Free trial untuk sebuah layanan berlangganan hampir selalu menjadi penawaran yang menggiurkan bagi para konsumen. Daripada sekadar meninjau fasilitas yang diberikan suatu langganan, konsumen bisa langsung mencobanya tanpa perlu membayar terlebih dulu berkat program free trial.
Yang terkadang membuat malas adalah, sebelum bisa menikmati free trial, kita harus mendaftarkan akun terlebih dulu. Ibaratnya kalau lagi jalan-jalan di mall, lalu ada pegawai sebuah restoran yang menawarkan sampel menu makanannya, kita wajib mengisi buku biodata pembeli terlebih dulu sebelum melahapnya. Pasti jadi malas, bukan?
Itulah mengapa penawaran terbaru Netflix berikut terkesan jauh lebih menarik ketimbang free trial. Mereka baru saja merilis 10 film untuk ditonton secara cuma-cuma di semua negara tempat Netflix tersedia. Tidak ada akun yang perlu didaftarkan terlebih dulu. Cukup buka netflix.com/watch-free di browser komputer/laptop/perangkat Android, maka 10 filmnya bisa langsung ditonton sampai habis.
Selain film-film tenar seperti “Birdbox” dan “The Two Popes”, juga ada episode pertama dari serial-serial populer macam “Stranger Things”, “When They See Us”, maupun “The Boss Baby: Back in Business”. Saya sudah mencobanya sendiri; di awal ada iklan singkat yang bisa di-skip, dan di akhir kita akan diarahkan untuk mendaftar sebagai pelanggan.
Kalau boleh jujur, ini merupakan pertama kalinya saya menonton Stranger Things mengingat layanan internet yang saya gunakan memang baru bisa mengakses Netflix belum lama ini (tanpa perlu sebut merek saya yakin Anda sudah tahu namanya). Sesuai dugaan, tema sci-fi dan setting tahun 80-an langsung membuat saya kecantol, dan Netflix pun sukses menggaet pelanggan baru meski jumlahnya memang sudah naik drastis dalam beberapa bulan terakhir.
Ini memang bukan pertama kalinya Netflix menggratiskan sejumlah kontennya, tapi ini pertama kali jumlahnya sampai sebanyak ini, dan dalam skala global. Sebelumnya, Netflix juga sempat merilis serial dokumenter “Our Planet” secara cuma-cuma di YouTube demi membantu memudahkan pembelajaran selama pandemi.
Sumber: TechCrunch. Gambar header: Samet Özer via Unsplash.