Naungi Jakarta Digital Valley, DDB Accelerator Siap Kembangkan Industri Kreatif Ibukota

photo 4

Tumbuh berkembangnya ekosistem digital kreatif di Indonesia dewasa ini semakin diramaikan oleh pemain-pemain baru. Telkom selaku BUMN yang berpengalaman kembali mempertegas eksistensinya dengan mendukung industri ini di Tanah Air dengan meluncurkan Jakarta Digital Valley pada hari Selasa (25/11). Jakarta Digital Valley akan berada langsung di bawah naungan Divisi Digital Business Telkom.

Indra Utoyo selaku Pelaksana Tugas Dirut PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom), memaparkan antusiasmenya mengenai dunia creative digital yang sedang menggeliat di Indonesia. Meski harus memiliki orisinalitas, industri ini masih membutuhkan Silicon Valley (San Fransisco) sebagai kiblatnya. Dengan mentorship dari bertaraf internasional dan venture capital global asal Silicon Valley, Indra mengharapkan dalam dua tahun ke depan aplikasi-aplikasi dan konten-konten kreatif dari lulusan digital valley mampu membanjiri marketplace aplikasi berbagai platform dan tidak menutup kemungkinan adanya kualitas yang mampu bersaing secara global.

“Jakarta Digital Valley akan memberikan advokasi dan bimbingan yang dilakukan oleh Indigo Accelerator dengan Silicon Valley Mindset, baik dari segi teknis dan bisnis dalam pengembangan solusi berbasis konten dan aplikasi,” ucap Indra.

Jakarta Digital Valley (JakDiva) sendiri akan dikelola oleh Divisi Digital Business (DDB) Telkom, yaitu divisi yang berfungsi melakukan market validasi dan akselerasi bisnis digital milik Telkom Group. Ekosistem yang dibangun oleh DDB Accelerator diawali dengan penggarapan ide startup, pencarian SDM, termasuk perancangan kurikulum yang meningkatkan kapabilitas segala didikannya. Kemudian diinkubasi di JakDiva, BDV (Bandung Digital Valley), JDV (Jogja Digital Valley), dan valley-valley lainnya di masa mendatang. Memanfaatkan 150 juta pelanggan dari 10 negara Telkom, DDB Accelerator ini nantinya akan kembali mewadahi lulusan creative camp tersebut untuk diakselerasi sehingga exit, entah dalam bentuk investment ataupun IPO.

Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut Telkom turut hadir sebagai pembicara dalam peluncuran ini. Beliau menegaskan dukungan dari pemerintah akan keberadan digital-digital valley di kota-kota besar di Indonesia lantaran hal tersebut yang ternyata sejalan dengan visi Pemerintah yang ingin mengembangkan industri kreatif sebagai salah satu sumber devisa negara.

photo 5

Tidak hanya ingin menarik banyak pemain di industri ini, Arief Yahya mengharapkan startup yang jauh lebih berkualitas hingga mampu membawa nama Indonesia di kancah global. Menurutnya dari 1500 calon peserta Bandung Digital Valley, yang lulus validasi tidak lebih dari 20 startup, sedangkan yang layak dikomersialkan tidak lebih dari 10 startup.

“Pemerintah berharap dalam waktu tidak lama lagi akan semakin banyak lagi produk kreatif nasional yang dihasilkan entrepreneur kita yang akan mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa di mancanegara,” papar Arief Yahya.

[Foto: Dok. DailySocial]

Leave a Reply

Your email address will not be published.