Pemain marketplace jasa on-demand kini mulai kedatangan pemain baru yakni PT Jasaku Adiguna Sejahtera (Jasaku). Dengan model bisnis yang mirip namun tak serupa dengan pemain yang sebelumnya sudah hadir, Jasaku mengklaim ingin memberikan pendekatan yang berbeda untuk konsumen Indonesia dengan memberikan layanan real-time order.
Kepada DailySocial Founder dan CEO Jasaku Fanny Setiadi Faizal menjelaskan bahwa Jasaku memiliki jargon “Make Life Easier”, artinya pengguna dapat memilih sendiri jasa dan vendor yang sesuai dengan keinginan. Untuk melakukan proses pemesanan, pengguna tinggal memasukkan lokasi, waktu dan nantinya akan langsung keluar daftar vendornya.
Adapun lokasi vendor sudah disesuaikan dengan lokasi pengguna, hal ini berguna untuk menjamin jam kedatangan vendor dapat tepat waktu. Sekaligus mengurangi beban biaya yang harus dikeluarkan vendor. Pengguna dapat memilih vendor yang menyediakan jasa sesuai dengan kebutuhan dan harga per jasa sudah tercantum dalam aplikasi.
[Baca juga: Daftar Startup Penyedia Aneka Jasa On Demand Asli Indonesia]
Konsep kerjanya berbeda dengan marketplace penyedia jasa seperti Seekmi. Pengguna mengajukan permintaan, kemudian dalam beberapa jam pengguna akan menerima 3-5 penawaran dari penyedia jasa dengan estimasi harga dan kontak info.
“Berbedanya dengan kami, sistem layanan Jasaku itu real-time. Kami ingin meringkas waktu dengan mempermudah user dalam mengambil keputusan untuk jasa yang dibutuhkan. Sebab kebutuhan sehari-hari itu sifatnya urgent dan perlu dipenuhi dalam rentang waktu yang cepat. Kami juga memberikan fixed price per jasa, sehingga lebih akurat,” Jumat (16/9).
Apabila dalam proses order vendor tiba-tiba tidak bisa memenuhi pemesanan, pengguna akan mendapat notifikasi untuk melakukan pemesanan ulang. Sementara itu, untuk sistem pembayarannya sementara ini masih menggunakan pembayaran tunai.
Saat ini sudah ada 30 jenis jasa yang tersedia di Jasaku dengan total vendor mencapai 237. Dari 30 jenis jasa yang tersedia, Jasaku memiliki lima kategori jasa yang hampir setiap hari digunakan masyarakat, di antaranya home care, car care, pet care, personal care dan emergency. Ke depannya Jasaku akan terus menambah jasa lainnya untuk bisa dimasukkan ke aplikasi. Namun pihaknya memerlukan studi terlebih dahulu untuk memeriksa tingkat demand dari masyarakat.
Untuk pembagian komisi, dari total transaksi jatah untuk vendor sebesar 85% dan sisanya untuk pihak Jasaku. Vendor yang tertarik bergabung ke Jasaku, minimal mereka harus berbentuk tim, bila sudah berbentuk perusahaan berbadan hukum harus memberikan bukti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
“Nanti akan ada penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara kami dengan pihak vendor sebelum mereka kami akuisisi.”
Target Jasaku untuk sempurnakan sistem pembayaran
Fanny melanjutkan, pihaknya menargetkan untuk sistem pembayaran Jasaku nantinya sudah bisa terintegrasi dengan DOKU Wallet. Rencananya bila proses mulus pada Oktober pengguna Jasaku sudah dapat menggunakan DOKU Wallet sebagai alat pembayarannya. Nantinya setiap pengguna Jasaku otomatis memiliki ID DOKU. Mereka juga akan mendapat cashback bila menggunakan aplikasi Jasaku.
Sementara itu dari sisi vendor, Jasaku menargetkan ingin menambahnya sampai 500 hingga 1.000. Untuk pengguna, diharapkan bertambah menjadi 1.000-2.500 per bulannya dari posisi saat ini 4.806 orang.
Di sisi trafik pengguna, diharapkan bisa tumbuh menjadi 20% sampai 30% per harinya dari posisi saat ini masih 10%. Untuk mencapai target tersebut, Jasaku melakukan pemasaran secara dua jalur, online dan offline. Sudah ada beberapa agenda pemasaran offline yang akan dilakukan, misalnya mengikuti acara di mal dan pusat keramaian umum.
Saat ini Jasaku baru bisa dinikmati oleh masyarakat di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang. Tahun ini ditargetkan secara bertahap akan menambah kota baru mulai dari Bogor dan Bandung. Tahun depan direncanakan Jasaku akan masuk ke Surabaya dan Yogyakarta.
Perlu diketahui, Jasaku mulai beroperasi pada September 2015. Kemudian mulai hadir dalam bentuk aplikasi di Playstore pada 17 Juli 2016, menyusul versi iOS pada 1 Agustus 2016.