Seharusnya awal minggu ini menjadi momen membanggakan buat gamer Indonesia. Awalnya MSI berencana untuk mendaratkan GT80 Titan di Jakarta, sayang berhubung kondisi tidak memungkinkan, peluncuran terpaksa ditunda. Namun tak semuanya pahit, karena MSI mengizinkan saya menjajal produk unik yang memadu dua jenis PC dari ‘dunia’ berbeda.
Dipandu oleh Regional Marketing Manager Green Lin, sebuah ultrabook mungil ia keluarkan dari tas tebal kelabu. Bentuknya sangat cantik: saat dinyalakan, ada garis lampu LED putih melintas dari samping ke depan, diikuti pencahayaan backlight keyboard. Ia mungil, ramping, dan ringan. Di belakang layar, MSI mengusung desain sederhana yang anggun. Lagi-lagi menyerupai kap mobil, dengan logo naga Gaming G Series menyala garang.
“Ini dia MSI GS30,” ujar Green Lin. Menawarkan konsep ultra-light, GS30 Shadow adalah laptop spesialis gaming berlayar 13,3-inci, dan mempunyai bobot hanya 1,2 kilogram serta tebal 19,88 milimeter. Ia masih dalam keluarga GS, tier kedua setelah seri high-end GT – dikhususkan pada mobilitas tanpa kompromi soal peforma. Dan ia merupakan sedikit dari notebook gaming bertenaga chip Intel Iris Pro Graphics.
Iris Pro memang menjanjikan, namun nyatanya, mayoritas produsen lebih memilih chip grafis dedicated dalam produk andalan. Intel Iris Pro mungkin optimal untuk permainan sekelas MOBA dan MMO, tapi bagaimana cara GS30 menangani judul-judul terbaru? Solusi MSI sangat cerdas. Ia tersaji bersama GamingDock modular canggih. “Ketika Anda ingin bermain game blockbuster di rumah, tinggal tambatkan GS30. Saat harus bekerja, angkat saja laptop dari docking-nya,” jelas Lin.
Info menarik: MSI GT80 Titan, Notebook Gaming Tercanggih Berspesifikasi Monster
Beberapa komponen penting tersedia secara terpisah. Di bagian ultrabook, Anda akan menemukan prosesor Intel Core 4th Gen, memori maksimal 16GB, dan sepasang SSD 128GB atau 256GB. Untuk bekerja, nonton video, menikmati MOBA, bahkan menjalankan permainan berbasis CryEngine, sebenarnya spesifikasi seperti ini sudah cukup mumpuni. Tetapi jika belum puas, silakan sambungkan GS30 ke GamingDock.
Di sanalah tempat bersemayamnya kartu grafis, power supply, dan segala macam konektivitas khas PC menunggu untuk diaktifkan. Hardware-hardware tersebut ialah komponen kelas desktop, bukan seri mobile. Anda bisa menggunakan hard drive 3,5-inci 1TB atau 2TB, serta menambahkan GPU discrete semisal Nvidia GeForce GTX 980 atau 970. Dan kita tidak perlu lagi menyiapkan audio system sebab GamingDock telah memiliki sepasang speaker 2 Watt.
Yang unik dari semua ini adalah perpaduan hardware a la desktop dengan fitur-fitur khas notebook gaming MSI, contohnya ialah game networking Killer E2200, Super RAID serta Sound Blaster Cinema 2. Ingat, ketika GS30 tersambung ke GamingDock, Anda harus menganggapnya sebagai PC biasa. Ia membutuhkan periferal keyboard dan mouse, serta monitor sendiri.
Info menarik: [Review] Notebook Gaming MSI GT72 2QE Dominator Pro
Sistem docking pada notebook sudah ada sangat lama. Tapi formulasi inovatif MSI membuatnya terasa menyegarkan, dan dari perspektif gaming, mungkin pendekatan ini membuka wilayah pasar baru. Green menuturkan, GS30 barulah generasi pertama. Kompatibilitas akan meluas ke laptop-laptop gaming anyar MSI di waktu ke depan.
Di kesempatan yang sama, saya juga menguji sejenak notebook gaming MSI GE62. Seri GE berada satu tingkat di atas model mainstream, MSI GP. Anda tidak perlu khawatir pada hardware-nya sebab ia didukung komponen anyar. Menurut opini saya, perbedaan besar antara GE62 dan model GE60 terletak pada arahan desain. MSI telah melakukan facelift, hingga ia tampil hampir secantik GS, ditambah keyboard ber-backlight LED super-cerah.
MSI belum berkenan memberi tahu harga lokal kedua notebook gaming tersebut. Mereka akan tiba di Indonesia beberapa bulan lagi, kemungkinan bersama GT80 Titan.