Catatan: Dalam artikel kali ini Widi akan membahas tentang tren yang terjadi di dunia musik digital di AS. Meski membahas tentang tren yang ada di negara tersebut namun informasinya bisa menjadi bahan acuan untuk industri musik tanah air.
Blog Nielsen Wire mewaspadai terjadinya pelonjakan terhadap penjualan musik digital yang bakal terjadi di tahun ini. Ini dapat dilihat dari tren pasar musik di Amerika Serikat yang mengalami peningkatan sebesar 15% dari tahun sebelumnya terhadap penjualan musik digital. “Trend ini sudah tidak diragukan lagi akan membawa hal yang baru terhadap bagaimana musik itu ditemukan, dipasarkan, didengarkan dan juga dijual,” ujar David Bakula, SVP Client Development Nielsen.
Dalam webinar-nya, David mengungkapkan telah terjadi perubahan terhadap bagaimana musik itu dijual. Dahulu musik itu dijual dalam bentuk album, single dan radio (performing). Namun saat ini dengan kemajuan teknologi, hadir bentuk-bentuk baru cara penjualan musik seperti digital download, streaming, online video,ad-suported/ad-funded music, hingga peer-to-peer.
Prediksi melonjaknya penjualan musik digital ditandai dengan adanya trend naiknya penjualan katalog lagu-lagu lawas. Meskipun lagu-lagu baru banyak hadir dan mencetak hits, namun lagu-lagu yang mungkin telah dirilis 6 bulan silam atau lebih lama lagi rupanya masih diminati. Hal ini selaras dengan apa yang tampak pada Chart Nokia Music Indonesia dengan banyaknya album ‘the best of’ yang di download.
David melihat faktor yang mendorong terjadinya pelonjakan penjualan musik katalog ini didorong oleh pertumbuhan penggunaan layanan musik digital ke semua segmen dan juga usia. Banyak fans musik yang merasa pernah memiliki album atau lagu lawas ini merasa perlu memilikinya kembali dengan cara membeli musik digital. Mungkin CD atau kaset miliknya telah hilang atau rusak atau kenangan yang melekat di lagu itu terlalu kuat sehingga membeli lebih dari satu rasanya pantas saja.
Integrasi multimedia dari televisi, radio hingga digital music store juga sangat mendorong naiknya penjualan katalog lagu-lagu lawas. Bilamana serial Glee menampilkan sekumpulan lagu-lagu lama Madonna, misalkan, ini akan membuat album lama Madonna dicari orang untuk dibeli kembali. Musisi yang meninggal dengan cara mengejutkan juga mendorong faktor katalog lagu-lagunya dicari orang. Sebutlah contoh Michael Jackson, Amy Winehouse dan Whitney Houston.
Akses terhadap musik menjadi mudah. Beraneka alat yang dapat digunakan untuk mendengarkan musik juga turut berkontribusi terhadap penjualan musik digital. Orang-orang saat ini dapat mendengarkan musik dari komputer, TV, ponsel dan sebagainya. Tak lagi hanya dari CD player dan radio. Survei Nielsen 360 mendapatkan angka sekitar 44% responden mengakses musik lewat komputer.
Meskipun riset Nielsen ini diambil dari pasar Amerika Serikat, namun trend yang serupa bakal merambat ke Asia termasuk Indonesia. Internet akan semakin banyak digunakan dan musik akan terus menjadi bagian dari hidup tiap manusia. Musik ada dimana saja. Fans musik kini memiliki kendali penuh atas lagu apa yang mau mereka dengar hari ini, variasi musik akan semakin beragam hadir di pasaran menyebabkan membanjirnya pilihan dan semua orang tidak akan berhenti untuk terus mencari dan mendengarkan musik.
Industri musik menatap masa depan yang penuh optimisme.
—
Widi Asmoro adalah Seorang Music Enthusiast yang dikenal sebagai Public Relation-nya Sony Music Indonesia hingga 2008, manager band triphop indie Everybody Loves Irene dan kini bekerja sebagai Entertainment Manager di Nokia.
—
Tulisan ini ditulis pertama kali oleh Widi Asmoro, di situs Widiasmoro.web.id. Publikasi ulang telah seizin penulis, ada pengubahan editorial yang dilakukan tanpa mengubah inti tulisan.
0 thoughts on “Penjualan Musik Digital Diprediksikan Akan Terus Melonjak”