Pasca Penutupan, CEO Valadoo Pastikan Karyawan Tidak Terlantar

Co-Founder dan CEO Valadoo Jaka Wiradisuria / Valadoo

Layanan travel online Valadoo bakal menutup layanannya per 30 April mendatang. Setelah hampir lima tahun beroperasi, mereka memutuskan tidak lagi mampu meneruskan layanan yang menjual paket perjalanan wisata. Meskipun demikian, pihak manajemen Valadoo memastikan bahwa karyawan Valadoo tidak akan terlantar dan memperoleh pesangon sesuai aturan yang berlaku.

Co-Founder dan CEO Valadoo Jaka Wiradisuria yang dihubungi DailySocial mengatakan bahwa ia belum bisa mengungkapkan alasan penutupan layanan yang berdiri sejak akhir 2010 ini. Sempat melakukan pivot dari layanan daily deals wisata ke paket perjalanan wisata, Valadoo menjalin aliansi strategis dengan Wego di tahun 2012, termasuk berkantor di tempat yang sama dengan Wego Indonesia. Valadoo kemudian melakukan merger dengan layanan social travel Burufly delapan bulan yang lalu.

Sementara ini kami menduga proses merger dengan Burufly tidak berjalan dengan baik di sisi keuangan, sehingga menjadi salah satu alasan operasional perusahaan tidak dapat bertahan. Jaka sendiri menjanjikan akan membeberkan alasan penutupan layanan ini dalam waktu dekat.

Tentang nasib karyawan Valadoo pasca penutupan, Jaka memastikan bahwa setiap karyawan sudah memperoleh skema pesangon, sesuai dengan aturan ketenagakerjaan, yang dibayarkan bersamaan dengan perolehan gaji bulan April ini. Menurut Jaka, sebagian karyawan sudah memiliki rencana baru, termasuk proyek pribadi, sementara sebagian lagi dalam proses penyaluran ke perusahaan lain.

Setelah penutupan startup yang dibangunnya ini, Jaka menyebutkan dirinya akan bangkit dan membangun startup baru dalam 1-2 bulan ke depan. Detilnya belum bisa diberikan, tetapi dia memastikan tidak lagi membuka bisnis di industri travel.

Leave a Reply

Your email address will not be published.