Perusahaan konglomerasi raksasa MNC Group akhirnya mengkonfirmasi pecah kongsinya dengan Rakuten. Dikutip dari Kontan, Direktur MNC David Audy mengakui adanya perbedaan prinsip yang besar yang mendasari perpecahan joint venture PT Rakuten-MNC — yang dikenal sebagai Rakuten Belanja Online (RBO). MNC disebut akan menjual kembali 49% saham RBO ke Rakuten yang berasal dari Jepang.
Rumor tentang perpecahan duet MNC dan Rakuten memang sudah santer terdengar dari pertengahan tahun lalu. Rakuten disebut-sebut berusaha membawa manajemen e-commerce ala Jepang ke RBO dan tampaknya tidak berjalan semulus yang diinginkan. Selain itu RBO juga dirumorkan sudah pindah dari kawasan perkantoran MNC yang berlokasi di daerah Kebon Sirih, Jakarta Pusat. RBO sendiri berdiri sejak akhir 2010 dan berambisi menguasai pasar e-commerce Indonesia yang sedang menggeliat.
Walaupun keputusan perpisahan sudah ditetapkan, David Audy tidak bisa memastikan kapan kerjasama ini akan berakhir. Selain itu David Audy juga belum bisa mengatakan berapakah valuasi 49% saham RBO yang dimiliki oleh MNC saat ini.
David Audy menyebutkan pihaknya tidak kapok untuk melirik potensi bisnis e-commerce di Indonesia. Meskipun demikian, pihaknya menampik kerjasama lain MNC dengan penyedia layanan berbasis Internet besar dari Cina, Tencent, sebagai penyebab keretakan hubungan MNC dan Rakuten.
MNC sendiri cukup agresif dalam usahanya merambah bisnis berbasis Internet. Selain mempromosikan WeChat yang merupakan produk Tencent, MNC dikabarkan bakal mengembangkan layanan game online dan mesin pencari (search engine).
Saat ini RBO memiliki 370 merchant dan secara agresif menargetkan memiliki 1000 merchant yang bergabung hingga akhir 2013.