Outmind Space sediakan marketplace untuk co-working space / Shutterstock

Outmind Space Rintis Marketplace Co-Working Space

Salah satu efek domino dari booming-nya startup dan freelancer adalah munculnya bisnis co-working space. Menyediakan tempat kerja dan kantor bagi penggiat startup, co-working space menjadi salah satu solusi bagi mahalnya sewa kantor atau bangunan. Melihat fenomena ini, Outmind Space, berusaha mengambil peluang dengan menerapkan konsep Airbnb di segmen co-working space.

Fariz Rizaldy, salah satu orang yang di balik Outmind Space, kepada DailySocial bercerita bahwa konsep utama yang diusung Outmind Space adalah berperan sebagai marketplace yang menghubungkan para pemilik co-working space dengan para pekerja kreatif dan penggiat startup.

Layanan yang rencananya baru meluncurkan versi beta pada awal Januari 2016 ini masih fokus pada membangun image dan mengedukasi masyarakat mengenai apa itu Outmind Space, sekaligus mempopulerkan co-working space.

Fariz menilai co-working space bisa menjadi salah satu tempat paling baik untuk mengembangkan ide startup. Selain lingkungannya yang memang dihuni para penggiat startup, co-working space memungkinkan adanya kegiatan seperti menjalin jaringan dan saling bertukar ide. Pada intinya co-working space bisa menjadi sarana berkembang bagi startup.

Sebagai startup yang baru saja memulai petualangannya di segmen marketplace co-working space, Fariz berujar Outmind Space menargetkan Bandung sebagai fokus awal. Iklim startup dan banyaknya startup di Bandung disebut Fariz menjadi salah satu alasannya. Terlebih belum ada wacana larangan virtual office seperti yang beredar di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Target kami fokus ke daerah Bandung terlebih dahulu, saya rasa pemerintah Bandung belum ada surat edaran untuk melarang co-working space,” ungkap Fariz.

Isu regulasi pelarangan virtual office bisa menjadi salah satu batu sandungan bisnis yang dirintis Outmind Space, karena berbenturan langsung dengan segmen co-working space yang sedang digelutinya. Meski demikian Fariz tetap optimis pemerintah sekarang mendukung startup sebagai salah satu penggerak ekonomi kreatif di Indonesia.