Pintek pendanaan FMO

Pintek Tengah Negosiasi untuk Pendanaan Seri A Lanjutan, FMO Berpotensi Terlibat

Setelah mengumumkan perolehan pendanaan seri A senilai hampir 100 miliar Rupiah akhir tahun 2021 lalu, Pintek dikabarkan tengah dalam diskusi untuk perpanjangan seri A. FMO, bank pembangunan internasional Belanda berpotensi untuk masuk di pendanaan tersebut.

DailySocial.id mencoba menghubungi Pintek terkait hal ini. Representatif perusahaan memberikan konfirmasi bahwa perusahaan memang tengah menjajaki potensi pendanaan dalam perpanjangan seri A bersama FMO. Namun, saat ini masih dalam tahap diskusi dan belum ada kesepakatan resmi.

Dilansir dari DealStreetAsia, ketertarikan FMO untuk berinvestasi di platform p2p lending khusus pendidikan ini juga terpapar dalam keterbukaan perusahaan.

Di putaran kemarin, investor Pintek termasuk Kaizenvest, Heritas Capital, Blue7, dan Earlsfield Capital. Selain itu juga ada investor terdahulu, seperti Finch Capital, Global Founder Capital (GFC), Accion Venture Lab, Strive, dan Fox Ventures.

Investasi berdampak

Sebagai bank pembangunan kewirausahaan, FMO memiliki misi untuk memberdayakan pengusaha untuk membangun dunia yang lebih baik ini. Untuk itu, perusahaan berinvestasi dalam bisnis, proyek, dan lembaga keuangan, dengan menyediakan pembiayaan, pengetahuan, dan jaringan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

Investasi ini berfokus pada sejumlah SDG dan di sektor-sektor utama yang penting bagi kemajuan ekonomi dan sosial serta memiliki posisi yang kuat di pasar Lembaga Pembiayaan Pembangunan (DFI).

Ini bukanlah kali pertama perusahaan terlibat dalam investasi di Asia Tenggara. Sebelumnya, FMO pernah menyalurkan kredit pendanaan untuk PT Indosurya Inti Finance dengan tujuan pembiayaan UMKM Indonesia. Selain itu, bank pembangunan asal Belanda ini juga terlibat dalam dana kelolaan Jungle Ventures, salah satu pemodal ventura yang memiliki fokus investasi di Asia Tenggara.

Perkembangan bisnis Pintek

Sejak didirikan pada 2018, Pintek dan afiliasinya telah mendukung lebih dari 2.750 institusi pendidikan dan 100 UKM pendidikan untuk menjangkau lebih dari 650 ribu siswa, serta menyediakan konten edukasi keuangan kepada masyarakat dengan 1,3 juta pengunjung unik setiap bulan. Pencapaian tersebut, membuat Pintek optimis menargetkan 10 juta pelanggan di ekosistem dalam lima tahun ke depan.

Perusahaan juga mengklaim telah menggelontorkan dana pinjaman sebesar Rp14.8 miliar kepada 849 penerima pinjaman. Dengan besar pinjaman mulai dari Rp3 juta hingga Rp300 juta. Bunga yang ditawarkan berkisar 0-1.5 persen per bulan.

Belum lama ini, Pintek juga telah berkolaborasi dengan SIPLah. Melalui program SIPLah, Pintek terus berkomitmen untuk menjadi salah satu roda penggerak pendidikan di Indonesia dengan mengajak para pelaku usaha/UKM pendidikan mengembangkan potensi bisnis yang lebih optimal melalui proses digitalisasi.

Hal ini menjadi salah satu langkah Pintek dalam mendukung perkembangan pelaku usaha/UKM pendidikan khususnya yang memiliki bisnis pada pengadaan kebutuhan pendidikan di Indonesia.

Selain Pintek, sejumlah fintech lending lainnya di Indonesia juga memiliki fokus ke sektor pendidikan, di antaranya Danadidik, Cicil, hingga KoinPintar dari Koinworks.