Percayai insting Anda ! / Shutterstock

Pentingnya Mempercayai Insting Bagi Para Pengambil Keputusan

Salah satu skill para founder startup dan pebisnis lainnya adalah insting mereka terhadap peluang yang ada. Startup pun saya yakin berkembang tak hanya dengan hitungan matematis, tetap juga keberanian manajemen dan founder mempercayai insting mereka. Gesche Haas, Founder Dreamers, percaya bahwa keberanian mengambil keputusan berdasarkan insting bisa menjadi game changer perjalanan sebuah startup.

Startup baik yang sedang dirintis maupun yang mulai menikmati kondisi di puncak kesuksesan pasti sering kali dihadapkan pada pilihan-pilihan krusial. Dalam hal ini peran sentral pengambil keputusan diperlukan. Statistik, matrik, dan feedback menjadi pertimbangan. Semua itu dikolaborasikan dengan apa yang di sebut insting.

Haas dalam tulisannya menyimpulkan bahwa percaya pada insting bagi seorang founder adalah hal krusial. Berikut alasan-alasan yang dikemukakan Haas mengapa para founder harus mempercayai insting mereka :

  • Ini bukan tentang menemukan jawaban yang paling “benar”. Hampir tidak pernah ada keputusan yang memiliki jawaban benar atau salah. Ini tentang menemukan jawaban yang tepat untuk Anda.
  • Keputusan yang diambil semakin menunjukkan Anda adalah Anda (sebagai sebuah persona). Hal ini lebih mampu menarik orang-orang yang Anda inginkan dalam hidup Anda.
  • Anda melakukan pekerjaan terbaik Anda dengan melibatkan diri Anda ke dalamnya. Adalah hal sulit untuk mencoba menjadi orang lain, kecuali jika Anda tidak menyukai pekerjaan Anda
  • Tidak mungkin menyenangkan semua orang sekaligus. Anda akan selalu mengecewakan seseorang, bahkan dalam lingkup kecil sekalipun.
  • Sebagai orang yang mungkin ingin menyenangkan atau juga pencemas, Anda didorong oleh rasa takut. Rasa takut ini akan menutup insting Anda, meninggalkan Anda tanpa penunjuk arah. Hal ini tidak hanya berdampak negatif pada pekerjaan Anda, tetapi mempengaruhi setiap bagian dari kehidupan Anda.

Semua keputusan yang diambil selalu satu paket dengan konsekuensi. Mempercayai insting Anda tentu memiliki risiko tersendiri, sebab insting juga perlu terus menerus di asah. Namun setidaknya dengan melibatkan insting, Anda sudah melibatkan diri Anda sendiri dalam setiap keputusan yang diambil.