Pengertian Kas Kecil dalam Bisnis

Pengertian Kas Kecil dalam Bisnis, Metode dan Contohnya

Dalam sebuah bisnis, pencatatan tidak hanya dilakukan untuk pengeluaran yang besar saja. Pada bisnis besar sekalipun, pengeluaran-pengeluaran dengan jumlah kecil seringkali terjadi dan harus dicatat.

Untuk pengeluaran-pengeluaran kecil tersebut, adanya kas kecil sangat dibutuhkan. Simak pembahasan mengenai pengertian kas kecil, jenis-jenis kas kecil, beserta contohnya di bawah ini.

Pengertian Kas Kecil

Dengan memahami sedikit penjelasan di atas tentang mengapa kas kecil dibutuhkan, kita dapat menyimpulkan bahwa pengertian kas kecil adalah dana yang disiapkan dan dikeluarkan oleh bisnis untuk pengeluaran-pengeluaran kecil. Meski nominal yang dikeluarkan tidak besar, namun dari segi kuantitas atau seringnya dana tersebut keluar cukup banyak.

Kas kecil atau juga yang sering disebut dengan petty cash ini nantinya juga akan dicatat di pembukuan tersendiri. Umumnya, pencatatan akan dilakukan oleh staff keuangan atau akuntan pemula agar mereka dapat mempelajari pembuatan neraca yang baik dari pencatatan pembukuan yang paling simple. Pencatatan petty cash ini dapat dilakukan dengan pembukuan konvensional maupun dengan aplikasi akuntansi.

Komponen dalam Kas Kecil

Dalam melakukan pencatatan kas kecil, staff keuangan akan sering bertemu dengan beberapa komponen kas kecil seperti berikut ini:

  • Bukti pengeluaran kas kecil. Dokumen ini dibuat oleh pihak yang menggunakan dana dari kas kecil sebagai bentuk pertanggungjawaban.
  • Cek. Cek digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran kepada orang yang namanya tercantum di sana.
  • Bukti kas keluar. Bukti ini berguna untuk memantau pergerakan pengeluaran kas kecil dan menjadi bahan evaluasi saat mengisi ulang kas kecil.
  • Permintaan ulang kas kecil. Dokumen ini dibuat oleh pemegang dana kas kecil untuk meminta pengisian ulang kas kecil jika sudah menipis atau habis.

Metode Pencatatan Kas Kecil

Pencatatan petty cash dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu metode tetap dan metode fluktuatif. Perusahaan atau bisnis dapat menentukan metode yang akan digunakan oleh staff akuntan dalam mencatat dana kas kecil. Berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing metode.

Metode Tetap (Imprest Fund System)

Metode tetap adalah metode dimana jumlah pengeluaran dan pemasukan kas selalu sama. Apabila perusahaan menerapkan metode ini, umumnya staff keuangan yang meng-handle pencatatan kecil tidak akan langsung mencatatnya apabila terdapat pengeluaran, melainkan mengumpulkan bukti-buktinya terlebih dahulu.

Metode Fluktuatif (Fluctuating Fund System)

Kebalikan dari metode tetap, metode fluktuatif merupakan metode pencatatan petty cash dimana jumlah nominal selalu berubah, serta jumlah pengeluaran dan pemasukan tidak sama. Jika menetapkan metode ini, artinya perusahaan atau bisnis tidak menetapkan nominal kas kecil, melainkan dikeluarkan sesuai kebutuhan.

Sehingga, jumlah masuk dan keluarnya akan selalu timpang. Bisa saja lebih banyak masuk dibandingkan keluar, atau sebaliknya.

Contoh Pengeluaran Kas Kecil

Setelah memahami pengertian, komponen, serta metode pencatatannya, selanjutnya Anda juga perlu memahami contoh-contoh pengeluaran yang termasuk kas kecil agar mampu mengidentifikasinya di kemudian hari.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kas kecil merupakan dana yang dikeluarkan dengan nominal kecil namun cukup sering, seperti untuk pembelian perlengkapan, biaya perbaikan, konsumsi dalam rapat, biaya keamanan, biaya transportasi, dan masih banyak lagi.

Demikian informasi mengenai pengertian kas kecil, metode pencatatannya, hingga contoh pengeluaran yang termasuk kas kecil. Meskipun nominal yang dikeluarkan kecil, namun pencatatan petty cash ini tetap dibutuhkan karena mempengaruhi manajemen keuangan perusahaan atau bisnis.

Header by Pixabay.