Setelah sebelumnya dikenal sebagai supermarket asuransi digital, pialang asuransi Futuready saat ini telah melakukan perubahan model bisnis dan transformasi layanan. Langkah ini sengaja diambil perusahaan untuk menyesuaikan fokus baru mereka yaitu memberikan layanan dan memudahkan pelanggan untuk melakukan klaim asuransi.
Kepada DailySocial CEO Futuready Keet Peng Onn menyebutkan, setelah sebelumnya fokus kepada onboarding customer, sudah saatnya bagi perusahaan untuk fokus kepada layanan pelanggan secara menyeluruh, terutama dalam hal proses klaim asuransi.
“Setelah menjalankan bisnis selama 4 tahun, kami melihat fokus kepada layanan pelanggan bagi Futuready merupakan prioritas bagi kami. Kini Futuready mulai menyasar pasar B2B2C dengan menawarkan produk terbaru dan kemudahan klaim asuransi.”
Sebagai pialang asuransi digital yang memiliki izin resmi dari OJK, Futuready melihat masih banyak startup asuransi atau insuretech yang hanya menawarkan produk asuransi saja, namun tidak memberikan layanan yang memudahkan pelanggan untuk melakukan klaim. Didukung dengan teknologi dan pilihan pembayaran pelanggan, Keet Peng Onn menyebutkan proses klaim bisa dilakukan hanya dalam waktu 48 jam saja.
“Setelah pelanggan mengunggah KTP, STNK, atau dokumen lain yang dibutuhkan juga foto tampak samping, teknologi kami bisa membantu proses lebih cepat terutama saat klaim asuransi yang diminta oleh pelanggan.”
Futuready juga telah menerapkan artificial intelligence dan machine learning ke dalam platform, sehingga membuat proses semakin seamless dan cepat. Memanfaatkan pengalaman pribadi, Keet Peng juga mengklaim teknologi Futuready bisa melakukan data analytics yang akurat, guna membantu proses pembelian produk asuransi hingga klaim.
“Harapannya dengan model bisnis yang lebih segar ini, bisa menambah jumlah pelanggan lebih banyak lagi, terutama kalangan milenial yang mulai kami lirik sebagai potensi pelanggan produk asuransi Futuready.”
Jumlah mitra yang dimiliki saat ini ada 25 perusahaan asuransi dengan lebih dari 100 product plan yang ditawarkan. Futuready mengklaim sudah mengalami pertumbuhan pelanggan hingga 137%, jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan tahun 2018 lalu. Mereka mematok target untuk menambah jumlah pelanggan hingga dua kali lipat tahun 2020 mendatang.
Menambah produk asuransi
Selain melakukan penyegaran dalam model bisnis, Futuready juga bakal menambah produk asuransi baru yang dinilai sangat relevan untuk dihadirkan saat ini. Mulai dari asuransi untuk existing gadget hingga asuransi visa refund. Bukan hanya melindungi gadget baru saja, namun juga menghadirkan produk asuransi untuk pemilik gadget dengan kondisi yang sudah terpakai dan lama. Produk-produk asuransi tersebut dinilai sesuai dengan tren dan kondisi saat ini.
“Kami menyadari perangkat telekomunikasi yang dimiliki oleh banyak orang atau smartphone bukan hanya digunakan sebagai platform komunikasi dan hiburan saja, namun juga mata pencaharian terutama bagi mereka yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online hingga agen digital yang saat ini banyak jumlahnya. Dengan asuransi existing gadget, bisa melindungi data smartphone mereka,” kata Keet Peng Onn.
Harapannya Futuready bukan hanya memberikan produk asuransi yang dibutuhkan namun juga bisa menghadirkan user experience yang mudah dan cepat. Futuready juga ingin menjadi platform yang bisa memberikan konsultasi terkait dengan risk management hingga membantu pelanggan.
Disinggung tentang adanya rencana penggalangan dana, masih menjadi bagian dari Aegon group perusahaan asuransi jiwa yang bermarkas di Den Haag, Belanda, perusahaan masih memiliki dana yang cukup untuk menjalankan bisnis dan tidak memiliki rencana untuk melakukan penggalangan dana.
“Namun untuk ke depannya kami juga memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke Thailand. Target lainnya adalah menambah jumlah produk asuransi yang paling relevan dan dibutuhkan oleh pelanggan,” tutup Keet Peng Onn.