Teddy Oetomo

Perluas Tanggung Jawab Jabatan, Teddy Oetomo Ditunjuk Jadi Presiden Bukalapak

Bukalapak mengumumkan penunjukan Teddy Oetomo sebagai Presiden Bukalapak, menggantikan posisi Fajrin Rasyid yang resmi diangkat menjadi Direktur Digital Business Telkom Group. Dengan posisi baru ini, Teddy nantinya bersama dengan Rachmat Kaimuddin (CEO), Willix Halim (COO), dan Natalia Firmansyah (CFO) akan memimpin manajemen perusahaan.

“Dengan tugas utama yang nantinya bakal diterapkan adalah, untuk terus mendorong dan mempersiapkan Bukalapak menjadi sebuah organisasi yang kokoh, dengan tugas harian menjaga Bukalapak secara terus menerus, baik dari segi bisnis dan reputasi, agar dapat terus tumbuh berkembang menjadi perusahaan yang sustainable, yang pada akhirnya dapat berhasil merealisasikan misi Bukalapak, yakni a fair economy for all,” kata Teddy kepada DailySocial.

Teddy mengawali kariernya sebagai dosen, juga memiliki lebih dari 11 tahun pengalaman di bidang pasar modal dan manajemen aset. Di luar dari itu, Teddy juga telah mempublikasikan 7 tulisan di jurnal akademik internasional. Dia mendapatkan gelar PhD di bidang Ekonomi dari University of Sydney di tahun 2005.

Sebelum bergabung dengan Bukalapak, Teddy adalah Head of Intermediary Business di Schroders Indonesia. Teddy juga menempati posisi selama 8 tahun (2006-2014) sebagai Head of Equity Research di Credit Suisse Indonesia.

Ekspansi posisi dan tanggung jawab

Teddy menempati posisi Chief Strategy Officer sejak tahun 2018 membawahi fungsi strategi dan investasi, corporate finance, customer satisfaction management, investment solutions & financing; akan diperluas meliputi fungsi legal.

“Kalau perusahaan sudah besar, tidak mungkin semua role dipegang satu orang. Di Bukalapak juga sama [..] strategi itu kadang butuh diam, take a step back, jangan diganggu. Kalau tidak, tidak bisa berpikir,” ujarnya.

Teddy menegaskan, corporate finance dan corporate communication menjadi bagian yang diurusnya. Termasuk di dalamnya adalah M&A yang akhir-akhir ini menghangat. Sejak tahun 2018 Bukalapak agresif menjalankan strategi M&A, meskipun cara yang ditempuh terbilang cukup unik. Langkah strategis yang dilakukan oleh Bukalapak tahun 2018 di bawah kepemimpinannya sebagai CSO adalah, melakukan akuisisi terhadap talenta dan teknologi Prelo.

Application Information Will Show Up Here

About Yenny Yusra

Curiosity has always been a part of my life. With my love for technology with all digital entrepreneur aspects and related ecosystems, I hope to be able to provide relevant and insightful information for tech enthusiasts out there.