Ooredoo dan Rocket Internet Bermitra Memacu Bisnis E-Commerce di Asia

Kelompok perusahaan telekomunikasi asal Qatar, Ooredoo Rabu (23/4) kemarin mengumumkan kemitraan bisnis yang cukup mengejutkan dengan salah satu inkubator startup terbesar di dunia, Rocket Internet. Rencananya, jalinan kemitraan bisnis ini akan menjalankan bisnis e-commerce serta bisnis online lainnya yang diperuntukkan khusus pasar Asia.

Lewat pengumuman resmi yang dirilis Ooredoo, kerja sama antar kedua perseroan tersebut akan dikembangkan dalam bentuk perusahaan patungan yang akan menjalankan perusahaan yang bernama Asia Internet Holding. Perusahaan ini nantinya akan fokus dalam inkubasi dan pendanaan bagi beberapa startup e-commerce di Asia, terlebih bagi startup yang fokus kepada layanan mobile.

Pihak Ooredoo mengungkapkan, bisnis e-commerce merupakan bagian dari strategi bisnis Ooredoo dalam memacu pertumbuhan bisnisnya ke dalam bentuk investasi yang memiliki peluang cerah di masa depan. Selain itu dari kerja sama ini Ooredoo juga mengincar penerimaan arus yang mumpuni dari bisnis e-commerce.

Dr. Nasser Marafih selaku CEO Ooredoo Group mengatakan dalam pengumuman resminya, insiatif kerja sama  dengan Rocket Internet dalam membangun Asia Internet Holding merupakan suatu bentuk implementasi dari kondisi pasar yang terjadi di Asia perihal tren belanja online.

“Sebuah perubahan yang cukup mendasar terjadi di pasar kami. Banyak orang yang kini membeli barang dan jasa melalui ponsel mereka.  Kami yakin melalui layanan e-commerce akan mendukung misi kami untuk memperkaya kehidupan masyarakat. Kami sangat senang telah menandatangani kemitraan dengan pihak Rocket Internet dan kami berharap dapat memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman yang didapat di tempat lain untuk membuat perusahaan patungan kami memimpin pasar e-commerce di Asia,” ujar optimis orang nomor satu di jajaran Ooredoo Group tersebut.

Dijelaskan, Asia Internet Holding akan fokus menggarap 15 pasar negara di regional Asia yang dinilai memiliki potensi ekonomi yang baik seperti Pakistan, Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Australia, serta tak ketinggalan pasar Indonesia dan sejumlah negara di Asia lainnya akan menjadi wilayah cakupan bisnis perusahaan patungan tersebut. Model bisnis yang dijalakan rencananya akan memiliki range yang cukup lebar mulai dari online retail, marketplace, hingga layanan pembayaran online.

Sebagai info tambahan, bagi Rocket Internet, menurut pemberitaan yang dilansir oleh TechCrunch (23/4), sebelumnya inkubator yang dikenal telah menghasilkan banyak startup sukses tersebut diketahui juga telah sempat membangun perusahaan patungan yang serupa yakni Africa Internet Holding dengan bekerja sama pula dengan perusahaan telekomunikasi setempat.

Menanggapi kerja samanya dengan Ooredoo, pihak Rocket Internet juga menyatakan sikap yang optimis dalam menjalankan bisnis e-commerce di Asia yang diproyeksikan akan tumbuh dengan cepat.

“Kami telah menanti-nantikan dapat bekerja sama dengan mitra yang inovatif dan mengerti akan kebutuhan konsumen seperti apa yang telah dilakukan oleh Ooredoo. Dengan kemitraan kami akan dapat mempercepat pertumbuhan bisnis Asia Internet Holding di regional dan membantu mensukseskan bisnis kami. Kami merasa bahwa dengan membawa model e-commerce yang telah berhasil di dunia untuk dibawa ke Asia, ditambah dengan kerja sama oleh operator seperti Ooredoo kami percaya akan mampu menghadirkan layanan yang lebih baik kepada konsumen,” papar Oliver Samwer, co-founder Rocket Internet.

Kerja sama yang menghasilkan perusahaan patungan ini kemungkinan besar akan memiliki potensi yang baik di Asia, khususnya untuk pasar Indonesia. Sebagai gambaran, Ooredoo yang diketahui sebagai pemegang saham terbesar salah satu operator terbesar di Indonesia, Indosat memiliki potensi pasar dengan jumlah pelanggan yang hingga kini mencapai 60 juta, tak ayal Ooredoo sendiri seakan “mengistimewakan” pasar Indonesia yang dianggapnya memiliki penetrasi mobile terbesar kedua setelah Tiongkok.

Bagi industri e-commerce lokal, kehadiran Asia Internet Holding bisa mengindikasikan suatu bukti iklim bisnis online di Indonesia kian menanjak pesat, namun di sisi lain, kehadiran Asia Internet Holding juga bisa memberikan babak peta persaingan industri terbaru di industri e-commerce Indonesia yang diperkirakan akan cukup seru di tahun-tahun mendatang. Kami tak sabar ingin segera mengetahui perkembangan selanjutnya.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Leave a Reply

Your email address will not be published.