Memberikan Ruang Virtual di Kantor dengan Social Professional Network

Mungkin sebagian dari pembaca setuju kalau kini media sosial memang menjadi sesuatu yang tak bisa dipisahkan dalam hidup kita, sehingga tak salah kalau saat ini disebut sebagai era media sosial. Berbagai jenis jejaring sosial terus berkembang, mulai dari yang paling pribadi, untuk berbagi gambar, video, dan sampai yang didesain untuk kalangan enterprise. Ya, social professional network, sebuah media sosial yang didesain untuk dapat diintegrasikan di lingkup enterprise.

Tak dapat dipungkiri media sosial menjadi media komunikasi yang paling efektif. Perkembangan yang ada dengan fitur-fitur yang semakin berkembang menjadikan media sosial juga dapat dialih fungsikan, tidak hanya semata-mata untuk media komunikasi (dua arah atau lebih) bahkan kini bisa didesain menjadi sebuah media kolaborasi yang tak mengenal batasan. Yammer, Convo atau Slack adalah beberapa produk yang dapat dimanfaatkan secara instan oleh perusahaan untuk menyediakan media sosial di lingkup kantornya.

Seberapa efektif social professional network?

Kalau berbicara seberapa efektif media ini sebagai media kolaborasi mungkin hampir dipastikan kadarnya mirip dengan seberapa efektif media sosial lain ala Facebook atau Path dalam menghubungkan teman. Hukum “mendekatkan yang jauh” juga berlaku pada social professional network.

Portal social enterprise yang didesain untuk dapat diakses dari berbagai perangkat dimana saja dan kapan saja sangat memungkinkan pelaku usaha di perkantoran untuk selalu terhubung dengan teamwork. Tentunya keuntungan lebih bagi perusahaan ialah produktifitas lebih bagi personilnya. Desain media sosial yang mudah diadopsi juga memberikan poin plus untuk social professional network.

Bagaimana aturan main dalam social professional network?

Masyarakat Indonesia, sebagai penduduk salah satu negara yang paling banyak mengadopsi media sosial terbiasa menggunakannya sebagai peralatan personal, artinya mereka kebanyakan menggunakannya untuk berbagai hal yang sifatnya pribadi. Apakah ini akan berpengaruh dengan penggunaannya di kantor? Bisa jadi. Namun sebenarnya model untuk profesional juga didesain dengan bilik-bilik berupa group atau channel yang dapat difungsikan sebagai banyak hal.

Dalam social professional network idealnya admin perusahaan menyediakan portal yang bersifat umum dan khusus. Umum dapat berisi suatu percakapan atau kegiatan online yang sifatnya umum, semua staf bisa bergabung, bahkan dapat juga didesain untuk tidak membahas kepentingan professional di kanal tersebut. Nah kanal-kanal lain dapat difungsikan sebagai ruang-ruang kantor virtual untuk setiap divisi atau department untuk membahas isu-isu perusahaan yang kaitannya dengan bidang tersebut.

Penggunaan media sosial yang baik adalah tentang bagaimana menciptakan suatu lingkungan sosial yang dapat mendekatkan satu sama lain, begitu juga dengan social professional network. Penggunaan media virtual ini dikatakan berhasil jika memang iklim kondusif komunikasi dan kolaborasi virtual dapat terjalin dan memberikan dukungan-dukungan yang tidak dapat diberikan secara langsung di kantor.

Perlukah dilengkapi dengan perangkat lain?

Peranan social professional network sebenarnya hanya mewakili dari model komunikasi langsung antar staf kantor. Untuk benar-benar bisa berkolaborasi secara virtual sebenarnya dengan social professional network saja masih kurang kuat. Dengan demikian diperlukan perangkat kolaborasi lain.

Salah satu contoh produk yang dikemas penuh untuk kolaborasi ialah Yammer. Yammer adalah sebuahsocial professional network yang kini dikelola oleh Micorosft dan diintegrasikan dengan Office 365. Yammer difungsikan penuh sebagai social professional network, sebagai media komunikasi dua arah atau lebih. Fitur Office 365 lain mendukung fitur yang lebih kompleks untuk kebutuhan kolaborasi. Seperti SharePoint Online untuk teamsite, Lync Online untuk dukungan online presentation, ataupun Exchange untuk mail system. Perusahaan juga dapat memilih varian produk lain untuk dipadukan. Misalnya dengan memilih Slack dan Google Apps dan sebagainya.

Dukungan model ruang perkantoran virtual ini cukup cocok dan aplikatif untuk masa kini dan dari berbagai survei yang pernah disadur dalam berita-berita di DS Enterprise memang terbukti dengan perusahaan menyediakan fasilitas virtual semacam ini produktifitas dapat lebih digenjot dan menjadikan perusahaan lebih mudah mengontrol dan berkomunikasi dengan pasukan, kapanpun dimanapun.

 

[Gambar: Shutterstock]

Artikel sindikasi ini pertama kali dimuat di DSenterprise dan ditulis oleh Randi Eka Yonida. 

Leave a Reply

Your email address will not be published.