Saat diluncurkan di Indonesia, Samsung hanya mengumumkan bahwa kamera Galaxy Note 9 mereka memiliki kemampuan AI untuk mengetahui obyek apa yang difoto serta memiliki kepintaran untuk mengetahui apakah hasil gambar tidak prima. Samsung tidak secara jor-joran memberitahukan feature lain yang diusung pada Note 9.
Padahal, masih banyak feature yang memang baru ada pertama kali di Samsung Galaxy S9. Akan tetapi, Samsung pun secara diam-diam melakukan peningkatan pada kamera Samsung Galaxy Note 9. Hal tersebut terungkap pada saat Samsung mengundang kami pada sebuah acara yang diadakan pada Pulau Bintan pada tanggal 1 – 3 Oktober 2018.
Sebelum masuk ke segmen kamera, Samsung Galaxy Note 9 juga memiliki beberapa tambahan fungsi baru yang mungkin akan membantu penggunanya dalam bekerja. Feature yang dimaksud adalah Samsung Dex yang bisa digunakan secara langsung.
Selain untuk bekerja, Samsung Galaxy Note 9 juga memiliki kemampuan yang mumpuni untuk bermain game paling berat pada platform Android, yaitu Fortnite. Semua itu akan kita bahas satu per satu.
Samsung Dex
Samsung Dex mungkin merupakan sebuah feature yang bakal membantu mereka yang menggunakan smartphone ini untuk bekerja. Berbeda dengan versi sebelumnya, Samsung Dex kini tidak lagi memerlukan docking khusus untuk menghubungkan smartphone dengan TV atau monitor.
Samsung Dex akan sangat mudah dihubungkan ke monitor dengan sebuah converter USB-C ke HDMI. Pada sebuah toko online, kami menemukan harga converter ini sekitar Rp. 90 ribuan ke atas. Biasanya, lebih mahal harganya maka hasil dan ketahanannya akan lebih baik. Hal ini tentu akan sangat membantu saat konektor rusak atau hilang dan pengguna tidak lagi harus membeli docking yang biasanya memiliki harga yang mahal.
Saat dihubungkan, Samsung Dex memang akan memiliki tampilan yang berbeda dengan tampilan smartphone. Dan saat terhubung, perangkat Samsung Galaxy Note 9 akan berubah fungsi menjadi sebuah touchpad dan keyboard. Saat didemokan, Kay Moreno, seorang fotografer kawakan, menyambungkan sebuah infra-red bluetooth keyboard dengan Galaxy Note 9. Hasilnya seperti menggunakan sebuah perangkat komputer biasa.
Meski demikian, ada beberapa aplikasi yang tidak berjalan dengan lancar dengan menggunakan Dex. Misalnya aplikasi Filmora Go yang digunakan pada workshop kali ini. Beberapa aplikasi malah akan berjalan dalam mode yang tidak penuh, sehingga pengguna tidak bisa memakainya secara maksimal.
Samsung Dex bisa menggunakan dua mode, yaitu mode dekstop dan mode mirror. Mode yang kedua akan meng-copy tampilan dari smartphone Note 9 ke layar monitor/TV. Jadi, pada saat sebuah aplikasi tidak berjalan semestinya, gunakan saja mirror mode.
Screen and Sound
Samsung juga boleh membanggakan dirinya karena game mobile paling berat pertama kali untuk Android diluncurkan berbarengan dengan Samsung Galaxy Note 9. Dengan begitu, Samsung Galaxy Note 9 pun menjadi pilihan utama dengan spesifikasinya yang memang saat ini berada di papan atas perangkat Android.
Samsung membanggakan Samsung Galaxy Note 9 yang memiliki layar 6,4 inci dengan resolusi 2960×1440 atau WQHD+. Hal tersebut membuat pengalaman bermain menjadi lebih baik karena layar yang ada terlihat lebih lebar. Galaxy Note 9 telah mendapatkan peringkat A+ dalam penilaian teknologi DisplayMate yang dilihat pada keakuratan warna yang sangat tinggi (0,5 JNCD).
Saat dicoba untuk bermain, sensasi yang dirasakan memang beda dibandingkan dengan perangkat lainnya. Walaupun kinerja yang dihasilkan kurang lebih sama dengan perangkat yang menggunakan SoC Snapdragon 845, tetapi layar SuperAMOLED yang digunakan memang terlihat lebih baik dibandingkan IPS.
Satu hal yang kami rasakan pada saat bermain dengan Samsung Galaxy Note 9 adalah perangkat tidak panas saat digunakan. Kehangatan memang dirasakan, namun tidak akan mengganggu dalam bermain. Saat ditanyakan, Samsung Galaxy Note 9 telah menggunakan teknologi Water Cooling System. Untuk diketahui, teknologi tersebut berbeda dengan pendingin water cooling pada komputer, namun lebih kepada penggunaan heat pipe.
Untuk suaranya, Samsung Galaxy Note 9 sudah menggunakan Dolby Atmos. Suara yang dihasilkan dari speaker buatan AKG ini memang cukup berbeda dengan kebanyakan perangkat di pasaran. Suaranya lebih jelas pada kondisi tertentu, seperti saat bermain dan menonton video. Walaupun begitu, suaranya akan lebih baik lagi terdengar pada saat menggunakan earphone.
Kamera
Pada saat workshop berlangsung, para peserta diajari oleh seorang fotografer kawakan bernama Kay Moreno. Workshop yang ada berfokus pada tiga feature utama kamera, seperti pengambilan gambar dan video saat matahari terbenam dengan mode pro, super slo-mo, flaw detection, dan scene optimizer.
Kay memberikan tips saat mengambil gambar dengan menggunakan Samsung Galaxy Note 9 pada saat cahaya mulai redup. Perangkat Android ini juga memiliki dua bukaan pada bagian kameranya, yaitu f/1.5 dan f/2.4. Saat cahaya sudah mulai meredup, seperti saat matahari telah terbenam, Samsung Galaxy Note 9 pun masih dapat mengambil gambar yang cukup baik.
Caranya adalah dengan mengganti ke mode Pro. Kay juga menambahkan cahaya dari lampu LED yang ia miliki. Pada mode tersebut, kita dapat mengatur setting kamera dengan lebih baik lagi. Untuk itu, masuk ke dalam setting kecepatan dan ganti bukaan menjadi f/1.5. Gunakan kecepatan 1/60 atau 1/50. Hal tersebut cukup untuk mengambil gambar yang prima pada saat cahaya gelap.
Super Slo-mo saat ini pun juga telah ditingkatkan untuk dapat mengambil gambar super pelan dengan lebih mudah. Feature yang pertama kali diperkenalkan pada Samsung Galaxy S9 tersebut bahkan lebih nyaman digunakan pada Galaxy Note 9.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih prima, Kay menyarankan untuk mengubah setting-nya menjadi multi-shot. Hal tersebut dikarenakan momen yang ingin diambil sering terlewatkan atau memang ada beberapa momen yang ingin dipelankan. Setelah pengambilan, nantinya video dapat dipotong sesuai dengan keinginan pengguna.
Feature terbaru dari Samsung Galaxy Note9 adalah Flaw Detection dan Scene Optimization. Flaw Detection akan mendeteksi saat sebuah gambar yang ditangkap akan buram karena tangan yang bergoyang, saat objek berkedip saat foto diambil, kamera kotor, atau bagian belakang obyek terlalu terang. Hal ini tentu sangat membantu untuk para pemula.
Selanjutnya, Scene Optimization akan mendeteksi obyek apa yang akan difoto. Samsung Galaxy Note 9 mengenali kondisi malam, salju, burung, makanan, binatang, bunga, matahari terbenam, dan lain sebagainya. Hal ini akan membuat AI yang ada pada kamera akan membantu mengambil gambar.
Kay juga mengingatkan bahwa dalam mengambil gambar, usahakan untuk mematuhi ketentuan teori yang ada, seperti rules of third yang membagi gambar ke tiga bagian dan menaruh obyek pada sisi kanan dan kirinya. Selain itu, usahakan untuk menggunakan cahaya tambahan saat mengambil gambar di kegelapan.
Untuk mendapatkan gambar yang prima, memang harus mengambil banyak gambar. Oleh karena itu, seorang pengguna haruslah belajar mengambil sudut yang lebih baik.
Demikian, pengalaman singkat saya bersama Samsung Note 9 dengan mencoba berbagai fitur unggulan yang disematkan di perangat. Anda pengguna Note 9 bisa mencoba beberapa tips pengambilan foto yang diberikan oleh Kay Moreno. Selamat mencoba!