Sebagai seorang penggiat di dunia marketing, kamu mungkin sudah sering mendengar istilah bounce rate. Bahwa dikatakan situs web yang memiliki bounce rate adalah yang kurang baik. Lalu bagaimana cara menurunkannya? Makanya daripada bingung kami telah merangkum informasinya hanya untuk kamu di bawah ini.
Definisi Bounce Rate
Bounce rate adalah persentase total pengunjung situs web yang meninggalkan halaman segera setelah membukanya. Menurut Semrush, bounce rate dihitung saat seseorang mengunjungi halaman web tanpa melakukan tindakan apa pun, seperti mengklik tombol dengan melakukan pembelian, mengklik tautan atau mendaftarkan akun.
Hasil bounce dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari kualitas website hingga strategi SEO yang diterapkan. Itulah mengapa penting bagi pemasar dan pengembang web untuk memahami rasio pentalan dan bagaimana pengaruhnya terhadap strategi pemasaran yang dikemas sebelumnya.
Hasil bounce rate yang buruk tidak hanya mempengaruhi kinerja situs web secara keseluruhan, tetapi juga mencerminkan seberapa nyaman dan tertariknya pengunjung dalam membeli atau membaca konten situs web. Secara keseluruhan, bounce rate menawarkan beberapa pedoman penting yang harus diikuti situs web:
- Bounce rate mempengaruhi peringkat situs web di halaman pencarian Google.
- Bounce rate menunjukkan evaluasi efektivitas situs web. Semakin tinggi rebound, semakin banyak perbaikan yang perlu dilakukan.
- Tingkat Bounce rate juga merupakan tanda bahwa tidak ada aktivitas pembelian. Oleh karena itu, perlu dilakukan optimasi website sedemikian rupa agar bounce rate dapat menurun secara signifikan.
Jenis Bounce Rate
Setelah kamu mengerti apa itu bounce rate maka perlu memahami jenis-jenisnya. Menurut Search Engine Journal, ada tiga cara untuk melihat dan menganalisis bounce rate.Tiga jenis tersebut meliputi:
- Page level bounce rate, yakini jumlah bounce rate pada suatu halaman dibagi dengan jumlah orang yang mengunjungi halaman tersebut (sering disebut sebagai sesi) selama periode tertentu
- Sitewide bounce rate, yakni jumlah pantulan di semua halaman situs web dibagi dengan jumlah orang yang mengunjungi semua halaman selama periode tertentu
- Segmented bounce rate yakni pantulan instan seluruh situs, tetapi tidak semua halaman situs, hanya beberapa
Cara Kerja Bounce Rate
Bounce rate menghitung berapa banyak pengunjung yang membuka website atau blog yang Anda buat atau kelola. Rumus perhitungan instant bounce atau persentase adalah jumlah pengunjung yang membuka satu halaman saja: Total jumlah pengunjung x 100%.
Ingatlah bahwa bouncing tidak hanya berdasarkan waktu kunjungan singkat. Waktu yang singkat ini biasanya dihitung kurang dari 10 detik. Tapi juga kalkulasi dan hal lainnya, seperti apakah pengunjung tertarik untuk mengklik konten lain. Misalnya, sebuah blog bisa dikunjungi sekitar satu juta pengunjung per bulan. Ada 500.000 pengunjung yang mengunjungi hanya satu halaman. Dari sini, dengan menggunakan rumus di atas, sebenarnya kita bisa menghitung rasio pentalan, yaitu 500.000: 1.000.000 × 100% = 50%.
Disini terlihat bounce rate blog adalah 50%. Padahal, persentase ideal dan yang dianjurkan adalah 30-50%. Kasus blog sebenarnya melebihi rekomendasi, jadi kesimpulannya baik konten maupun tampilannya perlu sedikit diperbaiki untuk mengurangi bounce rate.
Fungsi Bounce Rate
Hingga saat ini, bounce rate menjadi metrik terpenting saat mengevaluasi situs web atau blog. Terutama di mesin pencarian. Lalu apakah bounce rate mempengaruhi kemajuan sebuah website atau blog dan penggunaan SEO di dalamnya? Jika dibagi dan didistribusikan ulang, fungsi laju peluruhan adalah:
- Meningkatkan kepercayaan mesin pencari di situs web atau blog
Jika sebuah situs web atau blog mendapat peringkat yang baik, itu akan muncul di halaman atas mesin pencari dan pasti akan bermanfaat. Terutama dalam pemasaran produk.
- Sebagai salah satu indikator penilaian
Kita mempelajari apa yang ada di website atau blog kita. Alasan utama pengunjung meninggalkan website atau blog biasanya adalah waktu loading yang lama. Kehadiran pop-up, promosi, dan survei dianggap sebagai salah satu penyebab lambatnya loading. Jadi, kamu perlu melakukan beberapa evaluasi berdasarkan observasi bounceback kamu untuk membuat orang mempercayai situs web atau blog kamu lagi.
- Berpengaruh pada peningkatan kualitas website atau blog
Berikut adalah dua strategi yang dapat digunakan untuk membuat pengunjung betah. Pertama, membuat konten, baik itu artikel, foto, atau salinan yang bagus, untuk meningkatkan kesadaran. Atau kamu menggunakan cara lain yaitu menyisipkan internal link.
Dengan cara ini menghubungkan satu konten ke konten lainnya. Alhasil, pengunjung yang penasaran mengklik konten berikutnya dan bounce rate perlahan menurun.
Cara Menurunkan Bounce Rate
Bounce rate merupakan data yang dipengaruhi oleh banyak hal. Oleh karena itu, strategi pengurangan juga bervariasi. Menurut sumber dari HubSpot dan Neil Patel, langkah-langkah yang bisa kamu terapkan antara lain:
- Mempercepat kecepatan loading halaman
Apa yang kamu lakukan ketika kamu membuka situs web yang membutuhkan waktu lama untuk memuat? Umumnya, orang mencari informasi di situs web lain. Ini meningkatkan bounce rate situs web kamu.
- Hindari hal-hal yang merusak user experience
Setelah berhasil masuk ke website dan membaca informasi, jendela pop-up besar tiba-tiba muncul, memblokir bacaanmu. Apa yang kamu rasakan? Kamu mungkin merasa tidak nyaman. Beberapa orang bahkan memutuskan untuk meninggalkan situs tersebut dan mencari situs lain. Menjatuhkan seseorang dapat meningkatkan rasio pentalan web.
- Jadikan situs web kamu ramah pengguna hp
Tahukah kamu bahwa sebagian besar pencarian dilakukan di ponsel akhir-akhir ini? Itulah mengapa membuat situs web seluler penting jika kamu ingin mengurangi bounce rate. Kamu dapat memeriksanya menggunakan berbagai alat, seperti alat pengujian ramah seluler Google.
- Pilih kata kunci dan konten yang tepat
Jika kamu memilih kata kunci dan mengetik konten yang tepat, bukan hanya clickbait, orang pasti akan membaca halaman kamu dengan baik. Dia tidak harus kembali ke halaman pencarian Google, yang dapat meningkatkan bounce rate kamu. Oleh karena itu, memasang kata kunci dan konten yang berkualitas bisa menjadi cara untuk mengurangi bounce rate.
- Buat meta description yang bagus
Sebelum seseorang mengklik halaman pencarian Google, mereka dapat membaca potongan konten situs kamu melalui meta description. Hal ini memberi pembaca gambaran tentang isi artikel kamu. Meta description yang tepat dan deskripsi konten yang tepat dapat mengurangi bounce rate. Alasannya karena isi dari meta description yang dia baca sesuai dengan apa yang kamu tampilkan di dalam konten. Itu tetap di situs dan bahkan berinteraksi dengan berbagai elemen yang kamu ketik. Karena itu, deskripsi meta dapat mempengaruhi bounce rate.
- Tulis konten menggunakan sub judul atau poin-poin
Konten dengan banyak poin atau subjudul jauh lebih mudah dibaca. Ini mencegah konten terlihat besar, membuat pembaca merasa nyaman. Selain itu, dia tidak harus kembali ke halaman pencarian, yang dapat meningkatkan rasio pentalan. Tentu saja, ini adalah beberapa dari banyak hal yang dapat mempengaruhi dan menurunkan atau bahkan meningkatkan bounce rate.