Monolog: Pengertian, Ciri-ciri, dan Jenisnya

Monolog adalah istilah yang akrab di dunia seni peran, merujuk pada dialog yang hanya dilakukan oleh satu tokoh tanpa adanya interaksi dengan orang lain. Dalam monolog, seorang aktor atau aktris membawakan dialog secara solo untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, atau cerita dari karakter yang mereka perankan.

Pengertian Monolog

Monolog sebenarnya berasal dari bahasa Yunani, yaitu gabungan kata ‘Mono’ yang berarti ‘sendiri’ dan ‘Legein’ yang berarti ‘berbicara’. Menurut KBBI, monolog adalah pembicaraan dengan diri sendiri atau adegan sandiwara di mana satu orang membawakan percakapan seorang diri. 

Beberapa ahli juga memberikan pendapat mereka tentang pengertian monolog. Nathan Alterman, seorang penyair, pengarang drama, dan wartawan asal Israel menyebutnya sebagai drama satu orang yang kuat. William Shakespeare, penulis terkenal dari “Romeo & Juliet (1597)”, menggambarkan monolog sebagai pelakon yang mengekspresikan pikiran dan perasaannya tanpa kehadiran pelakon lainnya.

 Nano Riantiarno, seniman teater Indonesia, menjelaskan bahwa monolog adalah tradisi teater yang berasal dari Yunani Klasik dan dikembangkan oleh Shakespeare dalam berbagai bentuk drama. Dari definisi ini dapat disimpulkan bahwa monolog adalah bentuk drama tunggal di mana seseorang berbicara sendiri di hadapan pemirsa.

Ciri-ciri Monolog yang Baik

Berikut adalah ciri-ciri monolog yang baik:

  1. Bentuk pendapat seseorang dikolaborasikan dengan kalimat atau dialog bisu, membutuhkan perencanaan yang matang. Beberapa orang dapat membuat seni monolog secara spontan tanpa rencana.
  2. Monolog melibatkan hanya satu pelaku, tidak ada lawan bicara atau partner.
  3. Menggunakan pesan narasi deskriptif dengan tema tertentu yang sudah ditetapkan. Diperlukan dokumen pendukung seperti presentasi atau gambar.
  4. Lebih sering digunakan dalam pertunjukan teater dan seni peran, jarang digunakan dalam drama, sinetron, atau FTV.
  5. Monolog dapat mengajak penonton berinteraksi dan memberikan kesan terhadap aksi mereka.
  6. Cocok untuk dialog bisu atau pertunjukan pantomim dimana komunikasi dilakukan melalui gerakan dan individu sendirian.
  7. Menjabarkan pesannya secara konsisten namun tetap saling berinteraksi.

Jenis-jenis Monolog

Setelah memahami pengertian, sejarah, dan ciri-ciri monolog, ternyata terdapat berbagai jenis monolog. Berikut adalah beberapa jenis monolog:

  1. Monolog Naratif Biografis

Seorang narator menceritakan kembali peristiwa yang dialaminya di masa lampau tanpa menonjolkan karakter tokoh lain.

  1. Monolog Fictional Character-Driven

Narator memiliki kebebasan untuk menggunakan daya imajinasinya dalam menceritakan dengan menonjolkan lebih dari satu karakter.

  1. Monolog Topical

Menekankan pada peristiwa sehari-hari dan dapat mencakup hasil pengamatan narator.

  1. Monolog Storytelling

Fokus pada cerita naratif di mana narator berperan sebagai pendongeng dan dapat menirukan karakter tokoh yang diceritakan.

  1. Monolog Berbasis Realitas

Narator mengacu pada pengalaman nyata yang pernah dialami dan bisa disampaikan dalam bentuk foto, teks, atau video.

  1. Monolog Karakter Biografi

Menonjolkan dialog daripada cerita dengan kemampuan narator untuk memerankan lebih dari satu karakter tokoh secara bersamaan.

Demikianlah rangkuman mengenai monolog dari pengertian, ciri, dan jenisnya. Semoga artikel ini dapat memberikan manfaat kepada kamu.