Mengenal Lebih Jauh Nusantara Incubation Fund

Hari Senin lalu kita menyaksikan peluncuran Nusantara Incubation Fund (Pendanaan Inkubasi Nusantara), sebuah firma pendanaan swasta yang didirikan oleh tokoh media terkemuka dan teknologist Anindya Bakrie dari Bakrie & Brothers. perusahaan ini diharapkan dapat melahirkan banyak perusahaan teknologi strategis yang dijalankan orang Indonesia. Seperti yang dikatakannya saat acara peluncuran. Dia melihat NIF akan membesarkan penerus Kaskus dan Koprol.

Untuk mengetahui seluk beluk perusahaan ini, kami berbicara dengan Hasan Yahya, seorang anggota komite investasi yang sangat tertarik untuk melihat jenis perusahaan baru yang dibangun dengan tujuan dan determinasi untuk menyelesaikan masalah menggunakan teknologi, atau bahkan membangun teknologi itu sendiri jika perlu.

Satu pertanyaan yang pasti akan ditanyakan oleh orang-orang yang dekat dengan industri ini adalah apakah Nusantara Incubation Fund itu sama dengan Nusantara Ventures, sebuah perusahaan investasi yang didirikan di Singapura di mana Grup Bakrie juga terlibat di dalamnya.

Yahya menjelaskan bahwa untuk berinvestasi di perusahaan Indonesia, akan lebih mudah untuk memiliki firma investasi Indonesia untuk berurusan dengan regulasi dan proses yang berlaku ketimbang menggunakan perusahaan asing. Inilah mengapa NIF hadir, sementara Nusantara Ventures dipersiapkan untuk mengurusi fase pertumbuhan perusahaan berikutnya di regional Asia Tenggara. Keduanya memiliki pemilik yang sama dan juga sejumlah anggota komite yang sama pula.

Saat ditanyakan apakah ini akan menimbulkan kebingungan di pasar mengingat kemiripan di nama dan operasional, dia menekankan bahwa untuk berurusan dengan perusahaan Indonesia, NIF akan menjadi tujuan terutama karena lebih mengurusi pendanaan di fase awal (early stage funding).

Dia mengatakan NIF didirikan karena, “Industri Internet di Indonesia berada dalam fase yang sangat menarik dan saat ini terdapat celah yang besar terhadap pendanaan yang ada untuk startup yang lebih kecil (kurang dari US$1 juta). Kami menyadari bahwa ekosistem Internet akan mendapatkan keuntungan besar dari dukungan yang diperoleh di fase awal dan memutuskan bahwa NIF harus fokus untuk menemukan ide terbaik dan tim terbaik pula. Kami dapat memberi banyak nilai terhadap perusahaan dan mengakselerasi pertumbuhannya.”

Dia sangat tertarik untuk melihat perusahaan yang membantu mengatasi permasalahan lalu lintas Jakarta. Meskipun menyelesaikannya membutuhkan usaha yang besar, pasti ada cara untuk mengurangi permasalahan tersebut dengan fokus pada permasalahan yang sangat spesifik.

Ketika melihat ide dan perusahaan yang sudah didaftarkan, Yahya mengatakan , “Ada banyak hal yang dipertimbangkan untuk startup teknologi tapi utamanya saya akan tertarik dengan tim yang hebat, bertalenta dan penuh dedikasi.”

Permasalaan lebih besar yang dihadapi oleh startup Indonesia menurut Yahya adalah mendesain dan mengartikulasi visi apa yang mereka miliki untuk proyek yang mereka kerjakan. Sebagai tambahan, mereka-mereka ini sering gagal untuk menghasilkan rencana yang dapat dieksekusi karena kurangnya pengalaman dan pengenalan.

Sementara Amerika Serikat telah memiliki sejarah dan pengalaman selama bertahun-tahun untuk kewirausahaan teknologi, Indonesia baru saja memasuki hal yang sama di akhir tahun 90an. Banyak bibit awal startup Indonesia (atau mereka biasa memanggilnya sebagai “dot com”) telah mati dan para pendiri dan pemainnya tidak terdengar lagi atau terhambat untuk melakukan sesuatu yang baru. Hal ini menghasilkan keterbatasan akan sumber daya dan pengalaman yang dapat menjadi pelajaran bagi para pendiri startup sekarang ini.

Untungnya banyak perusahaan besar dan pengusaha dari industri lain mulai melihat potensi teknologi sebagai tenaga pendorong di balik ekonomi suatu negara dan mengenali bahwa pemain di industri ini akan menjadi aset berharga saat memasuki industri teknologi global.

Menurut dia, NIF akan “sangat berarti selama fase pengumpulan dana untuk membantu mereka mendesain dan mengembangkan perencanaan untuk merealisasikan idenya. Sinergi dengan properti lain dalam Group Bakrie TMT adalah juga suatu peluang sehingga kita bisa membagi sejumlah persoalan supaya dapat memelihara dan membesarkan lebih lanjut ide-ide tersebut.”

 

sumber gambar oleh JasonRogersFotograph, digunakan dengan lisensi creative commons

 

2 thoughts on “Mengenal Lebih Jauh Nusantara Incubation Fund

Leave a Reply

Your email address will not be published.