Keinginan pemerintah Tiongkok untuk sepenuhnya terbebas dari produk buatan Microsoft tampaknya sebentar lagi akan terealisasi. Pasalnya, sebuah sistem operasi asli buatan mereka bernama NeoKylin diberitakan kian populer dan diadopsi secara meluas sebagai alternatif Windows.
Beruntung, sebuah video mengungkap seperti apa wujud dari sistem operasi yang sebelumnya sempat diberitakan bernama Kylin tersebut. Bila Anda perhatikan, meskipun diberi nama dan dipoles dengan warna yang berbeda, namun OS Neokylin memiliki interface yang secara keseluruhan tak berbeda dari sistem operasi Windows XP.
Mulai dari start menu, taskbar, desktop, desain ikon folder, recycle bin hingga layout login sangat mirip dengan Windows XP. Dari sana kita bisa berpandangan bahwa pemerintah Tiongkok sepertinya tak ingin menciptakan kebingungan untuk para staffnya. Perlu diketahui, setelah Windows 8 diblokir, praktis hanya Windows XP yang boleh dipergunakan oleh lembaga pemerintahan di sana meskipun Microsoft sudah tidak memberikan dukungan update.
Yang mengejutkan, seperti tak ingin repot, NeoKylin juga menyertakan software office alternatif dari Word, Excel dan Powerpoint tapi lagi-lagi dengan interface dan fitur yang sangat mirip dengan software bawaan Microsoft Office tersebut. Konon, aplikasi tersebut dimodifikasi dari salah satu versi OpenOffice.
Terlepas dari apa yang disuguhkan, adopsi NeoKylin kini telah sampai pada tahap yang sangat serius, di mana pabrikan komputer Dell bahkan sudah mulai mengapalkan perangkat buatannya dengan NeoKylin terpasang sebagai OS bawaan.
Persentasenya pun bukan kecil, menurut lansiran Theverge, 40% komputer buatan Dell yang dipasarkan di Tiongkok sudah menadopsi OS NeoKylin. Meliputi Dell Latitude, Dell OptiPlex, dan DellPrecision.
Sudah jadi rahasia umum bahwa pemerintah Tiongkok bukan negara yang bersahabat untuk produk dan layanan buatan dunia barat. Anda tentu masih ingat bagaimana Microsoft harus gigit jari ketika Windows 8 diblokir oleh pemerintah Tiongkok, awalnya mereka beralasan karena terlalu mahal. Tapi belakangan kemudian diketahui alasan sesungguhnya karena faktor keamanan. Pemerintah Tiongkok menganggap Windows 8 bisa dimanfaatkan sebagai alat mata-mata yang berpotensi mengancam keamanan mereka.
Nasib serupa juga harus dialami oleh Google yang sampai saat ini masih kesulitan untuk menembus birokrasi di negara yang menjadi kekuasaan Apple dan Xiaomi tersebut.
Sumber berita Theverge.