk pitching di hadapan investor, sebelum pada akhirnya berhasil mendapatkan investasi. Alif menceritakan bahwa membangun relasi dengan investor menjadi hal krusial untuk mengembangkan bisnis di level startup. Jika ada kesempatan untuk bertemu, maka sangat perlu dimanfaatkan.
“Kami arrange meeting dan bertemu untuk membahas apa yang ingin dibangun ke depan, persiapan yang dibutuhkan, dan apa yang bisa dibantu investor,” ujar Alif.
Selain itu Alif juga menggarisbawahi bahwa jangan pernah menganggap investor sebagai mesin uang, namun sebagai rekanan strategis yang dapat bersama-sama mengembangkan bisnis. Membangun hubungan yang baik dengan investor termasuk berdiskusi masalah pengembangan produk dan permasalahan teknis di lapangan jika ada. Karena pada umumnya investor sudah lebih mengerti tentang kondisi pasar berbekal pengalaman bisnis yang dimilikinya.
Kwikku sendiri hingga saat ini fokus menyajikan layanan media sosial dengan “rasa” lokal. Salah satu pendekatan yang diambil ialah dengan mengambil ragam ciri khas budaya Indonesia untuk konten yang ada di dalamnya, termasuk untuk stiker dan bahasa yang digunakan.