Mengapa Harga Seri Samsung Galaxy Z Fold3 Lebih Murah dan Berbagai Info Lainnya

Ketika tulisan ini dipublikasi, para penikmat gadget mungkin sudah berulang kali melihat hands on untuk perangkat terbaru Samsung kasta tertinggi Galaxy Fold3 dan Z Flip3 5G. Berbagai informasi seputar perangkat ini juga telah disebargak baik oleh Samsung sendiri atau para reviewer.

Sayangnya kami tidak diberi kesempatan untuk mencoba perangkat ini untuk pertama kali selama masa pre-order oleh Samsung, tetapi bukan berarti tidak ada informasi yang menarik yang bisa kami bahas. Termasuk beberapa pertanyaan yang mengganjal yang mungkin terpikirkan oleh para penikmat gadget. Mari kita simak.

Duo ponsel kasta tertinggi Samsung ini sendiri saat ini belum dijual secara umum, prosesnya masih dalam bentuk pre-order sampai dengan tanggal 29 Agustus 2021. Untuk harga sendiri keduanya dijual lebih murah dari harga awal seri Fold dan Flip sebelumnya yakni Galaxy Z Fold3 dijual dengan banderol mulai Rp24.999.000, dan Z Flip3 mulai dari Rp14.999.000. Bandingkan dengan harga Z Fold2 saat pertama kali dirilis yaitu Rp33.888.000. Z Fold3 yang termahal harganya hanya Rp26.999.000.

Kok harga lebih murah, strateginya bagaimana?

Nah, salah satu pertanyaan yang tersirat saat membaca harga dari perangkat ini adalah tentang harga. Mengapa harganya bisa lebih murah dari seri sebelumnya. Untuk menjawab pertanyaan ini sebenarnya bisa juga agak sedikit jalan-jalan tentang bagaimana Samsung ingin memposisikan seri ponsel lipat mereka untuk tahun ini. Tapi sebelum kesana kita masuk ke jawaban singkatnya dulu.

Harga lebih murah salah satunya dikarenakan Samsung memesan kuantitas yang lebih banyak untuk produksi Fold3 dan Z Flip3 jadi cost secara totalnya bisa ditekan dan berimbas pada harga akhir perangkat yang jadinya lebih murah. Penjelasan ini adalah jawaban dari pertanyaan saya dan beberapa media saat seti QnA yang pernah dijalankan beberapa waktu lalu.

Itu jawaban singkatnya, kalau jawaban memutarnya adalah, Samsung ingin memperkenalkan lebih banyak perangkat foldable ke konsumen mereka, dan cara yang paling mudah salah satunya adalah dengan menurunkan harga, sehingga semakin terjangkau dan premisnya adalah semakin banyak yang bisa membeli.

Keputusan ini sepertinya memang sudah dipikirkan matang oleh Samsung. Salah satunya karena tahun ini Samsung tidak merilis seri Note generasi lanjutan. Hanya mempromosikan Note 20 Ultra 5G sebagai varian dari seri Note terbaru terakhir yang mereka rilis.

Dengan tidak ada seri Note terbaru tahun ini, tentu saja mereka yang ingin merasakan perangkat paling atas paling update dari semua seri Samsung akan memilih Galaxy Z Fold3. Apalagi dengan dukungan S Pen di perangkat lipat ini yang menegaskan bahwa Samsung ‘tidak butuh’ untuk merilis seri Note tahun ini.

Untuk mereka yang ingin menikmati fitur fotografi bisa memiliki seri S terbaru (S21 series yang dirilis awal tahun) atau mereka yang membutuhkan perangkat mobile multi fungsi dan untuk produktivitas, bukan lagi ke seri Note tetapi langsung ke seri Z Fold3 yang belum lama ini dirilis.

Dengan kekosongan spot untuk Note, serta harga yang lebih terjangkau dibanding seri sebelumnya, Samsung akan leluasa mempromosikan Z Fold3 dan bisa fokus untuk memperlebar atau menambah luas market share untuk perangkat lipat.

Sebagai catatan saya tidak menyebutkan secara gamblang Galaxy Flip 3 karena bagi saya, meski smartphone ini, meski memiliki spesifikasi yang tinggi sebagai flagship, tetapi kehadirannya tearasa sebagai pelengkap dari seri Z Flip. Segmen yang disasarnya bisa jadi lebih niche dari Z Flip. Selain itu jika dihadapkan dengan seri Note, jadinya kurang relevan karena pangsa pasarnya bisa jauh berbeda, Z Flip untuk high end user yang ingin memiliki perangkat simple kekinian tetapi tetap high end, sedangkan Z Fold adalah untuk high end power user.

Jawaban dari Samsung tentang alasan harga yang lebih murah dan analisis sederhana di atas ternyata diperkuat oleh rilis yang baru-baru ini saya terima. Rilis tersebut menyebutkan bahwa proses pemesanan untuk dua seri smartphone lipat dari Samsung mendapatkan animo yang cukup baik untuk pasar Indonesia. Angkanya tembus 8 kali lipat dari total pemesanan dari seri Fold pendahulunya.

Dalam rilisnya Samsung mengatakan bahwa form factor dan desain yang unik dan fitur yang inovatif yang menjadikan perangkat ini menarik bagi konsumen. Tapi kalau saya sih akan mengatakan karena harganya yang lebih terjangkau dari seri sebelumnya serta tidak ada seri Note terbaru di tahun ini.

Fitur dan keunggulan paling atas

Dalam sebuah acara bersama rekan media lain perwakilan dari Samsung menjelaskan tentang berbagai keunggulan dari duo flip terbaru mereka. Memang kalau dilihat dari spesifikasi, Z Fold3 membawa berbagai penyegaran serta spesifikasi tertinggi dari semua jajaran perangkat Samsung.

Kita bisa melihat mulai dari prosesor yang menggunakan Snapdragon 5nm SD 888 (sama seperti S21 Ultra memang tetapi untuk pasar Indonesia ini menjadi hal baru karena biasanya yang dirilis di sini adalah versi Exynos). Atau spesifikasi lain adalah 120Hz untuk layar depan ketika ponsel dilipat (naik dari seri sebelumnya). Serta yang cukup menarik adalah fitur tahan air IPX8 untuk Z Fold3.

Seperti yang disebutkan di atas, dukungan Z Fold3 atas S Pen juga memberikan kelebihan lain pada perangkat ini. Meski tentunya berbeda dengan pengalaman seri Note yang S Pen menyatu dalam pengalaman penggunaan, karena bawaan perangkat, di Z Fold3 Samsung juga memberikan dukungan pada S Pen, termasuk S Pen Fold Edition serta S Pen Pro yang semuanya dijual terpisah.

Kalau untuk kamera dan spesifikasi layar, Z Fold3 sudah pasti ada di kasta tertinggi, bahkan untuk kelas Super Amoled-nya, layar bagian dalam sudah Super Amoled 2X. Selain IPX8 adala hal menarik lain yang mungkin agak luput dari pandangan karena beberapa bahasa tentang Z Fold3 berfokus pada peningkatan kualitas layar lipatnya. Fitur itu adalah under display camera (yang terletak di layar bagian dalam alias layar utama). Ini juga termasuk hal baru yang menjadikan tampilan layar dalam atau layar utama Z Fold3 jadi benar-benar tampak tidak terganggu dan full sreeen.

Dalam sesi perbincangan dengan media juga dijelaskan Samsung bahwa mereka memastikan untuk hasil kamera yang akan tetap baik meski menggunakan under display camera. Spesifikasi untuk kamera depan di layar utama ini adalah 4 megapixel.

Kamera bawah layar ini memang yang pertama untuk perangkat Samsung. Beberapa pabrikan juga sudah mulai merilis teaser tentang tampilan kamera depan seperti ini. Dan sepertinya ini akan menjadi tren selanjutnya untuk menggoda penikmat gadget sebagai salah satu value tambahan di perangkat.

Indonesia pasar yang spesial untuk Seri Flip terbaru

Berbicara tentang pasar, untuk rilis Z Fold3 dan Z Flip3, Indonesia cukup menjadi anak emas. Alasannya antara lain beberapa hal. Yang pertama seperti yang disebutkan di atas, pre-order tumbuh cukup signifikan dari pre-order yang sama untuk seri Fold sebelumnya. Yang kedua, Samsung menjelaskan bahwa pasar Indonesia termasuk top country untuk penjualan seri Fold. Dan yang ketiga, seri edisi spesial alias versi Galaxy Z Fold3 Thom Browne hadir secara resmi di Indonesia.

Untuk keterangan, edisi spesial ini tidak tersedia di semua pasar tempat Samsung berjualan, Indonesia tidak mendapatkan stok untuk versi Thom Browne pada seri Z Fold2. Namun akhirnya Indonesia kedapatan stok meski terbatas. Ini membuktikan bahwa Indonesia adalah pasar penting bagi seri Fold buatan Samsung.

Informasi menarik lain tentang Z Fold3 dan Z Flip3 adalah tentang 5G. Semua edisi yang dijual di Indonesia sudah mendukung 5G namun aksesnya nanti akan lewat update OTA. Ini tentu saja mengikuti peraturan perangkat yang mendukung 5G di Indonesia. Untuk perangkat sendiri, Samsung mengimpor untuk di Indonesia, jadi perangkat yang akan dijual di sini akan sama secara global.

Proses pre-order untuk perangkat Galaxy Z Fold3 dan Z Flip3 oleh Samsung akan mendekati akhir. Setelah proses pemesanan tentu saja perangkat ini akan dijual perdana secara umum dan pengguna bisa membeli langsung. Tentu saja tanpa bonus-bonus yang biasa diberikan saat periode pre-order.

Dari rilis seri ponsel lipat ini bagi saya yang menarik adalah keputusan untuk menghilangkan seri Note di tahun ini serta penurunan harga. Sebagai pengguna Note yang sangat puas dengan kualitas dan performa perangkat ini, tentunya ada sedikit rasa gamang dan tanda tanya, apakah strategi ini akan berhasil bagi Samsung?

Namun jika memang niat Samsung ingin bermain di ranah blue ocean yaitu smartphone lipat untuk pasar high end, dengan mendorong kepemilikan yang lebih banyak untuk pengguna seri Z Fold dan Z Flip, salah satunya dengan menggoda lewat harga yang lebih terjangkau (dari seri sebelumnya), maka sebagai penikmat gadget, ini adalah salah satu momen terbaik untuk memantau strategi Samsung. Apakah keputusan ini akan membawa merek ini kembali menjadi raja di ranah smartphone yang sangat keras persaingannya, atau sebaliknya.

Menarik untuk disimak.

Oh ya, untuk yang ingin melihat informasi lengkap spesifikasi duo perangkat lipat Samsung terbaru, bisa cek tautan ini.

*Header image dan lainnya: Semua foto dari rilis resmi.