Startup kreatif dan media berbasis digital “Bingkai Karya” mengumumkan perolehan pendanaan pra-awal dengan nominal hingga ratusan juta Rupiah. Investor yang berpartisipasi dalam putaran tersebut dirahasiakan identitasnya, hanya disebutkan dari sebuah perusahaan lokal dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Keduanya tertarik dengan pergerakan progresif yang berhasil dicapai perusahaan.
Dana tersebut nantinya akan dimanfaatkan untuk mengembangkan produk media property (MP) dan intellectual property (IP) Bingkai Karya secara keseluruhan sebelum menuju web3. Selanjutnya, mengembangkan sumber daya manusia dengan merekrut talenta terbaik.
“Sesuai dengan target kami di tahun 2022, yaitu bisa eksponensial dan bisa bekerja sama di luar Indonesia. Kemungkinan besar yang terdekat adalah bekerja sama dengan Eropa untuk strategi pengembangan IP dan MP digital kami. Karenanya, saat ini kami berupaya maksimal memperkuat kualitas konten kami, terutama yang berbahasa Inggris,” ucap CEO Bingkai Karya Rizal Rosyadi dalam keterangan resmi, Senin (2/1).
Perjalanan Bingkai Karya
Startup ini dirintis pada 2018 dengan model bisnis awalnya sebagai jasa desain grafis dan ilustrasi untuk manajemen media sosial UMKM di Malang. Kemudian pada akhir 2018 mulai bergerak untuk memproduksi podcast. Seiring bertambahnya podcaster, lambat laun bertransformasi menjadi podcast network dan portal berita online yang ditujukan untuk generasi muda.
Terhitung, perusahaan telah mengembangkan enam kanal podcast, di antaranya Bingkai Suara (2018), Enpacking Podcast (2019), Chromatica Podcast (2020), Before and at 30’s (2020), Bingkai Gadis (2020), dan Bingkai Sains (2021). Visi dari jaringan podcast Bingkai Karya adalah menjadi media podcast yang mengedukasi, menghibur, dan dekat dengan pendengar.
Alhasil kini jaringan podcast Bingkai Karya telah dipercaya oleh beberapa brand, artis lokal, nasional, hingga internasional untuk melakukan promosi. “Pada saat itu, kami sudah berkeinginan untuk fokus ke market southeast Asia. Jadi dari segi branding, treatment komersil, dan kurasi sudah kami ubah sesuai standar target market media internasional.”
Menginjak tahun keempat, Bingkai Karya menyajikan berita dalam dwi bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris di situs dan media sosialnya. Berita yang dibawakan ialah seputar perubahan iklim, lingkungan, dan hal yang terjadi di Asia. Berita tersebut kemudian dipublikasikan di Instagram Bingkai Karya.
Di samping itu, perusahaan melebarkan sayap ke dunia edtech dengan merilis aplikasi belajar berbasis audio bernama Pernahdengar. Pernahdengar menjadi salah satu media edukasi yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang pendidikan di berbagai perusahaan di Indonesia, khususnya di masa pandemi. Diklaim perusahaan mampu mengembangkan diri dengan growth hingga lebih dari delapan kali lipat dalam berbagai aspek.