Sama seperti industri gaming, industri esports identik dengan kaum pria. Menurut riset dari DSResearch, hal itu masih berlaku di Indonesia. DSResearch bekerja sama dengan JakPat Mobile Survey untuk mengadakan survei pada 1.445 responden. Survei yang diadakan pada Juli lalu itu ditujukan untuk orang-orang yang menggunakan smartphone atau PC untuk bermain game dan menonton konten esports. Dari survei tersebut, terlihat bahwa lebih dari 70 persen audiens esports di Indonesia merupakan laki-laki. Sementara dari segi umur, hampir 50 persen dari penonton esports ada di rentang umur 20-29 tahun. Menyoal kelas ekonomi, satu dari tiga penonton esports di Indonesia memiliki gaji pada rentang Rp3 juta-Rp5 juta.
Sekarang, dengan semakin populernya esports, game yang diadu dalam sebuah turnamen juga semakin banyak. Game esports kini tidak hanya dimainkan pada PC, tapi juga konsol dan perangkat mobile. Genre game yang masuk dalam turnamen juga beragam, mulai dari game fighting seperti Tekken, First Person Shooter seperti CS:GO, Massive Online Battle Arena seperti Dota 2 di PC dan Mobile Legends untuk smartphone, sampai game kasual seperti Clash Royale.
Di Indonesia, game yang paling dikenal sebagai game esports adalah Mobile Legends. Sebanyak 78 persen responden tahu akan tentang game buatan Moonton tersebut. Game yang paling populer kedua adalah PUBG Mobile, diikuti dengan PUBG untuk PC, lalu Free Fire dan Dota 2. Tiga dari lima game esports yang paling dikenal di Indonesia merupakan game mobile. Ini bukanlah hal yang aneh. Indonesia adalah negara mobile-first. Kebanyakan masyarakat Indonesia mengenal internet pertama kali bukanlah melalui komputer, tapi melalui smartphone. Selain itu, tingkat penetrasi smartphone di Indonesia juga jauh lebih tinggi. Hal lain yang mendukung industri esports mobile di Indonesia adalah fakta bahwa smartphone dengan spesifikasi yang mumpuni kini memiliki harga yang semakin terjangkau.
Apa yang terjadi di Indonesia mirip dengan perkembangan industri esports di India. Di sana, game esports mobile, khususnya PUBG Mobile, juga sangat populer. Hal ini terlihat dari banyaknya peserta yang ikut dalam turnamen PUBG Mobile yang diadakan. Dari segi prize pool, total hadiah untuk turnamen untuk PUBG Mobile juga semakin besar, menyaingi turnamen dari Dota 2 dan CS:GO, dua game yang sebelumnya mendominasi industri esports di India.
Satu hal yang menarik, game konsol dan game kasual juga cukup dikenal sebagai game esports di Indonesia. FIFA adalah salah satu seri game yang cukup populer di kalangan gamer Tanah Air. Sementara Clash Royale adalah salah satu game dengan genre kasual yang memiliki cukup digemari di Indonesia. Tahun lalu, Indonesia juga berhasil menyabet medali emas pada pertandingan eksibisi esports kategori Clash Royale di Asian Games. Ridel “BenZer Ridel” Yesaya Sumarandak, peraih medali emas itu, kini bergabung dengan tim Chaos Theory dan bertanding dalam Clash Royale League (CRL) 2019 Asia Season 2.
Dalam laporannya, DSResearch memberikan informasi lebih lengkap tentang industri esports di Indonesia, mulai dari frekuensi bermain game esports, frekuensi menonton, platform yang digunakan untuk menonton esports, sampai durasi penonton menonton konten esports. Untuk mendapatkan informasi lengkap itu, Anda bisa mengunduh laporan Esports Market Trends 2019.