Pemain bintang Overwatch League, Jay Won (Sinatraa) mengumumkan kepergian yang sangat mengejutkan dari tim yang ia bela selama ini, San Francisco Shock. Ini menjadi cukup menarik, karena Sinatra sendiri merupakan pemain yang berhasil membawa San Francisco Shock menuju kemenangan yang gemilang pada Overwatch League tahun 2019.
Kepergiannya lebih mengejutkan lagi, karena Sinatra meninggalkan San Francisco Shock untuk mengejar karir di game FPS terbaru besutan Riot Games, Valorant. Ini mungkin terdengar seperti langkah yang terburu-buru dari Sinatra, karena Riot Games sendiri sudah mengatakan untuk tidak turun tangan langsung mengembangkan ekosistem esports Valorant dan melepasnya kepada pihak ketiga, pada tahun-tahun awal Valorant.
Namun antusiasme terhadap Valorant memang cukup tinggi, karena ESPN ataupun T1 sudah menyelenggarakan kompetisi, walau game ini masih berada dalam status closed-beta. Lewat sebuah twit, Sinatraa mengungkap alasan ia meninggalkan Overwatch yang dipicu oleh hilangnya rasa passion atas game bergenre Hero Shooter tersebut.
SF SHOCK
Read: https://t.co/wgQnr79SRp
— Jay Won (@sinatraa) April 28, 2020
“Gue nggak tahu apa yang jadi pembunuh passion tersebut, tapi mungkin gaya main yang mengharuskan 2 tank 2 dps 2 support di Overwatch, mungkin karena sistem ban, gue tidak yakin. Satu yang gue tahu adalah bahwa berat rasanya hanya untuk log in, bermain, dan gue tidak merasakan sedikitpun kesenangan pada scrims/ranked yang gue lakukan.” Sinatra menjelaskan lebih lanjut soal hilangnya passion yang ia rasakan terhadap Overwatch.
“Ini bukan keputusan yang gue ambil dalam satu hari saja. Selama satu bulan gue nggak tidur karena stres dan terus memikirkan ini secara non-stop setiap hari. Gue tahu ini berat, tapi gue ingin melakukan sesuatu yang benar untuk diri gue sendiri.” Sinatra menjelaskan lebih lanjut.
Kepergian Sinatra menjadi kepergian besar lain di Overwatch League setelah beberapa pada awal Januari lalu, salah satu pionir liga franchise di esports ini ditinggal oleh 5 shoutcaster utama. Kepergian ini juga menjadi lampu kuning bagi OWL, karena pemain dengan karir paling cemerlang seperti Sinatra, bisa dengan mudah pergi dan pindah ke tempat dengan skena kompetitif yang belum terbentuk sempurna.
Pergi dari SF Shock, kini Sinatra berlabuh kepada tim Sentinels untuk bermain Valorant. MVP Overwatch League 2019 ini bermain bersama pemain Apex Legends, Jared Gitlin (Zombs) , Shahzeb Khan (ShahZam), dan Hunter Mims (Sick) yang merupakan mantan pemain CS:GO. Mereka akan bermain untuk mengisi konten dan juga bertanding dalam turnamen esports apapun yang ada dan akan tumbuh nantinya di Valorant.
Time to write the next chapter.
We are excited to announce details about our Valorant team consisting of @sinatraa, @ShahZaMk, @zombs and @SicK_cs.
📰: https://t.co/sQ6hDFtvtZ pic.twitter.com/wsxlXCOqF7
— Sentinels (@Sentinels) April 29, 2020
Rob Moore Founder dan CEO tim Sentinels mengatakan dalam rilis. “Tujuan besar kami sebagai organisasi adalah untuk menghubungkan para penggemar kami dengan game terbesar, paling mengasyikkan di esports, dan merekrut pemain-pemain juara seperti pada divisi Fortnite dan Halo. Perekrutan terhadap Sinatra, Shazam, dan Sick akan menanamkan posisi kami lebih jauh sebagai rumah bagi pemain serta tim kelas dunia.”
Sentinels sendiri merupakan organisasi esports yang masih seumur jagung. Berdiri pada tahun 2019 lalu, namun tim ini menjadi rumah bagi juara dunia Fortnite, Kyle Giersdorf (Bugha).
Melihat keadaan ini sebenarnya memunculkan dua pertanyaan. Bagaimana masa depan Overwatch League nantinya? Akankah Valorant menjadi esports global menyaingi CS:GO dan Overwatch?