Membedah Kerja Dapur Redaksi Beritagar.id yang Dibantu “Robot” Dalam Sajikan Konten Berita

20150917_142035

Beritagar.id bisa dikatakan sebagai situs media pertama di Indonesia yang memanfaatkan teknologi dalam mengumpulkan dan menganalisis berbagai konten pemberitaan sebelum diterbitkan. Dengan bantuan teknologi yang disebutnya Computer Assisted Reporting, Beritagar.id dapat menyunting dan menceritakan kembali konten yang dihimpun untuk diakses oleh pembaca. Kemarin (17/9), para punggawanya, Didi Nugrahadi, Wicaksono, dan Herman Kwok, menceritakan bagaimana dapur redaksi mereka bekerja dengan memanfaatkan teknologi “robot” tersebut.

Beritagar.id merupakan wajah baru dari hasil penggabungan situs kurasi berita Beritagar.com dan situs kurasi publik Lintas.me. Penggabungan tersebut didorong kesamaan visi dan misi keduanya untuk bersinergi menghadirkan media yang bisa “merawat” bangsa dengan menyampaikan dan melestarikan nilai-nilai budaya Indonesia. Di sisi investor, Beritagar.id juga telah mendapat dukungan dari GDP Ventures.

Dalam menyajikan konten, Beritagar.id memanfaatkan teknologi yang dikembangkan oleh Jim Geovedi dan tim Rekanalar yang berbasis Machine Learning (ML) dan Natural Language Processing (NLP). Teknologi itu disebut Computer Assisted Reporting, dan dalam impementasinya dibagi menjadi dua mesin yang memiliki tugas untuk mencari konten dan menulis konten. Menariknya, Didi mengungkapkan bahwa kedua mesin tersebut memiliki nama, yaitu Semar untuk Content Discovery dan Petruk untuk penulis artikel.

Teknologi yang diadopsi Beritagar.id ini bekerja layaknya “robot” yang secara otomatis mengumpulkan, merangkum dan menganalisis beragam konten di internet untuk membantu tim redaksi Beritagar.id. Lebih jauh, “robot” ini juga dapat menyajikan hasil pencariannya dalam bentuk draft tulisan yang terstruktur dan memberikan tautan balik ke setiap sumbernya. Menurut Wicak–yang lebih akrab disapa ndorokakung dalam dunia maya–, “robot” tersebut rata-rata akan mengumpulkan sepuluh sumber berita yang memenuhi kriteria 5W 1H, atau minimal 3w 1H, saat akan menyajikan konten.

Wicak mengatakan, “Mesin ini tidak sembarangan dalam mengambil [sumber] berita. Dia bisa mempertimbangkan salah satu berita [dianggap satu berita] jika isi kontennya sama, dari siaran pers misalnya. Selain itu, bila hanya satu media saja yang menulis, mesin juga tidak akan mengambilnya [sebagai sumber]. Minimal tiga media menulis info atau topik yang sama [baru diambil oleh mesin].”

Meskipun telah mengadopsi teknologi yang cerdas, namun Wicak juga menggaris bawahi bahwa masih ada campur tangan manusia dalam penyajian konten di Beritagar.id ini. Awak redaksi Beritagar.id berperan sebagai reporter, editor, dan kurator dalam memilah konten yang dikumpulkan dan ditulis robot. Selain dapat memberikan perspektif dalam konten, redaksi juga memiliki tugas untuk memeriksa kembali data yang terkumpul untuk disajikan dalam bentuk artikel, infografis, maupun videografis.

Wicak juga mengungkapkan bahwa menerapkan teknologi cerdas ini di Indonesia memiliki tantangan sendiri, terutama dari sisi pola penulisan. “Pola penulisan media di Indonesia itu beragam, sehingga terkadang draft yang disajikan sering tidak nyambung. Berbeda dengan yang bahasa Inggris [sumbernya]. Mereka punya pola yang lebih terstruktur jadi bisa tampil lebih bagus,” ujarnya.

Selain bertugas mengumpulkan informasi untuk menyajikan konten yang lengkap, komprehensif, dan relevan bagi pembaca, “robot” Beritagar.id juga diklaim mampu memprediksi untuk menampilkan konten atau iklan yang relevan dengan pembaca.

CEO Beritagar Herman Kwok mengatakan, “Kami harap Beritagar.id bisa menjadi media ‘clearing house‘ dan bisa menjadi rujukan bagi masyarakat Indonesia dengan memberikan informasi yang jelas, jernih, dan komprehensif dengan menerapkan prinsip jurnalisme daring yang mengandalkan teknologi dalam proses penerbitan sejak hulu hingga hilir.”

“Kehadiran Beritagar.id juga menjawab kebutuhan masyarakat akan media digital alternatif yang menawarkan konten dan relevan dari berbagai sumber,” lanjut Herman.

Dalam beberapa bulan ke depan, Beritagar.id masih akan fokus pada tiga elemen utama yaitu pengembangan konten, kanal distribusi, dan penyempurnaan teknologi “robot”. Sedangkan untuk monetisasi, Didi menuturkan bahwa kemungkinan di bulan Januari baru akan dipikirkan lebih jauh.

Leave a Reply

Your email address will not be published.