Garmin punya smartwatch baru. Namanya Lily, dan ia ditujukan untuk konsumen wanita yang mendambakan jam tangan pintar dengan desain yang minimalis sekaligus ringkas. Pada kenyataannya, Lily adalah smartwatch paling kecil yang Garmin tawarkan saat ini.
Kalau diukur, case membulatnya itu punya diameter hanya 34,5 milimeter. Sebagai konteks, smartwatch seperti Garmin Venu punya diameter sebesar 43 milimeter, sedangkan varian terkecil Apple Watch memiliki dimensi 40 x 34 milimeter. Singkat cerita, Lily sangatlah mungil jika disandingkan dengan smartwatch–smartwatch lain yang ada di pasaran.
Garmin Lily hadir dalam dua varian: Sport dan Classic. Varian Sport memiliki case yang terbuat dari bahan aluminium dan strap silikon, sehingga cocok buat konsumen yang sehari-harinya cukup aktif. Sebaliknya, varian Classic menggunakan bahan stainless steel untuk case-nya, dan kulit untuk strap-nya.
Strap-nya ini sangatlah ramping dengan lebar hanya 14 mm. Sayangnya ini juga berarti Lily tidak kompatibel dengan strap standar yang memiliki lebar 18 mm. Beruntung setidaknya Garmin masih menawarkan sejumlah kombinasi warna yang cukup menarik buat Lily.
Juga agak berbeda dari biasanya adalah layarnya. Lily mengemas panel LCD monokrom beresolusi 240 x 201 pixel. Layar ini juga bukan yang bersifat always-on, tapi paling tidak Lily masih punya motif yang cukup cantik yang akan selalu kelihatan walaupun layarnya mati.
Layar yang monokrom mungkin terdengar kurang menarik di saat smartwatch lain sudah banyak yang sudah menggunakan layar AMOLED yang kaya warna. Namun setidaknya layar monokrom ini bisa menghadirkan satu keuntungan: baterai Lily diklaim mampu bertahan sampai 5 hari pemakaian dalam sekali pengisian, cukup mengesankan mengingat ia tidak punya banyak ruang untuk menampung baterai yang besar.
Untuk urusan fitur, Lily terbilang cukup buat sebagian besar konsumen, tapi tidak untuk yang benar-benar melangsungkan kegiatan olahraga secara intensif setiap harinya. Ia dibekali heart-rate monitor yang akan selalu aktif, serta mampu mengukur parameter seperti kadar oksigen dalam darah (SpO2). Yang absen di sini adalah GPS, yang berarti Lily harus bergantung pada GPS milik smartphone ketika hendak digunakan untuk memonitor aktivitas seperti berlari atau bersepeda.
Sebagai perangkat yang ditargetkan untuk kaum hawa, Lily tentu juga menawarkan fitur-fitur spesifik seperti memantau siklus menstruasi maupun kehamilan. Meneruskan notifikasi dari smartphone sudah pasti menjadi penawaran standar, demikian pula fitur sleep tracking. Lalu berhubung Lily tahan air hingga kedalaman 50 meter, ia tidak akan keberatan seandainya diajak berenang.
Di Amerika Serikat, Garmin Lily saat ini telah dipasarkan seharga $200 untuk varian Sport, atau $250 untuk varian Classic. Strap tambahannya dihargai $30 untuk yang silikon, atau $60 untuk yang kulit.
Sumber: Wareable dan Business Wire.